Kamis, 4 Juli 2024

Dorong Peningkatan Hilirisasi Industri Sawit

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau terus mendorong peningkatan hilirisasi industri sawit di Provinsi Riau. Hal ini menjadi solusi peningkatan harga jual sawit sekaligus mengangkat perekonomian petani. Demikian disampaikan Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho, Rabu (14/2).

Dikatakan Agung, adapun luasan perkebunan sawit di Riau mencapai 3,38 juta hektare. Bahkan Riau digadang-gadang merupakan provinsi terluas dengan perkebunan sawit. Sehingga potensi ekonomi dari sektor sawit, bisa meningkatkan ekonomi Riau.

- Advertisement -

“Minyak kelapa sawit menjadi komoditas andalan yang memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional. Namun, sebagian besar produksi minyak kelapa sawit masih diekspor dalam bentuk mentah (CPO) dan inti sawit (PKO), sehingga nilai tambahnya masih rendah,” ungkap Agung.

Baca Juga:  DPRD Akan Panggil Pihak Ketiga Pengangkutan Sampah

Selain peningkatan ekonomi, harga sawit di Riau yang naik turun menjadi salah satu alasan mengapa peningkatan hilirisasi sawit diperlukan. Dengan banyaknya perusahaan yang memeroduksi produk turunan sawit di Riau, maka secara tidak langsung permintaan akan bahan mentah tinggi.

“Kemudian menyebabkan harga bisa bersaing. Karena itu prinsip sederhana ekonomi,” imbuhnya.

- Advertisement -

Sebelumnya, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau bersama tim penetapan harga pada hari ini telah melaksanakan rapat penetapan harga. Berdasarkan hasil penetapan harga TBS kelapa sawit penetapan periode 14-20 Februari 2024, kenaikan harga tertinggi berada dikelompok umur 9 tahun sebesar Rp8,76/Kg atau mencapai 0,33 persen dari harga minggu lalu.

“Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu kedepan naik menjadi Rp2.674,70/Kg dan berlaku untuk periode satu minggu kedepan, dengan harga cangkang berlaku untuk satu bulan kedepan dengan sebesar Rp16,44/Kg,” kata Kepala Dinas Perkebunan Riau Syahrial Abdi melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran Disbun Riau Defris Hatmaja.

Baca Juga:  DPRD Pastikan Pengawasan PPDB Berjalan Sesuai Regulasi

Ia menjelaskan bahwa pada periode ini indeks K yang dipakai adalah indeks K untuk 1 bulan kedepan yaitu 91,12 persen Untuk harga penjualan CPO minggu ini turun sebesar Rp213,00/kg dari minggu lalu. Sedangkan, harga penjualan kernel minggu ini naik sebesar Rp1.043,18/kg dari minggu lalu.(gem)

Laporan AFIAT ANANDA, Pekanbaru

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau terus mendorong peningkatan hilirisasi industri sawit di Provinsi Riau. Hal ini menjadi solusi peningkatan harga jual sawit sekaligus mengangkat perekonomian petani. Demikian disampaikan Wakil Ketua DPRD Riau Agung Nugroho, Rabu (14/2).

Dikatakan Agung, adapun luasan perkebunan sawit di Riau mencapai 3,38 juta hektare. Bahkan Riau digadang-gadang merupakan provinsi terluas dengan perkebunan sawit. Sehingga potensi ekonomi dari sektor sawit, bisa meningkatkan ekonomi Riau.

“Minyak kelapa sawit menjadi komoditas andalan yang memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional. Namun, sebagian besar produksi minyak kelapa sawit masih diekspor dalam bentuk mentah (CPO) dan inti sawit (PKO), sehingga nilai tambahnya masih rendah,” ungkap Agung.

Baca Juga:  Dorong SK Pj Gubri Segera Diteken

Selain peningkatan ekonomi, harga sawit di Riau yang naik turun menjadi salah satu alasan mengapa peningkatan hilirisasi sawit diperlukan. Dengan banyaknya perusahaan yang memeroduksi produk turunan sawit di Riau, maka secara tidak langsung permintaan akan bahan mentah tinggi.

“Kemudian menyebabkan harga bisa bersaing. Karena itu prinsip sederhana ekonomi,” imbuhnya.

Sebelumnya, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau bersama tim penetapan harga pada hari ini telah melaksanakan rapat penetapan harga. Berdasarkan hasil penetapan harga TBS kelapa sawit penetapan periode 14-20 Februari 2024, kenaikan harga tertinggi berada dikelompok umur 9 tahun sebesar Rp8,76/Kg atau mencapai 0,33 persen dari harga minggu lalu.

“Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu kedepan naik menjadi Rp2.674,70/Kg dan berlaku untuk periode satu minggu kedepan, dengan harga cangkang berlaku untuk satu bulan kedepan dengan sebesar Rp16,44/Kg,” kata Kepala Dinas Perkebunan Riau Syahrial Abdi melalui Kabid Pengolahan dan Pemasaran Disbun Riau Defris Hatmaja.

Baca Juga:  Polsek Tampan Semprotkan Cairan Disinfektan

Ia menjelaskan bahwa pada periode ini indeks K yang dipakai adalah indeks K untuk 1 bulan kedepan yaitu 91,12 persen Untuk harga penjualan CPO minggu ini turun sebesar Rp213,00/kg dari minggu lalu. Sedangkan, harga penjualan kernel minggu ini naik sebesar Rp1.043,18/kg dari minggu lalu.(gem)

Laporan AFIAT ANANDA, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari