Jumat, 28 Juni 2024

BBKSDA Alihkan Tim WRU

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Memasuki dua pekan harimau Sumatera yang meneror warga Mempura dan Sungai Apit tidak terdeteksi. Hewan buas dilindungi tersebut berada di luar radar Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.

Individu harimau yang sempat melukai seorang balita dan petani sagu di Desa Penyengat, Kecamatan Sungai Apit tersebut bahkan tidak terekam  Camera Trap lagi.

- Advertisement -

Atas kondisi tersebut, dua lokasi kemunculan dianggap sementara sudah aman.

“Harimau Sumatera (di dua lokasi) tidak teridentifikasi lagi di permukiman dan perkebunan warga. Sementara waktu ke depan Tim WRU BBKSDA Riau dialihkan untuk melaksnakan tugas lainnya di lokasi yang berbeda,” sebut Kepala BBKSDA Riau, Genman S Hasibuan.

Baca Juga:  Komisi IV Batal Telusuri Pengangkutan Sampah

Namun demikian, warga di sekitar terakhir kali harimau muncul diminta tetap memperhatian panduan yang telah digariskan BBKSDA Riau. Yaitu menghindari aktivitas mulai senja hingga malam hari. Warga diminta juga tidak bermalam di pondok perkebunan yang jauh dari permukiman warga.

- Advertisement -

Sementara itu terkait gajah yang sempat menyerang pekerja kebun di Kabupaten Pelalawan baru-baru ini juga tidak muncul lagi. Usai menyerang warga, kawanan mamalia raksasa tersebut tidak lagi muncul di lokasi tersebut.

“Gajahdi Pelalawan juga posisinya sudah di areal hutan konsesi HGU dan mulai mengarah ke kantong habitatnya di Tesso Nilo,” sebut Genman.(end)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Memasuki dua pekan harimau Sumatera yang meneror warga Mempura dan Sungai Apit tidak terdeteksi. Hewan buas dilindungi tersebut berada di luar radar Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.

Individu harimau yang sempat melukai seorang balita dan petani sagu di Desa Penyengat, Kecamatan Sungai Apit tersebut bahkan tidak terekam  Camera Trap lagi.

Atas kondisi tersebut, dua lokasi kemunculan dianggap sementara sudah aman.

“Harimau Sumatera (di dua lokasi) tidak teridentifikasi lagi di permukiman dan perkebunan warga. Sementara waktu ke depan Tim WRU BBKSDA Riau dialihkan untuk melaksnakan tugas lainnya di lokasi yang berbeda,” sebut Kepala BBKSDA Riau, Genman S Hasibuan.

Baca Juga:  Komisi IV Batal Telusuri Pengangkutan Sampah

Namun demikian, warga di sekitar terakhir kali harimau muncul diminta tetap memperhatian panduan yang telah digariskan BBKSDA Riau. Yaitu menghindari aktivitas mulai senja hingga malam hari. Warga diminta juga tidak bermalam di pondok perkebunan yang jauh dari permukiman warga.

Sementara itu terkait gajah yang sempat menyerang pekerja kebun di Kabupaten Pelalawan baru-baru ini juga tidak muncul lagi. Usai menyerang warga, kawanan mamalia raksasa tersebut tidak lagi muncul di lokasi tersebut.

“Gajahdi Pelalawan juga posisinya sudah di areal hutan konsesi HGU dan mulai mengarah ke kantong habitatnya di Tesso Nilo,” sebut Genman.(end)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari