Minggu, 7 Juli 2024

Lima Ribuan Massa Bela UAS, Bela Ulama

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Lima ribuan umat Islam Riau mengikuti aksi damai Bela Ustaz Abdul Somad (UAS), Bela Ulama. Aksi digelar di depan kediaman Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar di Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Ahad (1/9). Massa yang sekaligus melakukan pawai 1 Muharam itu terlebih dahulu berkumpul dari Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau dilanjutkan long march ke Jalan Jenderal Sudirman.

"Yang ikut aksi ini dari masyarakat dan organisasi masyarakat (ormas). Ada dari Bengkalis, Siak hingga Kampar," ujar Koordinator Lapangan Bambang Rumnan.

- Advertisement -

Dikatakan Bambang, selama seminggu pihaknya melakukan pengumpulan massa. Aksi ini merupakan buntut dari pelaporan oleh sekelompok orang terhadap UAS terkait dugaan penistaan simbol agama tertentu beberapa waktu lalu.

Baca Juga:  Sasar Reklame Ilegal di Jalan Ahmad Yani

"Tapi sudah diklarifikasi. Sesungguhnya UAS sampaikan di ruang tertutup bukan untuk konsumsi publik. Hanya untuk jamaah. Dan ini diatur undang-undang. Kenapa itu bisa keluar, itu yang kami pertanyakan," jelasnya.

Melalui aksi ini, mereka menginginkan penegak hukum bisa memberikan keadilan atas kasus ini dan bisa segera diselesaikan. "Justru dipertanyakan, UAS sampaikan untuk jamaah, di-upload seolah disampaikan di depan umum. Kami meminta penegak hukum bisa segera selesaikan masalah ini dan beri keadilan," tandasnya.(*1)

- Advertisement -

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Lima ribuan umat Islam Riau mengikuti aksi damai Bela Ustaz Abdul Somad (UAS), Bela Ulama. Aksi digelar di depan kediaman Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar di Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Ahad (1/9). Massa yang sekaligus melakukan pawai 1 Muharam itu terlebih dahulu berkumpul dari Masjid Raya An-Nur Provinsi Riau dilanjutkan long march ke Jalan Jenderal Sudirman.

"Yang ikut aksi ini dari masyarakat dan organisasi masyarakat (ormas). Ada dari Bengkalis, Siak hingga Kampar," ujar Koordinator Lapangan Bambang Rumnan.

Dikatakan Bambang, selama seminggu pihaknya melakukan pengumpulan massa. Aksi ini merupakan buntut dari pelaporan oleh sekelompok orang terhadap UAS terkait dugaan penistaan simbol agama tertentu beberapa waktu lalu.

Baca Juga:  Pemko Pekanbaru Diminta Transparan soal Banpres Covid-19

"Tapi sudah diklarifikasi. Sesungguhnya UAS sampaikan di ruang tertutup bukan untuk konsumsi publik. Hanya untuk jamaah. Dan ini diatur undang-undang. Kenapa itu bisa keluar, itu yang kami pertanyakan," jelasnya.

Melalui aksi ini, mereka menginginkan penegak hukum bisa memberikan keadilan atas kasus ini dan bisa segera diselesaikan. "Justru dipertanyakan, UAS sampaikan untuk jamaah, di-upload seolah disampaikan di depan umum. Kami meminta penegak hukum bisa segera selesaikan masalah ini dan beri keadilan," tandasnya.(*1)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari