Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Semprot Disinfektan di Fasilitas Umum

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Penyebaran virus corona atau Covid-19 di Provinsi Riau belum mengalami penurunan. Oleh sebab itu masyarakat masih diminta untuk selalu berhati-hati dengan cara menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah pada mada normal baru saat ini.

Upaya tersebut juga dilakukan oleh Tim Pengabdian Satgas Universitas Riau. Di mana tim yang terdiri dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) tersebut melakukan penyemprotan disinfektan di berbagai fasilitas umum di Desa Perhentian Luas, Kecamatan Logas Tanah Darat, Kabupaten Kuantan Singingi.

Seperti diungkapkan salah seorang mahasiswa KKN Unri, Anisa Triwulandini kepada Riau Pos, Selasa (7/7). Dari penjelasan dia, beberapa fasum yang dianggap penting untuk dilakukan disinfeksi  adalah sekolah, tempat ibadah, perkantoran dan beberapa rumah masyarakat.

Baca Juga:  Tolong, Lampu Merah yang Ini Tak Ada Lampu Hijaunya

"Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 khususnya di Desa Perhentian Luas. Kegiatan ini disambut baik oleh pemerintah setempat dan warga desa. Sebab, Tim Pengabdian Satgas Unri ikut andil besar dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 dan Tim Satgas juga gencar melakukan kegiatan penyemprotan ini agar warga tidak tertular," ungkapnya.

Lebih jauh disampaikan dia, disinfektan sendiri merupakan proses dekonteminasi yang menghilangkan atau membunuh segala hal terkait mikroorganisme baik virus dan bakteri, pada objek permukaan benda mati.

"Ini yang membedakan disinfeksi dengan antiseptik. Kalau antiseptik, membunuh atau menghambat mikroorganisme pada jaringan hidup.Banyak meminta disinfeksi di perumahan, perkantoran. Tapi perlu diketahui bahwa proses ini memiliki dampak kesehatan seperti menimbulkan bau dan mengiritasi tangan bahkan mengganggu pernapasan," paparnya.

Baca Juga:  Lagi, Proyek IPAL Dikeluhkan Warga

Terakhir, ia menyebutkan bahwa mahasiswi yang tergabung dalam kegiatan tersebut terdiri dari empat orang yang berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi. Yakni Resisi Nelita Hakim dari Jurusan Kimia sebagai ketua, Esi Wulandari dari Jurusan Teknologi Pertanian sebagai sekretaris, Sepdenora Jonrose dari Jurusan Ilmu Hukum sebagai bendahara dan Anisa Triwulandini dari Jurusan Teknologi Hasil Perikanan. Dengan dibimbing oleh Ir Siswanto MT selaku dosen pembimbing lapangan.(nda)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Penyebaran virus corona atau Covid-19 di Provinsi Riau belum mengalami penurunan. Oleh sebab itu masyarakat masih diminta untuk selalu berhati-hati dengan cara menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah pada mada normal baru saat ini.

Upaya tersebut juga dilakukan oleh Tim Pengabdian Satgas Universitas Riau. Di mana tim yang terdiri dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) tersebut melakukan penyemprotan disinfektan di berbagai fasilitas umum di Desa Perhentian Luas, Kecamatan Logas Tanah Darat, Kabupaten Kuantan Singingi.

- Advertisement -

Seperti diungkapkan salah seorang mahasiswa KKN Unri, Anisa Triwulandini kepada Riau Pos, Selasa (7/7). Dari penjelasan dia, beberapa fasum yang dianggap penting untuk dilakukan disinfeksi  adalah sekolah, tempat ibadah, perkantoran dan beberapa rumah masyarakat.

Baca Juga:  Tumpahan Solar di Jalan Arifin Achmad, Puluhan Pengendara Terjatuh

"Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 khususnya di Desa Perhentian Luas. Kegiatan ini disambut baik oleh pemerintah setempat dan warga desa. Sebab, Tim Pengabdian Satgas Unri ikut andil besar dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 dan Tim Satgas juga gencar melakukan kegiatan penyemprotan ini agar warga tidak tertular," ungkapnya.

- Advertisement -

Lebih jauh disampaikan dia, disinfektan sendiri merupakan proses dekonteminasi yang menghilangkan atau membunuh segala hal terkait mikroorganisme baik virus dan bakteri, pada objek permukaan benda mati.

"Ini yang membedakan disinfeksi dengan antiseptik. Kalau antiseptik, membunuh atau menghambat mikroorganisme pada jaringan hidup.Banyak meminta disinfeksi di perumahan, perkantoran. Tapi perlu diketahui bahwa proses ini memiliki dampak kesehatan seperti menimbulkan bau dan mengiritasi tangan bahkan mengganggu pernapasan," paparnya.

Baca Juga:  Lagi, Proyek IPAL Dikeluhkan Warga

Terakhir, ia menyebutkan bahwa mahasiswi yang tergabung dalam kegiatan tersebut terdiri dari empat orang yang berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi. Yakni Resisi Nelita Hakim dari Jurusan Kimia sebagai ketua, Esi Wulandari dari Jurusan Teknologi Pertanian sebagai sekretaris, Sepdenora Jonrose dari Jurusan Ilmu Hukum sebagai bendahara dan Anisa Triwulandini dari Jurusan Teknologi Hasil Perikanan. Dengan dibimbing oleh Ir Siswanto MT selaku dosen pembimbing lapangan.(nda)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari