PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Senin (14/7) menjadi hari pertama masuk sekolah. Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho mengimbau para orang tua, khususnya para pegawai negeri sipil (PNS) PPPK, dan THL untuk mengantar anak mereka yang akan masuk di hari pertama sekolah.
Ini merupakan kebijakan humanis yang diambil oleh Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho. Demi memberi ruang bagi para orang tua untuk hadir di momen penting anak-anak mereka, Wako memutuskan untuk meniadakan apel pagi di seluruh jajaran Pemerintah Kota Pekanbaru, khusus untuk hari Senin ini.
”Kepada seluruh ASN dan THL di lingkungan Pemerintah Kota Pekanbaru, bapak ibu yang punya anak bisa mengantarkan anaknya ke sekolah,” ujar Agung, Ahad (13/7).
Menurutnya, hari pertama masuk sekolah bukan sekadar rutinitas tahunan, melainkan momen emosional yang membekas dalam memori anak. Ia ingin para pegawai tidak kehilangan kesempatan emas ini, meski di tengah tanggung jawab sebagai abdi negara.
”Silakan datang dan temani anak di hari pertama sekolah. Besok pagi, apel pagi ditiadakan,” ucapnya tegas namun hangat.
Setelah menyelesaikan peran sebagai orang tua, para ASN dan THL tetap diimbau untuk kembali menjalankan tugas seperti biasa. ”Setelah itu, anak-anak masuk sekolah, kita kembali bekerja dan beraktivitas seperti biasa. Ayo semangat kembali dalam menjalankan tugas kita sebagai orang tua dan sebagai pegawai Pemko Pekanbaru,” tuturnya.
Menurutnya, kebijakan ini bukan sekadar penghapusan apel pagi. Ia merefleksikan langkah kecil namun berdampak besar, bahwa pemerintah hadir bukan hanya dalam birokrasi, tapi juga dalam ruang-ruang keluarga. Kota ini bergerak bukan hanya oleh kerja keras para pegawainya saja, tetapi juga oleh kasih sayang para orang tua yang mendampingi tumbuh kembang generasi penerus.
MPLS Tiga Hari
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, Dr H Abdul Jamal menyebutkan, selama tiga pertama masuk sekolah, peserta didik baru akan menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Kadisdik mengingatkan bahwa MPLS bukan untuk perpeloncoan atau bulliying.
Ia menjelaskan, selama tiga hari MPLS, peserta didik baru akan belajar mengenal sekolah, guru, teman, dan nilai-nilai kebersamaan. Ia juga memastikan seluruh kegiatan MPLS akan berjalan aman dan edukatif.
”Kita ingin hari pertama sekolah menjadi momen yang menyenangkan. Tidak boleh ada bullying. Semua guru sudah kami arahkan untuk menciptakan suasana yang ramah dan mendukung tumbuh kembang anak,” ujarnya Ahad (13/7).
Ia juga menegaskan bahwa MPLS bukan ajang perpeloncoan, melainkan proses pengenalan yang menyenangkan dan membentuk karakter sejak dini.(yls)