DUMAI (RIAUPOS.CO) – Sedikitnya 10 Puskesmas, 36 Puskes Pembantu (Pustu) dan 201 Posyandu di Dumai melakukan luncurkan Integrasi Layanan Primer (ILP). Pelaksanaan peluncuran ILP ini dipusatkan di Puskesmas Dumai Kota yang berada di Jalan Datuk Laksamana, Kelurahan Laksamana, Kecamatan Dumai Kota.
Sekretaris Kota Dumai Indra Gunawan yang ditemui awak media, Rabu (14/8) usai menghadiri kegiatan tersebut menjelaskan, ILP bertujuan untuk meningkatkan cakupan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan primer di seluruh wilayah Kota Dumai. Juga sebagai wujud implementasi transformasi kesehatan pada pilar pertama.
- Advertisement -
Setidaknya ada tiga hal menjadi fokus integrasi pelayanan kesehatan primer. Yakni penerapan siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan kesehatan. Kemudian mendekatkan pelayanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat kelurahan. Serta memperkuat pemantauan wilayah melalui digitalisasi.
Sementara, sasaran ILP meliputi beberapa item. Seperti layanan ibu hamil, bersalin, nifas, bayi dan anak prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia dewasa dan Lansia. Kemudian pengendalian penyakit menular dan layanan lintas klaster. Terdiri dari laboratorium, farmasi kegawatdaruratan, rawat inap bagi Puskesmas dengan rawat inap. ”ILP ini telah menjadi kebijakan yang diimplementasikan dari transformasi kesehatan pilar pertama. Yakni transformasi layanan primer,” kata Indra.
- Advertisement -
Tujuannya untuk meningkatkan layanan dan fasilitas kesehatan kepada masyarakat. “Keberadaan posyandu sangat penting untuk kemajuan layanan kesehatan. Masyarakat merasa pelayanan kesehatan menjadi lebih dekat, karena berkat penerapan ILP,” kata Indra.(ade)
Laporan Syahri Ramlan, Dumai
DUMAI (RIAUPOS.CO) – Sedikitnya 10 Puskesmas, 36 Puskes Pembantu (Pustu) dan 201 Posyandu di Dumai melakukan luncurkan Integrasi Layanan Primer (ILP). Pelaksanaan peluncuran ILP ini dipusatkan di Puskesmas Dumai Kota yang berada di Jalan Datuk Laksamana, Kelurahan Laksamana, Kecamatan Dumai Kota.
Sekretaris Kota Dumai Indra Gunawan yang ditemui awak media, Rabu (14/8) usai menghadiri kegiatan tersebut menjelaskan, ILP bertujuan untuk meningkatkan cakupan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan primer di seluruh wilayah Kota Dumai. Juga sebagai wujud implementasi transformasi kesehatan pada pilar pertama.
Setidaknya ada tiga hal menjadi fokus integrasi pelayanan kesehatan primer. Yakni penerapan siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan kesehatan. Kemudian mendekatkan pelayanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat kelurahan. Serta memperkuat pemantauan wilayah melalui digitalisasi.
Sementara, sasaran ILP meliputi beberapa item. Seperti layanan ibu hamil, bersalin, nifas, bayi dan anak prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia dewasa dan Lansia. Kemudian pengendalian penyakit menular dan layanan lintas klaster. Terdiri dari laboratorium, farmasi kegawatdaruratan, rawat inap bagi Puskesmas dengan rawat inap. ”ILP ini telah menjadi kebijakan yang diimplementasikan dari transformasi kesehatan pilar pertama. Yakni transformasi layanan primer,” kata Indra.
Tujuannya untuk meningkatkan layanan dan fasilitas kesehatan kepada masyarakat. “Keberadaan posyandu sangat penting untuk kemajuan layanan kesehatan. Masyarakat merasa pelayanan kesehatan menjadi lebih dekat, karena berkat penerapan ILP,” kata Indra.(ade)
Laporan Syahri Ramlan, Dumai