Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Kadis PUPR Pekanbaru Minta Kontraktor Segera Tuntaskan Pekerjaan

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution meminta kontraktor untuk segera menuntaskan pekerjaan.

"Tim LPMU yang dibentuk untuk menampung keluhan warga berharap agar pengerjaan proyek ini segera diselesaikan," kata  dia.

Disebutkan Indra Pomi, kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan proyek di lapangan memang menghadapi sejumlah permasalahan. Apalagi, lokasi pembangunan ada yang bersinggungan dengan jaringan pipa PDAM yang telah berusia puluhan tahun.

Selain itu, pemasangan jaringannya  juga memerlukan proses untuk mengukur kemiringan tanah dan gravitasi. Sehingga, pipa yang dipasang dapat lurus dan rata. "Sehingga prosesnya lebih lama," singkatnya.

Pantauan Riau Pos di lapangan, Kamis (31/3) saat ini pekerjaan proyek pembangunan sistem pengolahan air limbah domestik terpusat (SPALD-T) kini sudah sampai ke jalan protokol Kota Pekanbaru, yakni Jalan Jenderal Sudirman. Dampaknya terjadi penyempitan ruas jalan.

Baca Juga:  Satu dari Sembilan Tambahan Pasien Positif di Pekanbaru Bayi 10 Bulan, Masuk Klaster Rumbai Pesisir

Aditya, warga yang setiap harinya melintas di Jalan Jenderal Sudirman  mulai merasakan dampaknya

"Ini jelas  mengganggu, karena dalam pelaksanaan pengerjaan proyeknya, badan jalan di Jalan Jenderal Sudirman sebagiannya ditutup," kata Aditya kepada Riau Pos, Kamis (31/3).

Sebagai contoh disampaikan karyawan swasta ini, pekerjaan di titik Kecamatan Sukajadi, pekerjaa SPALD-T ini terlalu lama.

"Semua pekerjaan yang dilakukan untuk yang katanya IPAL hanya merugikan masyarakat. Harusnya ada teknologi yang lebih ramah lingkungan, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat," imbuhnya.

Pantauan di lapangan, memang pekerjaan SPALD-T ini dimulai dari wilayah Kecamatan Sukajadi yang kini dalam proses finishing pengaspalan kembali.

 "Kami minta ada ketegasan dari Pemerintah supaya pekerjaan IPAL ini janganlah mengorbankan rakyat kecil," kata Hendra warga yang setiap hari melintas di Jalan Jenderal Sudirman dan merasakan terganggu.  

Baca Juga:  Pendapatan Pedagang Keliling Turun

Menanggapi sejumlah keluhan masyarakat ini, anggota DPRD Kota Pekanbaru, Robin Eduar menegaskan soal gangguan lalu lintas ini perlu disikapi tegas oleh Dishub Pekanbaru dan Polantas. Diminta juga ada rekayasa alternatif yang tidak membuat masyarakat keberatan.

"Ini tanggung jawab Dishub dan Polantas. Harus ada sikap,karena ini sudah menjadi gangguan bersama, dan harus turun lah," tutur Robin.

Dikatakannya, dari pekerjaan itu juga, terjadi penyempitan jalan.

"Hampir setiap hari masyarakat melaporkan soal gangguan SPALDT ini kepada saya," ujar Robin.(gus/ali)

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution meminta kontraktor untuk segera menuntaskan pekerjaan.

"Tim LPMU yang dibentuk untuk menampung keluhan warga berharap agar pengerjaan proyek ini segera diselesaikan," kata  dia.

- Advertisement -

Disebutkan Indra Pomi, kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan proyek di lapangan memang menghadapi sejumlah permasalahan. Apalagi, lokasi pembangunan ada yang bersinggungan dengan jaringan pipa PDAM yang telah berusia puluhan tahun.

Selain itu, pemasangan jaringannya  juga memerlukan proses untuk mengukur kemiringan tanah dan gravitasi. Sehingga, pipa yang dipasang dapat lurus dan rata. "Sehingga prosesnya lebih lama," singkatnya.

- Advertisement -

Pantauan Riau Pos di lapangan, Kamis (31/3) saat ini pekerjaan proyek pembangunan sistem pengolahan air limbah domestik terpusat (SPALD-T) kini sudah sampai ke jalan protokol Kota Pekanbaru, yakni Jalan Jenderal Sudirman. Dampaknya terjadi penyempitan ruas jalan.

Baca Juga:  Dua Bersaudara Raih Medali Emas di Porkot

Aditya, warga yang setiap harinya melintas di Jalan Jenderal Sudirman  mulai merasakan dampaknya

"Ini jelas  mengganggu, karena dalam pelaksanaan pengerjaan proyeknya, badan jalan di Jalan Jenderal Sudirman sebagiannya ditutup," kata Aditya kepada Riau Pos, Kamis (31/3).

Sebagai contoh disampaikan karyawan swasta ini, pekerjaan di titik Kecamatan Sukajadi, pekerjaa SPALD-T ini terlalu lama.

"Semua pekerjaan yang dilakukan untuk yang katanya IPAL hanya merugikan masyarakat. Harusnya ada teknologi yang lebih ramah lingkungan, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat," imbuhnya.

Pantauan di lapangan, memang pekerjaan SPALD-T ini dimulai dari wilayah Kecamatan Sukajadi yang kini dalam proses finishing pengaspalan kembali.

 "Kami minta ada ketegasan dari Pemerintah supaya pekerjaan IPAL ini janganlah mengorbankan rakyat kecil," kata Hendra warga yang setiap hari melintas di Jalan Jenderal Sudirman dan merasakan terganggu.  

Baca Juga:  Satu dari Sembilan Tambahan Pasien Positif di Pekanbaru Bayi 10 Bulan, Masuk Klaster Rumbai Pesisir

Menanggapi sejumlah keluhan masyarakat ini, anggota DPRD Kota Pekanbaru, Robin Eduar menegaskan soal gangguan lalu lintas ini perlu disikapi tegas oleh Dishub Pekanbaru dan Polantas. Diminta juga ada rekayasa alternatif yang tidak membuat masyarakat keberatan.

"Ini tanggung jawab Dishub dan Polantas. Harus ada sikap,karena ini sudah menjadi gangguan bersama, dan harus turun lah," tutur Robin.

Dikatakannya, dari pekerjaan itu juga, terjadi penyempitan jalan.

"Hampir setiap hari masyarakat melaporkan soal gangguan SPALDT ini kepada saya," ujar Robin.(gus/ali)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari