Kamis, 4 Juli 2024

6.464 Mahasiswa Dibekali Pengetahuan Cegah Stunting

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sebanyak 6.464 mahasiswa Universitas Riau (Unri) dari 10 fakultas dibekali pengetahuan dan pemahaman tentang pencegahan dan penurunan stunting. Ke-6.464 mahasiswa ini akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta). Diharapkan mahasiswa  bisa menyampaikan program itu kepada masyarakat di lokasi kukerta masing-masing.

Pembekalan diberikan langsung oleh Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo saat menjadi narasumber dalam kuliah umum pada pelepasan mahasiswa kukerta Universitas Riau, kuliah umum dan launching mahasiswa Peduli Stunting (Penting) 2022 di SKA Co Ex Pekanbaru, Senin (11/7).

- Advertisement -

Pelepasan dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin diikuti Rektor Unri Prof Aras Mulyadi, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia, dan pihak terkait lainnya.

Baca Juga:  Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki

Hasto Wardoyo menekankan kepada mahasiswa bahwa dalam menghadapi bonus demografi diperlukan sumber daya manusia, maka salah satu program pemerintah agar bonus demografi dapat dinikmati salah satu programnya adalah mencegah dan menurunkan stunting sampai 14 persen pada tahun 2024.

"Memang selain stunting, masih banyak lagi memang tantangannya, karena banyak mahasiswa, remaja dan anak-anak yang gangguan mental, itu semuanya perlu dibenahi," jelasnya.

- Advertisement -

Sementara itu, Aras Mulyadi menjelaskan, kukerta yang dilaksanakan yaitu kukerja umum, terintegrasi dan kukerta pencegahan stunting. "Maka mahasiswa membantu memfasilitasi mencegah stunting. Apalagi dari awal diberikan pembekalan, agar mahasisa punya pemahaman yang sama saat turun kepada lapangan untuk memberikan pencegahan kepada masyarakat dalam program pemerintah mengurangi angka stunting," kata Aras.

Baca Juga:  Pelabuhan Pasar Bawah Ditata Ulang

Di sisi lain, Mardalena Wati Yulia menekankan bahwa, semua  punya peranan dalam penurunan stunting, termasuk juga mahasiswa.

"Maka diminta semua mahasiswa berperan aktif sesuai dengan kemampuan dan disiplin ilmunya, untuk mencegah stunting, bisa melalui program Dashat, BAAS dan program lainnya. Sehingga mahasiswa memberikan kepedulain terhadap stunting," ungkapnya.

Dia optimis pencegahan dan penurunan stunting dapat direalisasikan sesuai dengan target pemerintah. "Saya optimis sekali bisa mempercepat penurunan stunting di Riau. Melalui kukerta, mahasiswa dapat memberikan edukasi, karena lokasinya di 12 kabupaten/kota se-Riau. Kukerta ini juga merupakan tindak lanjut dari kerja sama secara nasional dan Provinsi Riau yang kami laksanakan dengan Unri," ungkapnya.(yls)

Laporan ELVY CHANDRA, Kota

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Sebanyak 6.464 mahasiswa Universitas Riau (Unri) dari 10 fakultas dibekali pengetahuan dan pemahaman tentang pencegahan dan penurunan stunting. Ke-6.464 mahasiswa ini akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta). Diharapkan mahasiswa  bisa menyampaikan program itu kepada masyarakat di lokasi kukerta masing-masing.

Pembekalan diberikan langsung oleh Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo saat menjadi narasumber dalam kuliah umum pada pelepasan mahasiswa kukerta Universitas Riau, kuliah umum dan launching mahasiswa Peduli Stunting (Penting) 2022 di SKA Co Ex Pekanbaru, Senin (11/7).

Pelepasan dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin diikuti Rektor Unri Prof Aras Mulyadi, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Mardalena Wati Yulia, dan pihak terkait lainnya.

Baca Juga:  Disnaker Duga Karyawan Takut Melapor

Hasto Wardoyo menekankan kepada mahasiswa bahwa dalam menghadapi bonus demografi diperlukan sumber daya manusia, maka salah satu program pemerintah agar bonus demografi dapat dinikmati salah satu programnya adalah mencegah dan menurunkan stunting sampai 14 persen pada tahun 2024.

"Memang selain stunting, masih banyak lagi memang tantangannya, karena banyak mahasiswa, remaja dan anak-anak yang gangguan mental, itu semuanya perlu dibenahi," jelasnya.

Sementara itu, Aras Mulyadi menjelaskan, kukerta yang dilaksanakan yaitu kukerja umum, terintegrasi dan kukerta pencegahan stunting. "Maka mahasiswa membantu memfasilitasi mencegah stunting. Apalagi dari awal diberikan pembekalan, agar mahasisa punya pemahaman yang sama saat turun kepada lapangan untuk memberikan pencegahan kepada masyarakat dalam program pemerintah mengurangi angka stunting," kata Aras.

Baca Juga:  Sekolah Tatap Muka di Pekanbaru Resmi Dimulai Pekan Depan

Di sisi lain, Mardalena Wati Yulia menekankan bahwa, semua  punya peranan dalam penurunan stunting, termasuk juga mahasiswa.

"Maka diminta semua mahasiswa berperan aktif sesuai dengan kemampuan dan disiplin ilmunya, untuk mencegah stunting, bisa melalui program Dashat, BAAS dan program lainnya. Sehingga mahasiswa memberikan kepedulain terhadap stunting," ungkapnya.

Dia optimis pencegahan dan penurunan stunting dapat direalisasikan sesuai dengan target pemerintah. "Saya optimis sekali bisa mempercepat penurunan stunting di Riau. Melalui kukerta, mahasiswa dapat memberikan edukasi, karena lokasinya di 12 kabupaten/kota se-Riau. Kukerta ini juga merupakan tindak lanjut dari kerja sama secara nasional dan Provinsi Riau yang kami laksanakan dengan Unri," ungkapnya.(yls)

Laporan ELVY CHANDRA, Kota

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari