Rabu, 23 April 2025
spot_img

Pekanbaru Jadi Kota dengan Ketimpangan Gender Terendah

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat Indeks Ketimpangan Gender (IKG) tahun 2023 sebesar 0,458, turun 0,015 poin dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 0,473.

Menurut Kepala BPS Provinsi Riau Asep Riyadi, menurunnya IKG dipengaruhi oleh perbaikan seluruh dimensi yaitu dimensi kesehatan reproduksi, dimensi pemberdayaan, dan dimensi pasar tenaga kerja. ‘’Perbaikan dimensi kesehatan reproduksi dipengaruhi oleh perbaikan indikator wanita melahirkan tidak di fasilitas kesehatan yang turun dari 15,9 persen tahun 2022 menjadi 15,2 persen pada tahun 2023,’’ paparnya, belum lama ini.

Perbaikan dimensi pemberdayaan dipengaruhi oleh perbaikan indikator keterwakilan perempuan di legislatif dan persentase perempuan 25 tahun ke atas yang berpendidikan SMA ke atas yang meningkat. Persentase perempuan yang menjadi anggota legislatif meningkat dari 21,54 persen tahun 2022 menjadi 23,08 persen pada tahun 2023.

Baca Juga:  LDII Jalin Silaturahmi dengan Camat dan MUI Rumbai Barat

Sementara itu, persentase perempuan meningkat dari 43,24 persen tahun 2022 menjadi 43,27 persen, sedangkan persentase laki-laki menurun dari 45,76 persen menjadi 45,75 persen pada tahun 2023.

Pada tahun 2023, ketimpangan gender paling rendah dicapai oleh Kota Pekanbaru, diikuti oleh Kota Dumai dan Kabupaten Kepulauan Meranti. Sebanyak sembilan kabupaten kota mengalami penurunan ketimpangan gender. ‘’Sedangkan Kabupaten Indragiri Hulu mengalami penurunan ketimpangan gender paling tinggi. Penurunan ketimpangan gender di Kabupaten Indragiri Hulu terutama didorong oleh perbaikan dimensi kesehatan reproduksi,’’ jelasnya.

Proporsi perempuan pernah kawin usia 15-49 tahun yang melahirkan hidup tidak di fasilitas kesehatan menurun sebesar 0,019 poin dan proporsi perempuan pernah kawin usia 15-49 tahun yang saat melahirkan hidup pertama berusia < 20 tahun menurun sebesar 0,023 poin.

Baca Juga:  55 Anggota KPU 11 Daerah di Riau Diumumkan

‘’Kesimpulannya, dari 12 kabupaten kota di Riau, terdapat dua kota yang capaian IKG nya lebih baik dibandingkan capaian Riau yang mencapai 0,458 pada tahun 2023. Hal ini menunjukkan masih adanya disparitas ketimpangan gender antar kabupaten kota di Riau,’’ ujarnya.(azr)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat Indeks Ketimpangan Gender (IKG) tahun 2023 sebesar 0,458, turun 0,015 poin dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 0,473.

Menurut Kepala BPS Provinsi Riau Asep Riyadi, menurunnya IKG dipengaruhi oleh perbaikan seluruh dimensi yaitu dimensi kesehatan reproduksi, dimensi pemberdayaan, dan dimensi pasar tenaga kerja. ‘’Perbaikan dimensi kesehatan reproduksi dipengaruhi oleh perbaikan indikator wanita melahirkan tidak di fasilitas kesehatan yang turun dari 15,9 persen tahun 2022 menjadi 15,2 persen pada tahun 2023,’’ paparnya, belum lama ini.

Perbaikan dimensi pemberdayaan dipengaruhi oleh perbaikan indikator keterwakilan perempuan di legislatif dan persentase perempuan 25 tahun ke atas yang berpendidikan SMA ke atas yang meningkat. Persentase perempuan yang menjadi anggota legislatif meningkat dari 21,54 persen tahun 2022 menjadi 23,08 persen pada tahun 2023.

Baca Juga:  Sejumlah Penerbangan dari dan ke Pekanbaru Batal

Sementara itu, persentase perempuan meningkat dari 43,24 persen tahun 2022 menjadi 43,27 persen, sedangkan persentase laki-laki menurun dari 45,76 persen menjadi 45,75 persen pada tahun 2023.

Pada tahun 2023, ketimpangan gender paling rendah dicapai oleh Kota Pekanbaru, diikuti oleh Kota Dumai dan Kabupaten Kepulauan Meranti. Sebanyak sembilan kabupaten kota mengalami penurunan ketimpangan gender. ‘’Sedangkan Kabupaten Indragiri Hulu mengalami penurunan ketimpangan gender paling tinggi. Penurunan ketimpangan gender di Kabupaten Indragiri Hulu terutama didorong oleh perbaikan dimensi kesehatan reproduksi,’’ jelasnya.

Proporsi perempuan pernah kawin usia 15-49 tahun yang melahirkan hidup tidak di fasilitas kesehatan menurun sebesar 0,019 poin dan proporsi perempuan pernah kawin usia 15-49 tahun yang saat melahirkan hidup pertama berusia < 20 tahun menurun sebesar 0,023 poin.

Baca Juga:  Bapenda-Kejari Perbarui MoU Penanganan Masalah Hukum

‘’Kesimpulannya, dari 12 kabupaten kota di Riau, terdapat dua kota yang capaian IKG nya lebih baik dibandingkan capaian Riau yang mencapai 0,458 pada tahun 2023. Hal ini menunjukkan masih adanya disparitas ketimpangan gender antar kabupaten kota di Riau,’’ ujarnya.(azr)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Pekanbaru Jadi Kota dengan Ketimpangan Gender Terendah

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat Indeks Ketimpangan Gender (IKG) tahun 2023 sebesar 0,458, turun 0,015 poin dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 0,473.

Menurut Kepala BPS Provinsi Riau Asep Riyadi, menurunnya IKG dipengaruhi oleh perbaikan seluruh dimensi yaitu dimensi kesehatan reproduksi, dimensi pemberdayaan, dan dimensi pasar tenaga kerja. ‘’Perbaikan dimensi kesehatan reproduksi dipengaruhi oleh perbaikan indikator wanita melahirkan tidak di fasilitas kesehatan yang turun dari 15,9 persen tahun 2022 menjadi 15,2 persen pada tahun 2023,’’ paparnya, belum lama ini.

Perbaikan dimensi pemberdayaan dipengaruhi oleh perbaikan indikator keterwakilan perempuan di legislatif dan persentase perempuan 25 tahun ke atas yang berpendidikan SMA ke atas yang meningkat. Persentase perempuan yang menjadi anggota legislatif meningkat dari 21,54 persen tahun 2022 menjadi 23,08 persen pada tahun 2023.

Baca Juga:  LP3I Hadapi MKKS Kuansing di Pekanbaru

Sementara itu, persentase perempuan meningkat dari 43,24 persen tahun 2022 menjadi 43,27 persen, sedangkan persentase laki-laki menurun dari 45,76 persen menjadi 45,75 persen pada tahun 2023.

Pada tahun 2023, ketimpangan gender paling rendah dicapai oleh Kota Pekanbaru, diikuti oleh Kota Dumai dan Kabupaten Kepulauan Meranti. Sebanyak sembilan kabupaten kota mengalami penurunan ketimpangan gender. ‘’Sedangkan Kabupaten Indragiri Hulu mengalami penurunan ketimpangan gender paling tinggi. Penurunan ketimpangan gender di Kabupaten Indragiri Hulu terutama didorong oleh perbaikan dimensi kesehatan reproduksi,’’ jelasnya.

Proporsi perempuan pernah kawin usia 15-49 tahun yang melahirkan hidup tidak di fasilitas kesehatan menurun sebesar 0,019 poin dan proporsi perempuan pernah kawin usia 15-49 tahun yang saat melahirkan hidup pertama berusia < 20 tahun menurun sebesar 0,023 poin.

Baca Juga:  Arkaan Wakili Riau ke 02SN, Siapkan yang Terbaik

‘’Kesimpulannya, dari 12 kabupaten kota di Riau, terdapat dua kota yang capaian IKG nya lebih baik dibandingkan capaian Riau yang mencapai 0,458 pada tahun 2023. Hal ini menunjukkan masih adanya disparitas ketimpangan gender antar kabupaten kota di Riau,’’ ujarnya.(azr)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat Indeks Ketimpangan Gender (IKG) tahun 2023 sebesar 0,458, turun 0,015 poin dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 0,473.

Menurut Kepala BPS Provinsi Riau Asep Riyadi, menurunnya IKG dipengaruhi oleh perbaikan seluruh dimensi yaitu dimensi kesehatan reproduksi, dimensi pemberdayaan, dan dimensi pasar tenaga kerja. ‘’Perbaikan dimensi kesehatan reproduksi dipengaruhi oleh perbaikan indikator wanita melahirkan tidak di fasilitas kesehatan yang turun dari 15,9 persen tahun 2022 menjadi 15,2 persen pada tahun 2023,’’ paparnya, belum lama ini.

Perbaikan dimensi pemberdayaan dipengaruhi oleh perbaikan indikator keterwakilan perempuan di legislatif dan persentase perempuan 25 tahun ke atas yang berpendidikan SMA ke atas yang meningkat. Persentase perempuan yang menjadi anggota legislatif meningkat dari 21,54 persen tahun 2022 menjadi 23,08 persen pada tahun 2023.

Baca Juga:  Riau Jadi Prioritas Rehabilitasi Mangrove

Sementara itu, persentase perempuan meningkat dari 43,24 persen tahun 2022 menjadi 43,27 persen, sedangkan persentase laki-laki menurun dari 45,76 persen menjadi 45,75 persen pada tahun 2023.

Pada tahun 2023, ketimpangan gender paling rendah dicapai oleh Kota Pekanbaru, diikuti oleh Kota Dumai dan Kabupaten Kepulauan Meranti. Sebanyak sembilan kabupaten kota mengalami penurunan ketimpangan gender. ‘’Sedangkan Kabupaten Indragiri Hulu mengalami penurunan ketimpangan gender paling tinggi. Penurunan ketimpangan gender di Kabupaten Indragiri Hulu terutama didorong oleh perbaikan dimensi kesehatan reproduksi,’’ jelasnya.

Proporsi perempuan pernah kawin usia 15-49 tahun yang melahirkan hidup tidak di fasilitas kesehatan menurun sebesar 0,019 poin dan proporsi perempuan pernah kawin usia 15-49 tahun yang saat melahirkan hidup pertama berusia < 20 tahun menurun sebesar 0,023 poin.

Baca Juga:  2 Wanita Pelaku Penipuan Investasi Bodong Senilai Rp6,3 M Ditangkap

‘’Kesimpulannya, dari 12 kabupaten kota di Riau, terdapat dua kota yang capaian IKG nya lebih baik dibandingkan capaian Riau yang mencapai 0,458 pada tahun 2023. Hal ini menunjukkan masih adanya disparitas ketimpangan gender antar kabupaten kota di Riau,’’ ujarnya.(azr)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari