Jumat, 5 Juli 2024

Warga Tolak Keberadaan TPS di Depan RTv

TUAH MADANI (RIAUPOS.CO) – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru telah memindahkan Tempat Penampungan Sementara (TPS) di simpang Jalan Putri Tujuh, Kecamatan Tuah Madani ke jalur lambat Jalan HR Soebrantas dekat gedung Riau Televisi (RTv). Keberadaan TPS ini mendapat penolakan dari warga sekitar. Mereka menilai, DLHK tidak memberikan solusi jika hanya memindahkan TPS.

Pantauan Riau Pos, Senin (20/5) siang, sampah tidak terlalu banyak menumpuk di TPS depan RTv. Hingga menjelang sore, warga mulai membuang sampah di TPS tersebut. Tumpukan sampah terus menggunung saat hari mulai gelap atau malam.

- Advertisement -

Tumpukan sampah tak hanya berserakan di badan jalur lambat saja. Tapi sampai masuk ke dalam saluran air.

Warga sangat  menyayangkan adanya TPS di jalur lambat tersebut. Apalagi TPS berada tepat di depan warung makan milik warga yang sudah lama beroperasi saat malam hari sebelum TPS tersebut ada.

Pemilik warung makan, Ani mengaku tumpukan sampah sangat mengganggu penjualan makanannya karena selain merusak pemandangan, sampah juga mengeluarkan bau tak sedap.

- Advertisement -
Baca Juga:  Berdayakan Sampah Jadi Bernilai Ekonomis

”Kami minta TPS nya jangan dipindah ke sini, di depan tempat kami buka usaha. Bau sampah sangat mengganggu,” keluhnya, kemarin.

Selain itu, seorang pengendara motor Irwansyah juga mengaku sangat tidak setuju pemindahan lokasi TPS Putri Tujuh ke depan RTv. Menurutnya, langkah pemko itu hanya memindahkan permasalahan sampah dari kawasan sebelumnya ke kawasan yang baru.

Bahkan kini tumpukan sampah bukan hanya berserakan di badan jalan tetapi juga drainase yang ada di dekatnya sehingga kerap menjadi penyebab kawasan panam banjir.

”Kecewa berat sih kalau begini. Lihat saja tumpukan sampahnya banyak sekali. Baunya sangat menyengat kalau lewat di sini malam hari,” ucapnya.

Menurutnya, seharusnya jika ingin memindah TPS, pemko memilih tempat yang tidak merugikan masyarakat sekitar. Misalnya di lahan kosong. Dengan catatan, sampah diangkut setiap hari.

”Kalau di TPS sekarang, sudah lah mengganggu pemandangan, juga mengganggu usaha masyarakat yang ada di dekat TPS. Apa pemko tidak kasihan dengan mereka yang bisa kehilangan pelanggan gara-gara keberadaan TPS itu?” katanya.

Baca Juga:  Polisi Belum Tetapkan Tersangka Penganiayaan THL DLHK

Menyikapi hal tersebut, Sekretaris DLHK Kota Pekanbaru Reza Fahlevi tidak menampik bahwa TPS di simpang Jalan Putri Tujuh sudah ditutup oleh warga dan pedagang yang kini malah menggunakan lokasi tersebut menjadi tempat berjualan.

Dirinya juga membenarkan pemindahan TPS ke lokasi baru. Ia menyebut bahwa TPS untuk saat ini pindah ke dekat RTv.

Reza mengaku telah mengingatkan operator angkutan sampah agar tidak terlambat mengangkut sampah di TPS tersebut secara keseluruhan sehingga tidak ada sampah yang terjatuh ke dalam saluran air.

”Mereka harus mengangkut sampah itu ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar sebelum aktivitas perkantoran dimulai. Kami juga mengimbau masyarakat untuk membuang sampah sesuai jadwal yang ditetapkan dan tidak sampai berada di dalam seluruh air sehingga tidak menyebabkan masalah baru seperti banjir. Untuk jadwal buang sampah ke TPS bagi warga yakni pukul 19.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB,” ujarnya.(yls)

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Tuah Madani

TUAH MADANI (RIAUPOS.CO) – Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru telah memindahkan Tempat Penampungan Sementara (TPS) di simpang Jalan Putri Tujuh, Kecamatan Tuah Madani ke jalur lambat Jalan HR Soebrantas dekat gedung Riau Televisi (RTv). Keberadaan TPS ini mendapat penolakan dari warga sekitar. Mereka menilai, DLHK tidak memberikan solusi jika hanya memindahkan TPS.

Pantauan Riau Pos, Senin (20/5) siang, sampah tidak terlalu banyak menumpuk di TPS depan RTv. Hingga menjelang sore, warga mulai membuang sampah di TPS tersebut. Tumpukan sampah terus menggunung saat hari mulai gelap atau malam.

Tumpukan sampah tak hanya berserakan di badan jalur lambat saja. Tapi sampai masuk ke dalam saluran air.

Warga sangat  menyayangkan adanya TPS di jalur lambat tersebut. Apalagi TPS berada tepat di depan warung makan milik warga yang sudah lama beroperasi saat malam hari sebelum TPS tersebut ada.

Pemilik warung makan, Ani mengaku tumpukan sampah sangat mengganggu penjualan makanannya karena selain merusak pemandangan, sampah juga mengeluarkan bau tak sedap.

Baca Juga:  Warga Berharap Terbebas dari Banjir, Sampah, dan Jalan Rusak

”Kami minta TPS nya jangan dipindah ke sini, di depan tempat kami buka usaha. Bau sampah sangat mengganggu,” keluhnya, kemarin.

Selain itu, seorang pengendara motor Irwansyah juga mengaku sangat tidak setuju pemindahan lokasi TPS Putri Tujuh ke depan RTv. Menurutnya, langkah pemko itu hanya memindahkan permasalahan sampah dari kawasan sebelumnya ke kawasan yang baru.

Bahkan kini tumpukan sampah bukan hanya berserakan di badan jalan tetapi juga drainase yang ada di dekatnya sehingga kerap menjadi penyebab kawasan panam banjir.

”Kecewa berat sih kalau begini. Lihat saja tumpukan sampahnya banyak sekali. Baunya sangat menyengat kalau lewat di sini malam hari,” ucapnya.

Menurutnya, seharusnya jika ingin memindah TPS, pemko memilih tempat yang tidak merugikan masyarakat sekitar. Misalnya di lahan kosong. Dengan catatan, sampah diangkut setiap hari.

”Kalau di TPS sekarang, sudah lah mengganggu pemandangan, juga mengganggu usaha masyarakat yang ada di dekat TPS. Apa pemko tidak kasihan dengan mereka yang bisa kehilangan pelanggan gara-gara keberadaan TPS itu?” katanya.

Baca Juga:  Sampah Menumpuk di Badan Jalan

Menyikapi hal tersebut, Sekretaris DLHK Kota Pekanbaru Reza Fahlevi tidak menampik bahwa TPS di simpang Jalan Putri Tujuh sudah ditutup oleh warga dan pedagang yang kini malah menggunakan lokasi tersebut menjadi tempat berjualan.

Dirinya juga membenarkan pemindahan TPS ke lokasi baru. Ia menyebut bahwa TPS untuk saat ini pindah ke dekat RTv.

Reza mengaku telah mengingatkan operator angkutan sampah agar tidak terlambat mengangkut sampah di TPS tersebut secara keseluruhan sehingga tidak ada sampah yang terjatuh ke dalam saluran air.

”Mereka harus mengangkut sampah itu ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar sebelum aktivitas perkantoran dimulai. Kami juga mengimbau masyarakat untuk membuang sampah sesuai jadwal yang ditetapkan dan tidak sampai berada di dalam seluruh air sehingga tidak menyebabkan masalah baru seperti banjir. Untuk jadwal buang sampah ke TPS bagi warga yakni pukul 19.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB,” ujarnya.(yls)

Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Tuah Madani

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

1.300 Pangkalan Gas Diawasi

Sampah Menumpuk di Badan Jalan

TPA 2 Muara Fajar Dibenahi 

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari