PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Suasana pagi di Kota Pekanbaru, Selasa (8/7), terasa lebih panas dari biasanya. Bukan hanya karena terik matahari, tapi juga karena antrean panjang kendaraan di sejumlah SPBU yang ingin mengisi solar.
Di SPBU Jalan SM Amin, barisan mobil mulai dari mini bus hingga truk colt diesel memenuhi area pengisian dan bahkan meluber ke badan jalan. Suara mesin menderu dan klakson bersahutan menjadi gambaran pagi yang cukup menegangkan bagi para sopir yang sedang berjuang mendapatkan solar.
“Saya sudah antre setengah jam, tapi belum juga sampai ke depan,” ujar Iwan, seorang sopir yang terlihat berkeringat namun tetap bersabar. Baginya, antre seperti ini memang bukan hal baru, tapi tetap saja melelahkan.
Kondisi serupa juga terlihat di SPBU Jalan Khaharuddin Nasution. Kendaraan mengular, sebagian pengemudi bahkan mematikan mesin untuk menghemat bahan bakar sambil menunggu giliran.
“Sudah hampir setengah jam juga. Mau enggak mau harus sabar,” kata Erwin, sopir truk yang juga ikut mengantre.
Meski begitu, petugas SPBU memastikan bahwa tidak ada kelangkaan solar. “Stok aman. Cuma mungkin pagi ini bertepatan banyak mobil operasional jalan bersamaan,” jelas Darul, petugas SPBU Jalan SM Amin.
Pihak Pertamina pun memastikan hal yang sama. Officer Communication Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Nur Imam Mohamad menegaskan, stok biosolar di dua SPBU tersebut cukup memadai—yakni sekitar 32 KL di SM Amin dan 24 KL di Khaharuddin setiap harinya.
“Antrean disebabkan banyaknya bus yang hendak keluar kota lewat jalur ringroad dan jalan lintas ke Kabupaten Kuansing,” jelasnya.
Jadi, meski antrean panjang terlihat, warga tak perlu khawatir akan ketersediaan solar. Pertamina menjamin pasokan tetap aman dan lancar.
Laporan JOKO SUSILO dan SITI AZURA, Pekanbaru