- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Upaya mengoptimalisasi pelestarian budaya Melayu, terutama kain tenun Siak. Pemerintah Kecamatan Bukit Raya menyusun buku ’’Mencari Makna Yang Hilang’’, Kamis (4/7/2019).
’’Selama tiga tahun belajar, mencari informasi tentang kain tenun Siak bersama para ibu-ibu. Kami bukukan semoga bermanfaat menaikan marwah PMB-RW,’’ jelas Sekcam Bukit Raya Dina Sepnita SSTP.
- Advertisement -
Mulai dari mencari mengumpulkan informasi, cara menenun hingga tata cara pemakaian, lanjut Dina, dijelaskan secara rinci didalam buku tersebut. ’’Semua ada dijelaskan. Cara menenun yang merupakan hasil dari kebudayaan Melayu, bukan hanya kabupaten Siak saja,’’ tambahnya.
Selain sosialisasi penerbitan buku itu. Kecamatan bukit Raya juga sekaligus mengelar sosialisasi aplikasi e-PMB RW, yang dihadiri puluhan beserta. Diantaranya, lurah hingga LPM.
’’Nanti aplikasi ini bisa diakses masyarakat melalui handphone, google, mozilla dan lainnya. Karena, memang membutuhkan jaringan internet untuk masuk, butuh akun username serta password,’” kata Kasi PPM Bukit Raya Yuzirwan.
- Advertisement -
Hadir dalam sosialisasi tersebut, Camat Bukit Raya Wahyu Idris mengucapkan selamat kepada semua pihak yang telah menyusun buku mengenai kebudayaan melayu. Dalam hal ini kain tenun Siak.
’’Tema yang menarik sekali. Dari yang tidak mengerti makna songket, termasuk tata cara meletakan motif. Ada cara-caranya. Semoga hingga penerbitan nanti berjalan lancar,’’ katanya.(*1)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Upaya mengoptimalisasi pelestarian budaya Melayu, terutama kain tenun Siak. Pemerintah Kecamatan Bukit Raya menyusun buku ’’Mencari Makna Yang Hilang’’, Kamis (4/7/2019).
’’Selama tiga tahun belajar, mencari informasi tentang kain tenun Siak bersama para ibu-ibu. Kami bukukan semoga bermanfaat menaikan marwah PMB-RW,’’ jelas Sekcam Bukit Raya Dina Sepnita SSTP.
- Advertisement -
Mulai dari mencari mengumpulkan informasi, cara menenun hingga tata cara pemakaian, lanjut Dina, dijelaskan secara rinci didalam buku tersebut. ’’Semua ada dijelaskan. Cara menenun yang merupakan hasil dari kebudayaan Melayu, bukan hanya kabupaten Siak saja,’’ tambahnya.
Selain sosialisasi penerbitan buku itu. Kecamatan bukit Raya juga sekaligus mengelar sosialisasi aplikasi e-PMB RW, yang dihadiri puluhan beserta. Diantaranya, lurah hingga LPM.
- Advertisement -
’’Nanti aplikasi ini bisa diakses masyarakat melalui handphone, google, mozilla dan lainnya. Karena, memang membutuhkan jaringan internet untuk masuk, butuh akun username serta password,’” kata Kasi PPM Bukit Raya Yuzirwan.
Hadir dalam sosialisasi tersebut, Camat Bukit Raya Wahyu Idris mengucapkan selamat kepada semua pihak yang telah menyusun buku mengenai kebudayaan melayu. Dalam hal ini kain tenun Siak.
’’Tema yang menarik sekali. Dari yang tidak mengerti makna songket, termasuk tata cara meletakan motif. Ada cara-caranya. Semoga hingga penerbitan nanti berjalan lancar,’’ katanya.(*1)