- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Madrasah tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu dan transfer intelektualitas. Tapi juga menjadi sarana untuk melatih kemandirian dan kepemimpinan kepada para siswa. Hal ini juga menjadi pemahaman dan kebijakan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pekanbaru.
Madrasah tersebut menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) bagi para siswanya, pada Sabtu (5/2).
- Advertisement -
Dibuka langsung oleh Kepala MAN 1 Pekanbaru Norerlinda MPd, LDK ini diikuti oleh 100 siswa madrasah tersebut dari pengurus OSIS, Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK) dan juga para ketua kelas. Pelatihan ini juga menghadirkan Dr Ilyas MAg dan Dr Rialis MPd, para pejabat yang sudah terbukti sukses membina karir dan memiliki gaya kepemimpinan yang unggul.
Kepala MAN 1 Norerlinda menyebutkan, LDK ini merupakan upaya menciptakan karakter siswa untuk menjadi lebih mandiri. Lewat LDK ini diharapkan para siswa dapat memiliki jiwa kepemimpinan dan menumbuhkan jiwa yang kooperatif. Mereka, lanjut Norerlinda, juga dilatih kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.(end)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Madrasah tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu dan transfer intelektualitas. Tapi juga menjadi sarana untuk melatih kemandirian dan kepemimpinan kepada para siswa. Hal ini juga menjadi pemahaman dan kebijakan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Pekanbaru.
Madrasah tersebut menggelar Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) bagi para siswanya, pada Sabtu (5/2).
- Advertisement -
Dibuka langsung oleh Kepala MAN 1 Pekanbaru Norerlinda MPd, LDK ini diikuti oleh 100 siswa madrasah tersebut dari pengurus OSIS, Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK) dan juga para ketua kelas. Pelatihan ini juga menghadirkan Dr Ilyas MAg dan Dr Rialis MPd, para pejabat yang sudah terbukti sukses membina karir dan memiliki gaya kepemimpinan yang unggul.
Kepala MAN 1 Norerlinda menyebutkan, LDK ini merupakan upaya menciptakan karakter siswa untuk menjadi lebih mandiri. Lewat LDK ini diharapkan para siswa dapat memiliki jiwa kepemimpinan dan menumbuhkan jiwa yang kooperatif. Mereka, lanjut Norerlinda, juga dilatih kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.(end)