PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Hujan deras disertai petir dan angin kencang kembali mengguyur Kota Pekanbaru, Selasa (7/5) sore. Lagi-lagi, jalan-jalan di Kota Bertuah ini langsung terendam air hujan. Ketinggian air yang merendam jalanan cukup membuat para pengendara kesulitan untuk melewatinya.
Banjir di ruas jalan terpantau terjadi pada titik-titik yang memang sudah langganan banjir setiap kali hujan deras turun. Seperti di Jalan Arifin Achmad, banjir merendam jalan di dekat simpang Jalan Paus, depan Kantor Camat Marpoyan Damai dan sekitarnya.
Kemudian di Jalan HR Soebrantas, banjir terjadi di depan RS Awal Bros, depan Rumah Makan Bareh Solok, dan simpang Pasar Pagi Arengka. Banjir di simpang Pasar Pagi Arengka cukup dalam diperkirakan mencapai 30 sentimeter (cm) bahkan bisa lebih dalam lagi.
Meski kondisi banjir seperti itu, masih banyak kendaraan yang tetap nekat menerabas banjir, khususnya kendaraan roda empat dan lebih. ”Terabas terus ajalah, sudah sore. Hujan juga kalau ditunggu-tunggu tak kunjung reda,” ujar Rian, salah seorang pengendara yang melintas di genangan dekat flyover simpang Pasar Pagi Arengka, Selasa (7/5).
Rian masih bisa dengan leluasa menerabas banjir karena mengendarai mobil. Meski banjir sudah hampir seukuran roda mobilnya, namun air tidak sempat masuk ke knalpot mobil. Beberapa pengendara mobil dan mini bus lainnya juga banyak yang nekat melewati.
Sementara pengendara sepeda motor banyak yang memutuskan untuk menunggu hingga sedikit surut. ”Biasanya cepat surut kembali. Tunggu saja sampai surut banjirnya,” ujar Doni pengendara sepeda motor yang berteduh di bawah flyover yang tidak terkena banjir.
Sementara beberapa pengendara sepeda motor tetap ada yang nekat melewati banjir, hingga ada yang sempat mogok. ”Untungnya masih bisa menyala saat diengkol. Air tak masuk ke knalpot. Takut juga sih kalau mogok total,” kata Heri pengendara sepeda motor lainnya.
Sukajadi Dikepung Banjir
Banjir juga merendam sejumlah jalan di wilayah Kecamatan Sukajadi. Hujan yang turun sekitar pukul 17.20 WIB tidak langsung berdampak. Namun pantauan sekitar pukul 19.20 WIB, tutupan air permukaan titik jalan langganan banjir sudah merata.
Genangan air cukup parah setidaknya terlihat di Jalan Ahmad Dahlan mulai dari persimpangan Jalan Durian hingga depan Kampus UIN Suska Riau. Jalan Durian dari Pepaya Ujung hingga Ahmad Dahlan juga dalam. Jalan Mangga juga hampir merata digenangi air hujan.
Bahkan menurut salah seorang peseda motor bernama Ari Hutasoit (47), genangan air Jalan Durian cukup dalam. Dirinya hampir terjebak di sana. ”Tadi (kemarin, red) dari arah Jalan Rajawali. Karena gak begitu lebat awak kira gak dalam. Rupanya ada yang dalam sampai ban hampir setengah tenggelam,” kata Ari yang ketika ditemui masih menggunakan mantel tipis sekali pakai malam tadi.
Banjir juga telah merendam ruas Jalan Jenderal Sudirman tepatnya di depan RS Awal Bros. Genangan banjir di jalan protokol tersebut, kerap terjadi saat hujan turun dengan intensitas tinggi. “Tadi sore (kemarin, red) genangan banjir di depan rumah sakit itu sudah jadi langganan banjir kalau hujan deras,” ungkap Wira, warga sekitar.
Genangan banjir di ruas jalan tersebut cukup menggangu arus lalu lintas. Pengendara terpaksa mengurangi laju kendaraan saat melihat genangan banjir tersebut. Warga heran banjir di ruas jalan tersebut kerap terjadi. “Sepertinya genangan banjir karena saluran drainase ya. Memang kerap menggenang kalau hujan,” tambah Wira.
Banjir memang kerap terjadi di Jalan Jenderal Sudirman ujung tepatnya di depan pasar buah. Sebelumnya Sekko Pekanbaru Indra Pomi menyebutkan Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru sudah ditinggikan kedua sisi saat ini. Pasalnya, jalan di depan Pasar Buah ini sering tergenang banjir saat hujan deras.
Dikatakan Sekko, Kementerian PUPR membangun gorong-gorong di depan Pasar Buah, Jalan Jenderal Sudirman dan Pemko Pekanbaru memberikan dukungan dengan membersihkan drainase di sekitar Pasar Buah. ‘’Gorong-gorong itu mereka buat agar jalan di depan Pasar Buah tidak banjir lagi,” ujar Indra Pomi.
Sementara itu, menanggapi masalah banjir yang belum ada solusi konkrit tersebut, Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru melalui Dinas PUPR Pekanbaru mengaku sudah berupaya menangani banjir. Baik dalam jangka pendek dengan melakukan normalisasi sejumlah drainase di titik langganan banjir. Kemudian membangun drainase. Di samping itu juga menjalin komunikasi dengan Pemprov Riau.
”Master plan penanganan banjir sudah dilaksanakan di tahun 2020. Secara bertahap tahun 2022, 2023 termasuk di tahun 2024 tetap kami laksanakan. Memang secara bertahap sesuai kemampuan. Di tahun ini ada juga. Bertahap,” ujar Kepala Dinas PUPR Pekanbaru Edward Riansyah saat ditanya progres pengendalian banjir sesuai masterplan tersebut.
Di sisi lain, Kepala Badan Meteoreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Pekanbaru Irwansyah Nasution mengatakan, hujan dengan intensitas sedang hingga deras yang dapat disertai dengan angin kencang dan juga petir diperkirakan terjadi di sebagian besar wilayah Riau pada siang atau sore dan malam ataupun dini hari.
‘’Berdasarkan analisis kondisi fisik serta dinamis menunjukkan adanya daerah pertemuan angin atau konvergensi dan belokan angin atau streamline yang mendukung pembentukan awan konveksi atau awan hujan di wilayah Provinsi Riau. Selain itu menambah pasokan uap air yang mendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Provinsi Riau,’’ ujarnya.(ilo/end/ayi)