Jumat, 22 November 2024

Baru Adaptasi, Terkejut Suara Angsa dan Kalkun

- Advertisement -

Enam ekor rusa tutul dibiarkan berkeliaran di halaman Kantor PTPN V, Jalan Rambutan, Pekanbaru. Kalau beruntung dapat masuk ke dalam, siapapun bisa melihat hewan bertanduk eksotis dengan ciri khas bintik-bintik putih di bagian tubuhnya itu. Satwa ini tidak bisa dilihat lebih dekat lagi di seluruh Riau selain di sini.  

Laporan HENDRAWAN KARIMAN, Kota

- Advertisement -

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – MALU-malu, rusa tutul yang terkenal sensitif ini menatap tajam dari kejauhan. Bukan satu ekor, tapi enam ekor sekaligus. Yang paling besar, seekor jantan utama yang bertanduk merekah seperti akar tunggang terbalik, terlihat bersiaga di posisinya. Tak bergerak, tatapannya menuju ke arah wartawan yang mendekati kawanannya. Sesekali terlihat ekor mungilnya bergerak-gerak dari kejauhan.

Enam ekor rusa yang baru tiba ini terlihat sedang berteduh dengan santai di bawah rindangnya pepohonan saat wartawan memasuki kawasannya sekitar pukul 10.20 WIB, Jumat (12/11). Hewan yang juga memakan wortel dan umbi-umbian selain rumput ini langsung bersiaga ketika melihat wartawan dari jarak sekitar 100 meter.

"Mereka baru sampai, masih menyesuaikan diri. Kalau sudah terbiasa nanti, kita bisa beri makan mereka dari dekat. Seperti di Istana Bogor itu,"kata salah seorang staf PTPN V yang mendampingi wartawan menjelang siang itu.

- Advertisement -

Yang membuat rusa-rusa itu terkejut, sebutnya adalah suara angsa dan kalkun yang tiba-tiba histeris ketika melihat salah seorang penjaga masuk bersama wartawan. Burung-burung yang tidak bisa terbang itu heboh meminta makanan dari penjaga mereka. Padahal ember kecil itu hanya berisi wortel untuk para rusa, kawan baru mereka di lahan seluas 3.000 m2 tersebut.

Baca Juga:  JPO Tak Bertangga Dihibahkan ke Pemko

"Alhamdulillah, PTPN V kedatangan keluarga baru berupa rusa tutul yang diserahkan negara melalui BBKSDA Riau. Sebelum rusa, sejumlah satwa terlebih dahulu mendiami lokasi tersebut, seperti kalkun, angsa dan gubon,"sebut Bambang Budi Santoso, Corporate Secretary PTPN V.

Melihat rusa itu menatap penuh waspada, seorang staf perusahaan BUMN tersebut meminta rombongan jalan pelan-pelan. Sementara sang jantan utama yang berukuran paling besar itu terpaku di tempatnya, rusa-rusa betina terlihat mondar-mandir seperti gelisah. Akhirnya rombongan tidak bisa maju lebih dekat.

Lokasi tempat rusa itu berkeliaran sengaja diisolir di lahan seluas 3.000 m2 tersebut. Lahan itu berbatasan dengan waduk yang cukup luas hampir di setengah sisi, lalu dengan lapangan bola dan pagar pinggir jalan di sisi lainnya. Masyarakat yang bermain bola di PTPN V bila beruntung bisa melihat hewan-hewan yang aslinya berasal dari anak benua Asia tersebut.

Bambang menyebutkan, sebenarnya PTPN V terbuka untuk umum, terutama untuk fasilitas olahraganya. Maka masyarakat punya kesempatan untuk melihat rusa tersebut. Hanya saja, untuk sementara hal itu belum bisa dilakukan sepenuhnya, karena kondisi pandemi Covid-19 saat ini.

"Sebelum pandemi, masyarakat banyak melaksanakan kegiatan olahraga di venue tennis, sepakbola, tenis meja, maupun olahraga lainnya. Namun, di masa pandemi kami sempat tutup untuk akses umum. Meski saat ini sudah mulai ada kelonggaran dan masyarakat kembali banyak beraktivitas. Namun, tetap harus mengikuti aturan yang berlaku,"sebut Bambang.

Kehadiran sejumlah fauna ini menurut Bambang adalah bentuk kepedulian PTPN V terhadap konservasi. Selain konservasi rusa, perusahaan dan BBKSDA Riau juga bergandengan tangan melaksanakan konservasi satwa lainnya. Seperti gajah di perbatasan areal perusahaan di Kabupaten Indragiri Hulu.

Baca Juga:  Razia Jondul, Sepuluh Wanita Diamankan

"Di PTPN V kami menganut konsep green office, ini salah satu impelementasinya. Kami berterima kasih kepada BBKSDA Riau yang memberikan dukungan untuk itu. Keberadaan rusa tutul ini sendiri merupakan bentuk dukungan perusahaan terhadap konservasi satwa endemik,"lanjut Bambang.  

Untuk perawatan rusa-rusa tersebut, PTPN V mempercayakan sepenuhnya pada tim dokter dan perawat dari BBKSDA Riau. Bambang berharap pemeliharaan satwa khususnya rusa tutul ini dapat berlangsung dengan baik. Sehingga rusa-rusa tersebut mampu berkembang biak dan populasinya bertambah. Di antara enam ekor ini, dua adalah rusa jantan dan sisanya betina yang akan menjadi calon indukan di masa mendatang.

Rusa-rusa itu sendiri dilepaskan langsung oleh Plt Kepala Balai Besar KSDA Riau Fifin Arfiana Jogasara pada Senin (8/11) lalu. Bahkan kandang-kandang yang digunakan untuk evakuasi satawa tersebut masih dibiarkan tergeletak tidak jauh dari lokasi rusa tersebut. Fifi menyebutkan, pihaknya mendapatkan satwa tersebut dari BKSDA Jambi.

"Rusa tutul tersebut berasal dari PTPN VI Jambi yang diserahkan ke BKSDA Jambi. Dari BKSDA Jambi diteruskan melalui BBKSDA Riau untuk diserahkan ke PTPN V dan dilepasliarkan di halaman kantor PTPN V. Lahannya cukup luas, mudah-mudahan rusa-rusa ini dapat cepat menyesuaikan dri dengan lingkungan baru dan dapat berkembang biak dengan baik,"kata Fifin.

Sekadar informasi, untuk urusan pakan, rusa tutul tidak begitu rumit. Selain rumput sebagai makanan utama, rusa ini juga bisa memakan ubi-ubian dan wortel.***

 

Enam ekor rusa tutul dibiarkan berkeliaran di halaman Kantor PTPN V, Jalan Rambutan, Pekanbaru. Kalau beruntung dapat masuk ke dalam, siapapun bisa melihat hewan bertanduk eksotis dengan ciri khas bintik-bintik putih di bagian tubuhnya itu. Satwa ini tidak bisa dilihat lebih dekat lagi di seluruh Riau selain di sini.  

Laporan HENDRAWAN KARIMAN, Kota

- Advertisement -

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – MALU-malu, rusa tutul yang terkenal sensitif ini menatap tajam dari kejauhan. Bukan satu ekor, tapi enam ekor sekaligus. Yang paling besar, seekor jantan utama yang bertanduk merekah seperti akar tunggang terbalik, terlihat bersiaga di posisinya. Tak bergerak, tatapannya menuju ke arah wartawan yang mendekati kawanannya. Sesekali terlihat ekor mungilnya bergerak-gerak dari kejauhan.

Enam ekor rusa yang baru tiba ini terlihat sedang berteduh dengan santai di bawah rindangnya pepohonan saat wartawan memasuki kawasannya sekitar pukul 10.20 WIB, Jumat (12/11). Hewan yang juga memakan wortel dan umbi-umbian selain rumput ini langsung bersiaga ketika melihat wartawan dari jarak sekitar 100 meter.

- Advertisement -

"Mereka baru sampai, masih menyesuaikan diri. Kalau sudah terbiasa nanti, kita bisa beri makan mereka dari dekat. Seperti di Istana Bogor itu,"kata salah seorang staf PTPN V yang mendampingi wartawan menjelang siang itu.

Yang membuat rusa-rusa itu terkejut, sebutnya adalah suara angsa dan kalkun yang tiba-tiba histeris ketika melihat salah seorang penjaga masuk bersama wartawan. Burung-burung yang tidak bisa terbang itu heboh meminta makanan dari penjaga mereka. Padahal ember kecil itu hanya berisi wortel untuk para rusa, kawan baru mereka di lahan seluas 3.000 m2 tersebut.

Baca Juga:  Razia Jondul, Sepuluh Wanita Diamankan

"Alhamdulillah, PTPN V kedatangan keluarga baru berupa rusa tutul yang diserahkan negara melalui BBKSDA Riau. Sebelum rusa, sejumlah satwa terlebih dahulu mendiami lokasi tersebut, seperti kalkun, angsa dan gubon,"sebut Bambang Budi Santoso, Corporate Secretary PTPN V.

Melihat rusa itu menatap penuh waspada, seorang staf perusahaan BUMN tersebut meminta rombongan jalan pelan-pelan. Sementara sang jantan utama yang berukuran paling besar itu terpaku di tempatnya, rusa-rusa betina terlihat mondar-mandir seperti gelisah. Akhirnya rombongan tidak bisa maju lebih dekat.

Lokasi tempat rusa itu berkeliaran sengaja diisolir di lahan seluas 3.000 m2 tersebut. Lahan itu berbatasan dengan waduk yang cukup luas hampir di setengah sisi, lalu dengan lapangan bola dan pagar pinggir jalan di sisi lainnya. Masyarakat yang bermain bola di PTPN V bila beruntung bisa melihat hewan-hewan yang aslinya berasal dari anak benua Asia tersebut.

Bambang menyebutkan, sebenarnya PTPN V terbuka untuk umum, terutama untuk fasilitas olahraganya. Maka masyarakat punya kesempatan untuk melihat rusa tersebut. Hanya saja, untuk sementara hal itu belum bisa dilakukan sepenuhnya, karena kondisi pandemi Covid-19 saat ini.

"Sebelum pandemi, masyarakat banyak melaksanakan kegiatan olahraga di venue tennis, sepakbola, tenis meja, maupun olahraga lainnya. Namun, di masa pandemi kami sempat tutup untuk akses umum. Meski saat ini sudah mulai ada kelonggaran dan masyarakat kembali banyak beraktivitas. Namun, tetap harus mengikuti aturan yang berlaku,"sebut Bambang.

Kehadiran sejumlah fauna ini menurut Bambang adalah bentuk kepedulian PTPN V terhadap konservasi. Selain konservasi rusa, perusahaan dan BBKSDA Riau juga bergandengan tangan melaksanakan konservasi satwa lainnya. Seperti gajah di perbatasan areal perusahaan di Kabupaten Indragiri Hulu.

Baca Juga:  UIN Buka Tujuh Jalur Penerimaan

"Di PTPN V kami menganut konsep green office, ini salah satu impelementasinya. Kami berterima kasih kepada BBKSDA Riau yang memberikan dukungan untuk itu. Keberadaan rusa tutul ini sendiri merupakan bentuk dukungan perusahaan terhadap konservasi satwa endemik,"lanjut Bambang.  

Untuk perawatan rusa-rusa tersebut, PTPN V mempercayakan sepenuhnya pada tim dokter dan perawat dari BBKSDA Riau. Bambang berharap pemeliharaan satwa khususnya rusa tutul ini dapat berlangsung dengan baik. Sehingga rusa-rusa tersebut mampu berkembang biak dan populasinya bertambah. Di antara enam ekor ini, dua adalah rusa jantan dan sisanya betina yang akan menjadi calon indukan di masa mendatang.

Rusa-rusa itu sendiri dilepaskan langsung oleh Plt Kepala Balai Besar KSDA Riau Fifin Arfiana Jogasara pada Senin (8/11) lalu. Bahkan kandang-kandang yang digunakan untuk evakuasi satawa tersebut masih dibiarkan tergeletak tidak jauh dari lokasi rusa tersebut. Fifi menyebutkan, pihaknya mendapatkan satwa tersebut dari BKSDA Jambi.

"Rusa tutul tersebut berasal dari PTPN VI Jambi yang diserahkan ke BKSDA Jambi. Dari BKSDA Jambi diteruskan melalui BBKSDA Riau untuk diserahkan ke PTPN V dan dilepasliarkan di halaman kantor PTPN V. Lahannya cukup luas, mudah-mudahan rusa-rusa ini dapat cepat menyesuaikan dri dengan lingkungan baru dan dapat berkembang biak dengan baik,"kata Fifin.

Sekadar informasi, untuk urusan pakan, rusa tutul tidak begitu rumit. Selain rumput sebagai makanan utama, rusa ini juga bisa memakan ubi-ubian dan wortel.***

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari