Jumat, 5 Juli 2024

Meski Pro Kontra, Orang Tua Tetap Ajak Anak

Aula gedung Kejati Riau, Jalan Jenderal Sudirman penuh warga, Kamis (8/7). Lokasi ini menjadi salah satu tempat vaksinasi massal. Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun ikut antre untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Ini merupakan pemberian perdana vaksin Covid-19 untuk anak-anak di Kota Pekanbaru.

Laporan PRAPTI DWI LESTARI dan M ALI NURMAN, Kota

- Advertisement -

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – MESKI saat ini banyak orang tua yang masih merasa ragu dan khawatir dengan efek samping yang ditimbulkan pasca-vaksinasi Covid-19 jenis Sinovac, namun sejumlah orang tua tetap memberanikan diri membawa putri-putri mereka yang berusia 12-17 tahun untuk mendapatkan pelayanan vaksinasi tersebut.

Acin salah satunya. Ia membawa anaknya bernama Michael untuk mendapatkan vaksin Covid-19 di gedung Kejati Riau, kemarin. Ia mengaku dirinya sengaja membawa anaknya untuk menjalani vaksinasi demi meningkatkan kekebalan tubuh sangat anak agar tidak terpapar covid-19.  "Ya kan ini salah satu langkah pencegahan bagi anak agar kekebalan tubuhnya terhadap virus ini terbentuk dan tidak membuatnya terpapar," katanya.

Sementara, Michael yang duduk di bangku kelas VII mengaku sempat gugup sesaat sebelum disuntik vaksin. Pasalnya, ia takut jarum suntik.

- Advertisement -

"Tapi ternyata rasanya nggak ada, ya. Seperti digigit semut saja. Tapi tadi cuma takut liat jarum suntiknya saja. Setelah itu tidak ada keluhan lainnya," ujar dia tersenyum.

Orang tua lainnya, Edwin juga datang membawa dua orang anaknya dan dua orang keponakannya untuk mendapatkan suntik vaksin Covid-19. Ia mengaku tidak terlalu peduli dengan pro kontra yang muncul di tengah masyarakat soal vaksin Covid-19 ini.

Baginya, kesehatan anak merupakan hal yang utama. Apalagi saat pandemi seperti sekarang ini, dan membuat seluruh kegiatan terdampak salah satunya aktivitas belajar mengajar di sekolah.

Dikatakan Edwin, tidak sulit bagi dirinya dan sang istri memberikan pemahaman terkait vaksinasi Covid-19 yang kini telah bisa diperuntukkan untuk anak usia 12-17 tahun. Apalagi, anak-anaknya sudah sangat mengetahui bahaya Covid-19 dan langkah pencegahan dengan cara meningkatkan protokol kesehatan serta melakukan vaksinasi.

Baca Juga:  Empat Pemain SSB PTPN V Berjuang Perkuat Garuda Muda Timnas U-16

"Alhamdulillah, anak-anak sih nggak ada kendala. Mereka malah mengajukan diri saat mengetahui ada kegiatan vaksinasi ini," ucapnya.

Hal yang berbeda diungkapkan oleh Ningsih yang memiliki dua orang anak usia 12-17 tahun. Menurut Ningsih, dirinya saat ini belum setuju jika anak-anaknya harus menjalani vaksinasi Covid-19 jenis Sinovac tersebut.

Ia mengatakan, para orang tua harus tahu benar dan mencari informasi terkait efek samping pemberian vaksin kepada anak-anak sebelum memberikan izin. Karena setiap orang pasti memiliki daya tahan tubuh yang berbeda-beda.

"Kalau saya masih belum setuju sih. Sepertinya harus berkonsultasi dulu dengan anak dan dokter juga. Apakah ini benar-benar aman. Karena anak punya riwayat penyakit paru juga," kata dia.

Siapkan 10 Ribu Vaksin

Dalam pada itu, vaksinasi massal kemarin diselenggarakan oleh Kejati Riau bekerja sama dengan Relawan Covid-19 Riau dalam rangka Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ke-61 dan HUT Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) XXI.

Menurut Penasehat Relawan Peduli Covid-19 Riau Toni Lim saat didampingi Raharjo Budi Kisnanto, Asisten Intelijen Kejati Riau mengatakan, ditargetkan 10 ribu vaksin diberikan di empat lokasi vaksinasi massal. Yaitu di, Gedung Kejati Riau, Sekretariat Ikatan Keluraga Persaudaraan Tionghoa Bengkalis (IKPTB), Novotel dan RSUD Madani Pekanbaru. Masing -masing lokasi memiliki target 2.500 vaksin.

Ia menyebutkan, dalam kegiatan ini juga terdapat vaksinasi untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas hingga 17 tahun. "Ini vaksinasi massal untuk anak-anak yang perdana. Sudah 30 anak yang mendaftar untuk divaksin," jelasnya.

Melihat tingginya animo masyarakat, vaksinasi akan diperpanjang agar seluruh masyarakat dapat menikmati pelayanan kesehatan tersebut. "Untuk di Kejati Riau diperpanjang dua hari. Sedangkan di tempat lain akan disesuaikan. Bagi yang tidak sempat untuk divaksin hari ini (kemarin, red), bisa kembali datang ke lokasi vaksin dengan membawa KTP. Formulir kami sediakan di lokasi vaksin," terangnya. 

Baca Juga:  Mesin Cuci Samsung Diskon 30 Persen

Sementara itu, Asisten Intelijen Kejati Riau, Raharjo Budi Kisnanto, mengatakan, vaksinasi massal digelar dalam rangka memeriahkan Hari Adhyaksa ke-61 pada 22 Juli nanti. "Kami gelar bakti sosial, di antara vaksinasi massal," ujar Raharjo.

Kegiatan vaksinasi bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Pekanbaru dan Relawan Covid-19 Riau dari pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. Disediakan 10 ribu vaksin bagi masyarakat. "Jumlah yang sudah mendaftar hampir mendekati 10 ribu dosis," kata Raharjo.

Tingginya minat masyarakat yang datang menunjukkan kesadaran masyarakat untuk divaksin makin tinggi. "Kalau dulu masyarakat takut karena banyak berita negatif, sekarang tidak lagi," ucap dia.

Untuk anak-anak yang ikut, kata Raharjo, sudah lebih dari 50 orang. Hingga sore, masih banyak orang yang datang ke Kejati Riau untuk divaksin, termasuk anak-anak.

Banyaknya masyarakat yang ingin divaksin, membuat Kejati Riau berencana menambah jadwal vaksinasi menjadi dua hari . "Kami sudah sampaikan ke relawan, bagaimana diperpanjang dua hari," terangnya.

Upaya ini dilakukan Kejati Riau untuk membantu pemerintah mencapai target vaksinasi 1 juta dalam satu hari di seluruh Indonesia  "Pelaksanaan vaksin dilakukan dengan protokol kesehatan. Sebelum disuntik vaksin, masyarakat harus mengikuti prosedur screening seperti pengecekan tekanan darah, dan wawancara singkat untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit yang diidap," singkatnya.

Selain vaksinasi massal, peringatan HBA dan HUT IAD kemarin juga diisi dengan bakti sosial donor darah dengan menargetkan ratusan kantong darah guna membantu para pasien yang kini memerlukankan donor darah demi pemulihan kesehatan mereka.***

 

Aula gedung Kejati Riau, Jalan Jenderal Sudirman penuh warga, Kamis (8/7). Lokasi ini menjadi salah satu tempat vaksinasi massal. Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun ikut antre untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Ini merupakan pemberian perdana vaksin Covid-19 untuk anak-anak di Kota Pekanbaru.

Laporan PRAPTI DWI LESTARI dan M ALI NURMAN, Kota

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – MESKI saat ini banyak orang tua yang masih merasa ragu dan khawatir dengan efek samping yang ditimbulkan pasca-vaksinasi Covid-19 jenis Sinovac, namun sejumlah orang tua tetap memberanikan diri membawa putri-putri mereka yang berusia 12-17 tahun untuk mendapatkan pelayanan vaksinasi tersebut.

Acin salah satunya. Ia membawa anaknya bernama Michael untuk mendapatkan vaksin Covid-19 di gedung Kejati Riau, kemarin. Ia mengaku dirinya sengaja membawa anaknya untuk menjalani vaksinasi demi meningkatkan kekebalan tubuh sangat anak agar tidak terpapar covid-19.  "Ya kan ini salah satu langkah pencegahan bagi anak agar kekebalan tubuhnya terhadap virus ini terbentuk dan tidak membuatnya terpapar," katanya.

Sementara, Michael yang duduk di bangku kelas VII mengaku sempat gugup sesaat sebelum disuntik vaksin. Pasalnya, ia takut jarum suntik.

"Tapi ternyata rasanya nggak ada, ya. Seperti digigit semut saja. Tapi tadi cuma takut liat jarum suntiknya saja. Setelah itu tidak ada keluhan lainnya," ujar dia tersenyum.

Orang tua lainnya, Edwin juga datang membawa dua orang anaknya dan dua orang keponakannya untuk mendapatkan suntik vaksin Covid-19. Ia mengaku tidak terlalu peduli dengan pro kontra yang muncul di tengah masyarakat soal vaksin Covid-19 ini.

Baginya, kesehatan anak merupakan hal yang utama. Apalagi saat pandemi seperti sekarang ini, dan membuat seluruh kegiatan terdampak salah satunya aktivitas belajar mengajar di sekolah.

Dikatakan Edwin, tidak sulit bagi dirinya dan sang istri memberikan pemahaman terkait vaksinasi Covid-19 yang kini telah bisa diperuntukkan untuk anak usia 12-17 tahun. Apalagi, anak-anaknya sudah sangat mengetahui bahaya Covid-19 dan langkah pencegahan dengan cara meningkatkan protokol kesehatan serta melakukan vaksinasi.

Baca Juga:  MTQ Kecamatan Sialang Munggu Diikuti Ratusan Peserta

"Alhamdulillah, anak-anak sih nggak ada kendala. Mereka malah mengajukan diri saat mengetahui ada kegiatan vaksinasi ini," ucapnya.

Hal yang berbeda diungkapkan oleh Ningsih yang memiliki dua orang anak usia 12-17 tahun. Menurut Ningsih, dirinya saat ini belum setuju jika anak-anaknya harus menjalani vaksinasi Covid-19 jenis Sinovac tersebut.

Ia mengatakan, para orang tua harus tahu benar dan mencari informasi terkait efek samping pemberian vaksin kepada anak-anak sebelum memberikan izin. Karena setiap orang pasti memiliki daya tahan tubuh yang berbeda-beda.

"Kalau saya masih belum setuju sih. Sepertinya harus berkonsultasi dulu dengan anak dan dokter juga. Apakah ini benar-benar aman. Karena anak punya riwayat penyakit paru juga," kata dia.

Siapkan 10 Ribu Vaksin

Dalam pada itu, vaksinasi massal kemarin diselenggarakan oleh Kejati Riau bekerja sama dengan Relawan Covid-19 Riau dalam rangka Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ke-61 dan HUT Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) XXI.

Menurut Penasehat Relawan Peduli Covid-19 Riau Toni Lim saat didampingi Raharjo Budi Kisnanto, Asisten Intelijen Kejati Riau mengatakan, ditargetkan 10 ribu vaksin diberikan di empat lokasi vaksinasi massal. Yaitu di, Gedung Kejati Riau, Sekretariat Ikatan Keluraga Persaudaraan Tionghoa Bengkalis (IKPTB), Novotel dan RSUD Madani Pekanbaru. Masing -masing lokasi memiliki target 2.500 vaksin.

Ia menyebutkan, dalam kegiatan ini juga terdapat vaksinasi untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas hingga 17 tahun. "Ini vaksinasi massal untuk anak-anak yang perdana. Sudah 30 anak yang mendaftar untuk divaksin," jelasnya.

Melihat tingginya animo masyarakat, vaksinasi akan diperpanjang agar seluruh masyarakat dapat menikmati pelayanan kesehatan tersebut. "Untuk di Kejati Riau diperpanjang dua hari. Sedangkan di tempat lain akan disesuaikan. Bagi yang tidak sempat untuk divaksin hari ini (kemarin, red), bisa kembali datang ke lokasi vaksin dengan membawa KTP. Formulir kami sediakan di lokasi vaksin," terangnya. 

Baca Juga:  Jalan Rusak Ancam Keselamatan Pengendara

Sementara itu, Asisten Intelijen Kejati Riau, Raharjo Budi Kisnanto, mengatakan, vaksinasi massal digelar dalam rangka memeriahkan Hari Adhyaksa ke-61 pada 22 Juli nanti. "Kami gelar bakti sosial, di antara vaksinasi massal," ujar Raharjo.

Kegiatan vaksinasi bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Pekanbaru dan Relawan Covid-19 Riau dari pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB. Disediakan 10 ribu vaksin bagi masyarakat. "Jumlah yang sudah mendaftar hampir mendekati 10 ribu dosis," kata Raharjo.

Tingginya minat masyarakat yang datang menunjukkan kesadaran masyarakat untuk divaksin makin tinggi. "Kalau dulu masyarakat takut karena banyak berita negatif, sekarang tidak lagi," ucap dia.

Untuk anak-anak yang ikut, kata Raharjo, sudah lebih dari 50 orang. Hingga sore, masih banyak orang yang datang ke Kejati Riau untuk divaksin, termasuk anak-anak.

Banyaknya masyarakat yang ingin divaksin, membuat Kejati Riau berencana menambah jadwal vaksinasi menjadi dua hari . "Kami sudah sampaikan ke relawan, bagaimana diperpanjang dua hari," terangnya.

Upaya ini dilakukan Kejati Riau untuk membantu pemerintah mencapai target vaksinasi 1 juta dalam satu hari di seluruh Indonesia  "Pelaksanaan vaksin dilakukan dengan protokol kesehatan. Sebelum disuntik vaksin, masyarakat harus mengikuti prosedur screening seperti pengecekan tekanan darah, dan wawancara singkat untuk mengetahui ada atau tidaknya penyakit yang diidap," singkatnya.

Selain vaksinasi massal, peringatan HBA dan HUT IAD kemarin juga diisi dengan bakti sosial donor darah dengan menargetkan ratusan kantong darah guna membantu para pasien yang kini memerlukankan donor darah demi pemulihan kesehatan mereka.***

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari