Minggu, 7 Juli 2024

Pemberian MP ASI Berkualitas Dapat Cegah Tengkes

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Riau Suti Mulyati menyosialisasikan pentingnya makanan pendamping ASI (MP ASI) bagi balita. Sosialisasi tersebut dilakukan di area Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Ahad (11/2).

Kegiatan di awali dengan senam bersama. Puluhan anggota TP PKK Riau melaksanakan senam di halaman depan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Soeman HS.

- Advertisement -

Usai senam bersama, Suti Mulyati berjalan kaki melintasi Jalan Jenderal Sudirman. Ia menyapa warga sembari membagikan brosur kesehatan kepada masyarakat, terutama untuk ibu-ibu yang memiliki anak kecil.

“Kegiatan ini kami lakukan bersempena dengan Hari Gizi Nasional (HGN) ke-64. Untuk menggencarkan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya makanan pendamping ASI yang kaya protein hewani. Diharapkan ibu-ibu paham seperti apa makanan pedamping ASI yang baik untuk mencegah dan percepatan penurunan prevalensi stunting pada anak,” katanya.

Baca Juga:  Dewan Soroti Proyek Tutup Tahun

Lebih lanjut dikatakannya, anak yang mempunyai masalah gizi harus diberikan makanan pendamping ASI (MP ASI) kaya protein hewani. Sebab, protein hewani mengandung mikronutrienyang dibutuhkan untuk menunjang perkembangan otak balita.

- Advertisement -

“Sangat penting untuk memperhatikan dan menjamin kecukupan energi dan protein pada anak untuk mencegah terjadinya tengkes pada balita. Perlu generasi penerus bangsa yang sehat dan pintar. Oleh karena itu, gizi setiap anak harus dipastikan tercukupi,” sebutnya.

Pada peringatan HGN tahun ini mengusung tema “MP ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting” dan slogan “MP ASI Berkualitas untuk Generasi Emas”.

Tujuan dari peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 adalah menggaungkan pemberian MP ASI kaya protein hewani melalui serangkaian kegiatan di tingkat pusat hingga ke tingkat masyarakat serta melibatkan berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta.

Menurutnya, permasalahan tengkes atau stunting tidak bisa hanya diselesaikan oleh pihak pemerintah saja. Namun, perlu sinergisitas semua pihak agar prevalensi tengkes bisa ditekan. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, Provinsi Riau telah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 22,3 persen menjadi 17 persen. Yang mana Presiden RI, Joko Widodo menargetkan prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen.

Baca Juga:  Bingung Daftar Online, Orang Tua Datangi Sekolah

Untuk itu, ia mengimbau para kader PKK yang ada di Provinsi Riau untuk mengambil bagian agar angka tengkes di Riau bisa mencapai target yang telah ditentukan. Apalagi, program percepatan penurunan tengkes merupakan salah satu program yang menjadi prioritas nasional pemerintah daerah. Selain itu juga merupakan program kerja Tim Penggerak PKK Provinsi Riau.

“Untuk mengatasi masalah stunting diperlukan sinergi seluruh pihak dan lintas sektor, mulai dari unsur pemerintah, dunia usaha, media massa, hingga masyarakat baik secara langsung ataupun perorangan, tidak terkecuali Tim Penggerak PKK,” ujarnya.(sol)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Riau Suti Mulyati menyosialisasikan pentingnya makanan pendamping ASI (MP ASI) bagi balita. Sosialisasi tersebut dilakukan di area Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Ahad (11/2).

Kegiatan di awali dengan senam bersama. Puluhan anggota TP PKK Riau melaksanakan senam di halaman depan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Soeman HS.

Usai senam bersama, Suti Mulyati berjalan kaki melintasi Jalan Jenderal Sudirman. Ia menyapa warga sembari membagikan brosur kesehatan kepada masyarakat, terutama untuk ibu-ibu yang memiliki anak kecil.

“Kegiatan ini kami lakukan bersempena dengan Hari Gizi Nasional (HGN) ke-64. Untuk menggencarkan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya makanan pendamping ASI yang kaya protein hewani. Diharapkan ibu-ibu paham seperti apa makanan pedamping ASI yang baik untuk mencegah dan percepatan penurunan prevalensi stunting pada anak,” katanya.

Baca Juga:  Bingung Daftar Online, Orang Tua Datangi Sekolah

Lebih lanjut dikatakannya, anak yang mempunyai masalah gizi harus diberikan makanan pendamping ASI (MP ASI) kaya protein hewani. Sebab, protein hewani mengandung mikronutrienyang dibutuhkan untuk menunjang perkembangan otak balita.

“Sangat penting untuk memperhatikan dan menjamin kecukupan energi dan protein pada anak untuk mencegah terjadinya tengkes pada balita. Perlu generasi penerus bangsa yang sehat dan pintar. Oleh karena itu, gizi setiap anak harus dipastikan tercukupi,” sebutnya.

Pada peringatan HGN tahun ini mengusung tema “MP ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting” dan slogan “MP ASI Berkualitas untuk Generasi Emas”.

Tujuan dari peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 adalah menggaungkan pemberian MP ASI kaya protein hewani melalui serangkaian kegiatan di tingkat pusat hingga ke tingkat masyarakat serta melibatkan berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta.

Menurutnya, permasalahan tengkes atau stunting tidak bisa hanya diselesaikan oleh pihak pemerintah saja. Namun, perlu sinergisitas semua pihak agar prevalensi tengkes bisa ditekan. Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, Provinsi Riau telah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 22,3 persen menjadi 17 persen. Yang mana Presiden RI, Joko Widodo menargetkan prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen.

Baca Juga:  Dinas PUPR Tambal 180 Ruas Jalan di Kota Pekanbaru

Untuk itu, ia mengimbau para kader PKK yang ada di Provinsi Riau untuk mengambil bagian agar angka tengkes di Riau bisa mencapai target yang telah ditentukan. Apalagi, program percepatan penurunan tengkes merupakan salah satu program yang menjadi prioritas nasional pemerintah daerah. Selain itu juga merupakan program kerja Tim Penggerak PKK Provinsi Riau.

“Untuk mengatasi masalah stunting diperlukan sinergi seluruh pihak dan lintas sektor, mulai dari unsur pemerintah, dunia usaha, media massa, hingga masyarakat baik secara langsung ataupun perorangan, tidak terkecuali Tim Penggerak PKK,” ujarnya.(sol)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari