Minggu, 27 Juli 2025

Bau Busuk dan Sampah Menumpuk di Pasar Cik Puan, Warga Harapkan Tindakan Tegas Pemerintah

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Harapan warga akan hadirnya pasar yang hidup dan tertata di tengah kota masih harus bersabar. Bangunan Pasar Cik Puan yang belum juga rampung kini justru berubah fungsi—dari tempat jual beli, menjadi lokasi penumpukan sampah yang kian hari makin meresahkan.

Pantauan Riau Pos, Rabu (4/6), aroma tak sedap menyambut siapa pun yang melintas di kawasan tersebut. Para pengendara motor terlihat menutup hidung saat melintas, berusaha menghindari bau menyengat dari tumpukan sampah yang memenuhi lantai bangunan terbengkalai. Lebih dari itu, bau busuk juga sudah sampai ke permukiman warga yang berada di belakang pasar.

Elvira Yeni (39), warga yang tinggal tak jauh dari lokasi, mengaku kesal karena permasalahan sampah di Pasar Cik Puan tak kunjung ada penyelesaian. Meski pembersihan sesekali dilakukan oleh dinas terkait, kurangnya pengawasan dan sanksi tegas membuat sampah selalu kembali.

Baca Juga:  Hari Pertama Kerja, Imigrasi Terima 135 Pengajuan Paspor

“Sudah sering dibersihkan, tapi karena nggak ada tindakan yang tegas, sampah balik lagi. Yang buang juga bukan warga sekitar. Kami sering lihat mobil atau gerobak masuk sore atau malam hari, langsung buang sampah di situ. Jadi yang bikin kotor ini kebanyakan dari luar,” ungkap Elvira.

Lebih dari sekadar estetika, tumpukan sampah itu juga menimbulkan kekhawatiran lain: keselamatan. Hewan liar seperti tikus dan anjing liar mulai berkeliaran di sekitar lokasi sampah, membuat warga khawatir akan risiko penyakit dan bahaya bagi anak-anak yang bermain di sekitar rumah.

Menanggapi kondisi ini, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Reza Aulia Putra, menyatakan bahwa pemerintah kota tidak tinggal diam. Ia menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya menjaga kebersihan kota, termasuk memberikan perhatian serius terhadap kawasan Pasar Cik Puan.

Baca Juga:  Sampah Mulai Diangkut

“Kami sudah lakukan pembersihan menggunakan alat berat dan menegur langsung para pelaku pembuangan sampah ilegal di sana. Jika masih membandel, kami tidak akan ragu menempuh jalur hukum sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.

Reza juga mengimbau masyarakat agar disiplin dalam membuang sampah, mengikuti jadwal yang telah ditetapkan, yaitu antara pukul 19.00 hingga 21.00 WIB. Setelah itu, petugas akan melakukan pengangkutan hingga pukul 05.00 WIB dini hari.

“Kalau buang sampah tidak sesuai jadwal, tumpukan tidak bisa dikontrol. Mari bersama-sama menjaga kota ini agar tetap bersih dan nyaman,” tambahnya.

Kini, masyarakat hanya berharap ada langkah nyata yang berkelanjutan, bukan sekadar pembersihan sesaat. Sebab yang mereka butuhkan bukan hanya pasar yang bersih, tapi juga kehidupan yang sehat dan bermartabat di tengah kota yang terus tumbuh.(ayi)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Harapan warga akan hadirnya pasar yang hidup dan tertata di tengah kota masih harus bersabar. Bangunan Pasar Cik Puan yang belum juga rampung kini justru berubah fungsi—dari tempat jual beli, menjadi lokasi penumpukan sampah yang kian hari makin meresahkan.

Pantauan Riau Pos, Rabu (4/6), aroma tak sedap menyambut siapa pun yang melintas di kawasan tersebut. Para pengendara motor terlihat menutup hidung saat melintas, berusaha menghindari bau menyengat dari tumpukan sampah yang memenuhi lantai bangunan terbengkalai. Lebih dari itu, bau busuk juga sudah sampai ke permukiman warga yang berada di belakang pasar.

Elvira Yeni (39), warga yang tinggal tak jauh dari lokasi, mengaku kesal karena permasalahan sampah di Pasar Cik Puan tak kunjung ada penyelesaian. Meski pembersihan sesekali dilakukan oleh dinas terkait, kurangnya pengawasan dan sanksi tegas membuat sampah selalu kembali.

Baca Juga:  Asesmen Menunggu Persetujuan KASN

“Sudah sering dibersihkan, tapi karena nggak ada tindakan yang tegas, sampah balik lagi. Yang buang juga bukan warga sekitar. Kami sering lihat mobil atau gerobak masuk sore atau malam hari, langsung buang sampah di situ. Jadi yang bikin kotor ini kebanyakan dari luar,” ungkap Elvira.

Lebih dari sekadar estetika, tumpukan sampah itu juga menimbulkan kekhawatiran lain: keselamatan. Hewan liar seperti tikus dan anjing liar mulai berkeliaran di sekitar lokasi sampah, membuat warga khawatir akan risiko penyakit dan bahaya bagi anak-anak yang bermain di sekitar rumah.

- Advertisement -

Menanggapi kondisi ini, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Reza Aulia Putra, menyatakan bahwa pemerintah kota tidak tinggal diam. Ia menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya menjaga kebersihan kota, termasuk memberikan perhatian serius terhadap kawasan Pasar Cik Puan.

Baca Juga:  Target Kumpulkan Zakat Rp20 Miliar

“Kami sudah lakukan pembersihan menggunakan alat berat dan menegur langsung para pelaku pembuangan sampah ilegal di sana. Jika masih membandel, kami tidak akan ragu menempuh jalur hukum sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.

- Advertisement -

Reza juga mengimbau masyarakat agar disiplin dalam membuang sampah, mengikuti jadwal yang telah ditetapkan, yaitu antara pukul 19.00 hingga 21.00 WIB. Setelah itu, petugas akan melakukan pengangkutan hingga pukul 05.00 WIB dini hari.

“Kalau buang sampah tidak sesuai jadwal, tumpukan tidak bisa dikontrol. Mari bersama-sama menjaga kota ini agar tetap bersih dan nyaman,” tambahnya.

Kini, masyarakat hanya berharap ada langkah nyata yang berkelanjutan, bukan sekadar pembersihan sesaat. Sebab yang mereka butuhkan bukan hanya pasar yang bersih, tapi juga kehidupan yang sehat dan bermartabat di tengah kota yang terus tumbuh.(ayi)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

Minyakita Dijual Melebihi HET

1.300 Pangkalan Gas Diawasi

Pastikan Harga Sembako Stabil

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Harapan warga akan hadirnya pasar yang hidup dan tertata di tengah kota masih harus bersabar. Bangunan Pasar Cik Puan yang belum juga rampung kini justru berubah fungsi—dari tempat jual beli, menjadi lokasi penumpukan sampah yang kian hari makin meresahkan.

Pantauan Riau Pos, Rabu (4/6), aroma tak sedap menyambut siapa pun yang melintas di kawasan tersebut. Para pengendara motor terlihat menutup hidung saat melintas, berusaha menghindari bau menyengat dari tumpukan sampah yang memenuhi lantai bangunan terbengkalai. Lebih dari itu, bau busuk juga sudah sampai ke permukiman warga yang berada di belakang pasar.

Elvira Yeni (39), warga yang tinggal tak jauh dari lokasi, mengaku kesal karena permasalahan sampah di Pasar Cik Puan tak kunjung ada penyelesaian. Meski pembersihan sesekali dilakukan oleh dinas terkait, kurangnya pengawasan dan sanksi tegas membuat sampah selalu kembali.

Baca Juga:  Perubahan Iklim Ekstrem Perparah Banjir Pekanbaru

“Sudah sering dibersihkan, tapi karena nggak ada tindakan yang tegas, sampah balik lagi. Yang buang juga bukan warga sekitar. Kami sering lihat mobil atau gerobak masuk sore atau malam hari, langsung buang sampah di situ. Jadi yang bikin kotor ini kebanyakan dari luar,” ungkap Elvira.

Lebih dari sekadar estetika, tumpukan sampah itu juga menimbulkan kekhawatiran lain: keselamatan. Hewan liar seperti tikus dan anjing liar mulai berkeliaran di sekitar lokasi sampah, membuat warga khawatir akan risiko penyakit dan bahaya bagi anak-anak yang bermain di sekitar rumah.

Menanggapi kondisi ini, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Reza Aulia Putra, menyatakan bahwa pemerintah kota tidak tinggal diam. Ia menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya menjaga kebersihan kota, termasuk memberikan perhatian serius terhadap kawasan Pasar Cik Puan.

Baca Juga:  Pemko Evaluasi Penutupan U-turn Depan Pasar Cik Puan 

“Kami sudah lakukan pembersihan menggunakan alat berat dan menegur langsung para pelaku pembuangan sampah ilegal di sana. Jika masih membandel, kami tidak akan ragu menempuh jalur hukum sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.

Reza juga mengimbau masyarakat agar disiplin dalam membuang sampah, mengikuti jadwal yang telah ditetapkan, yaitu antara pukul 19.00 hingga 21.00 WIB. Setelah itu, petugas akan melakukan pengangkutan hingga pukul 05.00 WIB dini hari.

“Kalau buang sampah tidak sesuai jadwal, tumpukan tidak bisa dikontrol. Mari bersama-sama menjaga kota ini agar tetap bersih dan nyaman,” tambahnya.

Kini, masyarakat hanya berharap ada langkah nyata yang berkelanjutan, bukan sekadar pembersihan sesaat. Sebab yang mereka butuhkan bukan hanya pasar yang bersih, tapi juga kehidupan yang sehat dan bermartabat di tengah kota yang terus tumbuh.(ayi)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari