Minggu, 29 Juni 2025
spot_img

Tingkatkan Populasi Dengan Kawin Suntik

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, terus berupaya meningkatkan populasi sapi. Salah satu caranya yakni dengan mengoptimalkan inseminasi buatan atau kawin suntik ke induk sapi. 

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, Rahmat Setiyawan mengatakan, peningkatan populasi sapi tersebut dilakukan karena saat ini di Riau kebutuhan akan sapi meningkat. Sementara ketersediaan nya masih terbatas.

"Tahun depan kita fokus peningkatan populasi sapi. Nanti kita akan ada kegiatan peningkatan optimalisasi produksi angka kelahiran sapi, dengan kawin suntik," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk itu pihaknya akan mengoptimalkan petugas di UPT Peternakan untuk produktivitas bunting sapi dengan kawin suntik tersebut. 

Baca Juga:  Bahas Ancaman Kehancuran Pulau-Pulau Gambut Sumatera

"Nanti kita siapkan semua keperluannya seperti sperma beku  dan nitrogen cair atau N2. Dan kita sudah ada laboratorium untuk penyimpanan sperma beku, alat pendukung Nitrogen cair itu," ujarnya.

Menurut Rahmat, produksi sapi dengan kawin suntik atau inseminasi buatan ini tidak membutuhkan biaya mahal. Selain itu juga mudah dilaksanakan.

"Kawin suntik biayanya malah lebih murah. Karena untuk melakukan pembuntingan satu induk sapi cukup dengan Rp281 ribu. Karena itu, kedepan kita tidak ada lagi pengadaan sapi jantan. Kita upayakan semua sapi betina," sebutnya.(sol)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, terus berupaya meningkatkan populasi sapi. Salah satu caranya yakni dengan mengoptimalkan inseminasi buatan atau kawin suntik ke induk sapi. 

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, Rahmat Setiyawan mengatakan, peningkatan populasi sapi tersebut dilakukan karena saat ini di Riau kebutuhan akan sapi meningkat. Sementara ketersediaan nya masih terbatas.

"Tahun depan kita fokus peningkatan populasi sapi. Nanti kita akan ada kegiatan peningkatan optimalisasi produksi angka kelahiran sapi, dengan kawin suntik," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk itu pihaknya akan mengoptimalkan petugas di UPT Peternakan untuk produktivitas bunting sapi dengan kawin suntik tersebut. 

Baca Juga:  Timbangan di TPA 2 Muara Fajar Diaktifkan

"Nanti kita siapkan semua keperluannya seperti sperma beku  dan nitrogen cair atau N2. Dan kita sudah ada laboratorium untuk penyimpanan sperma beku, alat pendukung Nitrogen cair itu," ujarnya.

- Advertisement -

Menurut Rahmat, produksi sapi dengan kawin suntik atau inseminasi buatan ini tidak membutuhkan biaya mahal. Selain itu juga mudah dilaksanakan.

"Kawin suntik biayanya malah lebih murah. Karena untuk melakukan pembuntingan satu induk sapi cukup dengan Rp281 ribu. Karena itu, kedepan kita tidak ada lagi pengadaan sapi jantan. Kita upayakan semua sapi betina," sebutnya.(sol)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, terus berupaya meningkatkan populasi sapi. Salah satu caranya yakni dengan mengoptimalkan inseminasi buatan atau kawin suntik ke induk sapi. 

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau, Rahmat Setiyawan mengatakan, peningkatan populasi sapi tersebut dilakukan karena saat ini di Riau kebutuhan akan sapi meningkat. Sementara ketersediaan nya masih terbatas.

"Tahun depan kita fokus peningkatan populasi sapi. Nanti kita akan ada kegiatan peningkatan optimalisasi produksi angka kelahiran sapi, dengan kawin suntik," katanya.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk itu pihaknya akan mengoptimalkan petugas di UPT Peternakan untuk produktivitas bunting sapi dengan kawin suntik tersebut. 

Baca Juga:  Pelaku Pemerasan melalui Aplikasi Mi-Chat Diamankan

"Nanti kita siapkan semua keperluannya seperti sperma beku  dan nitrogen cair atau N2. Dan kita sudah ada laboratorium untuk penyimpanan sperma beku, alat pendukung Nitrogen cair itu," ujarnya.

Menurut Rahmat, produksi sapi dengan kawin suntik atau inseminasi buatan ini tidak membutuhkan biaya mahal. Selain itu juga mudah dilaksanakan.

"Kawin suntik biayanya malah lebih murah. Karena untuk melakukan pembuntingan satu induk sapi cukup dengan Rp281 ribu. Karena itu, kedepan kita tidak ada lagi pengadaan sapi jantan. Kita upayakan semua sapi betina," sebutnya.(sol)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari