Jumat, 20 September 2024

APBD Pekanbaru 2020 Hanya Rp2,1 T

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) memberikan dampak besar bagi perekonomian Kota Pekanbaru. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang semula berada di Rp2,6 triliun kini angka riilnya hanya berada di kisaran Rp2,1 triliun. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di masa tatanan hidup baru diharapkan bisa jadi pendongkrak.

Penurunan angka riil APBD Pekanbaru 2020 ini terjadi akibat lesunya aktivitas perekonomian masyarakat selama masa pandemi Covid-19. Ditambah lagi, sempat pula diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di ibukota Provinsi Riau ini hampir dua bulan lamanya.

Wabah Covid-19 membuat pemasukan daerah mulai dari dana transfer pusat hingga PAD menjadi tak terprediksi dan cenderung menurun. Tahun 2020 ini, target PAD awalnya dipasang pada angka Rp826 miliar. Namun, begitu Covid-19 mewabah angka tersebut terjun bebas. Target pun kemudian diturunkan ke angka Rp530 miliar. Penurunan mulai terlihat sejak Maret lalu. Pada  Januari dan Februari penerimaan daerah masih normal. Penerimaan terus merosot pada triwulan II tahun 2020 yakni pada April hingga Juni 2020.

Baca Juga:  Dari 3.631 Sampel Swab, Ditemukan 1 Kasus Positif Covid-19

Dalam pada itu pula untuk penanganan Covid-19, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melakukan refocussing anggaran sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Ada Rp115 miliar bersumber dari APBD Kota Pekanbaru disiapkan untuk hal ini. Dari jumlah ini, hingga akhir Juni kemarin total pengajuan pencairan yang sudah dilakukan berjumlah Rp45.080.204.690.

- Advertisement -

Diungkapkan Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT, Senin (13/7), pergeseran anggaran yang dilakukan untuk penanganan Covid-19 sudah dirapikan. "Pergeseran yg terjadi dirapikan lagi. Empat bulan lalu saat kita refocussing untuk penanganan Covid-19. Ini dengan perkiraan aktivitas ekonomi normal. Setelah empat  bulan kita lewati kita lakukan perubahan. APBD dari Rp2,6 triliun jadi Rp2,1 triliun," urainya.

Baca Juga:  Pengerjaan IPAL "Makan" Korban

Meski angka riil APBD tahun ini diperkirakan turun, dia memastikan anggaran yang disiapkan untuk penanganan Covid-19 tidak akan diutak-atik. "Kita sudah rencanakan. Anggaran untuk penanganan Covid-19 tidak kita ganggu," tegasnya.(ali)

- Advertisement -

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) memberikan dampak besar bagi perekonomian Kota Pekanbaru. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang semula berada di Rp2,6 triliun kini angka riilnya hanya berada di kisaran Rp2,1 triliun. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di masa tatanan hidup baru diharapkan bisa jadi pendongkrak.

Penurunan angka riil APBD Pekanbaru 2020 ini terjadi akibat lesunya aktivitas perekonomian masyarakat selama masa pandemi Covid-19. Ditambah lagi, sempat pula diberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di ibukota Provinsi Riau ini hampir dua bulan lamanya.

Wabah Covid-19 membuat pemasukan daerah mulai dari dana transfer pusat hingga PAD menjadi tak terprediksi dan cenderung menurun. Tahun 2020 ini, target PAD awalnya dipasang pada angka Rp826 miliar. Namun, begitu Covid-19 mewabah angka tersebut terjun bebas. Target pun kemudian diturunkan ke angka Rp530 miliar. Penurunan mulai terlihat sejak Maret lalu. Pada  Januari dan Februari penerimaan daerah masih normal. Penerimaan terus merosot pada triwulan II tahun 2020 yakni pada April hingga Juni 2020.

Baca Juga:  Pekanbaru Zona Kuning Risiko Penyebaran Covid-19 Rendah

Dalam pada itu pula untuk penanganan Covid-19, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melakukan refocussing anggaran sesuai arahan Presiden Joko Widodo. Ada Rp115 miliar bersumber dari APBD Kota Pekanbaru disiapkan untuk hal ini. Dari jumlah ini, hingga akhir Juni kemarin total pengajuan pencairan yang sudah dilakukan berjumlah Rp45.080.204.690.

Diungkapkan Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT, Senin (13/7), pergeseran anggaran yang dilakukan untuk penanganan Covid-19 sudah dirapikan. "Pergeseran yg terjadi dirapikan lagi. Empat bulan lalu saat kita refocussing untuk penanganan Covid-19. Ini dengan perkiraan aktivitas ekonomi normal. Setelah empat  bulan kita lewati kita lakukan perubahan. APBD dari Rp2,6 triliun jadi Rp2,1 triliun," urainya.

Baca Juga:  Dominan Pelanggar Operasi Yustisi Gantungkan Masker di Leher

Meski angka riil APBD tahun ini diperkirakan turun, dia memastikan anggaran yang disiapkan untuk penanganan Covid-19 tidak akan diutak-atik. "Kita sudah rencanakan. Anggaran untuk penanganan Covid-19 tidak kita ganggu," tegasnya.(ali)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari