PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Proses penyembelihan hewan kurban dilakukan sebagai ibadah yang dijalankan dengan penuh rasa tanggung jawab, mengikuti ketentuan hukum Islam, serta mengedepankan etika dan kesejahteraan hewan. Proses penyembelihan hewan kurban tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Sebab, selain harus memperhatikan aspek kehalalan, proses penyembelihan juga harus mempertimbangkan kesejahteraan hewan kurban, sehingga hasilnya adalah daging yang halal.
Hal inilah yang mendorong Juru Sembelih Halal (Juleha) DPD Kota Pekanbaru bekerja sama dengan Taman Rekreasi Alam Mayang memberikan pelatihan juru sembelih halal hewan kurban dan unggas kepada masyarakat. Kegiatan dipusatkan di Taman Rekreasi Alam Mayang pada Sabtu (8/6) diikuti oleh puluhan peserta.
Ketua DPD Juleha Pekanbaru, Anung Wicaksono mengatakan, pihaknya bersama dengan Taman Rekreasi Alam Mayang menggelar pelatihan juru sembelih halal hewan kurban dan unggas. Ia mengungkapkan, dalam penyembelihan hewan kurban dan unggas harus sesuai dengan syariat.
“Selama ini kan orang tahunya itu memotong tidak sesuai syariah, dengan cara yang bisa dikatakan tidak berperikehewananlah. Contohnya menyembelih lebih dari satu kali. Itu kan sangat menyiksa sekali. Kami dari Juleha mengupayakan menyembelih itu dengan satu tarikan saja agar tidak menyiksa. Salah satunya caranya adalah dengan mempelajari teknik menyembelih dan ketajaman pisau,” ujar Anung Wicaksono.
Selain itu, dalam pelaksanaan pelatihan juru sembelih halal, hewan kurban dan unggas tersebut para peserta juga mendapatkan ilmu bagaimana cara mengikat sapi, bagaimana memperlakukan sapi dengan cara yang manusiawi, tidak menyiksa.
“Jadi, kami memberikan pelatihan, pemahaman bagaimana cara memperlakukan hewan kurban itu dengan baik. Kami berharap pada saat melakukan penyembelihan hewan kurban nanti bisa dilakukan sesuai dengan syariat. Dan juru sembelih itu harus paham bagaimana teknik menyembelih itu yang baik dan benar pada saat menyembelih hewan kurban dan tahu bagaimana cara mengasah bilah untuk mereka menyembelih,” ujarnya.
Sementara itu, penasehat DPD Juleha Pekanbaru, Riyono Gede Trisoko mengatakan, kegiatan pelatihan juru sembelih halal hewan kurban dan unggas pesertanya bukan hanya dari perwakilan pengurus masjid dan mushola saja, tetapi juga kepada penjagal unggas.
“Hari ini kita pilih menangkap apa yang menjadi kecemasan, keprihatinan di masyarakat tentang adanya sedikit keraguan. Saya sebagai penasehat DPD Juleha Pekanbaru menganggap ini suatu kewajiban yang harus diselesaikan dan mudah-mudahan dengan kegiatan pada hari ini dan berikutnya akan memberikan manfaat lebih besar kepada masyarakat,” ujar Riyono.
Menurutnya, mungkin banyak masyarakat atau pun pedagang unggas yang bisa melakukan penyembelihan, tetapi adabnya itu harus ditingkatkan sehingga kemaslahatan dari penyembelihan itu bisa memberikan dampak positif kepada kehidupan masyarakat itu sendiri.(dof)