PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dalam rangka merayakan Tri Suci Waisak, Pusdiklat Bumi Suci Maitreya mengadakan kegiatan ritual agama Buddha dan bazar vegetarian bertajuk belanja sambil beramal di Maha Vihara & Pusdiklat Bumi Suci Maitreya, Jalan Bukit Barisan III No 99 (Jalan Riau Ujung), Pekanbaru, Ahad (15/5).
Humas Pusdiklat Bumi Suci Maitreya Ket Tjing mengatakan, agenda tersebut berlangsung selama dua hari Ahad – Senin (15-16/5), mulai pukul 08.00 – 20.00 WIB. Dikatakannya umat Buddha disilahkan beribadah secara individu di Graha Maitreya untuk puja bakti, sembahyang, dan mempersembahkan lilin sebagai simbol penerangan, serta mempersembahkan bunga sebagai simbol ketidakkekalan.
"Kalau nanti malam sembahyang atau kebaktian berjamaah pukul18.40 WIB di Altar Maitreya," katanya, Sabtu (15/5).
Ket Tjing menuturkan, tahun ini banyak umat Buddha yang merindukan kegiatan memandikan Buddha Rupang yang merupakan simbol penyucian diri, serta bazar vegetarian yang merupakan bentuk latihan cinta kasih kepada semua makhluk dengan mengkonsumsi makanan nonhewani.
"Kegiatan ini sudah dua tahun ditiadakan karena pandemi, dan sekarang kembali diadakan dengan skala kecil," imbuhnya.
Bertajuk "Belanja Sambil Beramal" dana dari hasil bazar vegetarian akan digunakan untuk kegiatan sosial, seperti donor darah, pembagian sembako, dan bantuan untuk umat Buddha yang sakit dan perlu dana.
Ia menjelaskan, tema perayaan Waisak 2566 BE/2022 ini sesuai dengan imbauan Direktur Jenderal Bimas Buddha yaitu Moderasi Beragama untuk Indonesia Bahagia, dengan subtema Menyebarkan kebaikan untuk menuai kebajikan.
Selain itu, Ket Tjing memparkan Tri Suci Waisak dilaksanakan dalam rangka memperingati tiga peristiwa penting, yaitu lahirnya pangeran Siddharta (calon Buddha) di Taman Lumbini pada tahun 623 SM (sebelum masehi), kedua Pangeran Siddharta mencapai penerangan agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodh Gaya) pada usia 35 tahun di tahun 588 SM, dan ketiga Buddha Gautama parinibbana (wafat) di Kusinara pada usia 80 tahun di tahun 543 SM.(anf)