Dari Kampus Universitas Pahlawan (UP) Tuanku Tambusai dimulai penyelamatan lingkungan. Universitas Pahlawan juga berkomitmen merespons krisis iklim dengan strategi pencegahan dan penanganan faktor penyebab menurunnya daya dukung lingkungan hidup.
RIAUPOS.CO – Pembangunan Kebun Raya yang saat ini menjadi pusat perhatian banyak kalangan dengan berbagai tujuan sebuah penelitian, dan juga mencakup berbagai kegiatan lainnya, seperti rehabilitasi hutan dan lahan, pencegahan deforestasi, dan perlindungan kawasan dengan nilai ekosistem penting.
Sebagaimana diketahui menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Kebun Raya ini memiliki fungsi konservasi, penelitian dan pendidikan, serta rekreasi di alam terbuka.

Untuk itu, momen peringatan hari lingkungan hidup yang diselenggarakan akhir bulan Juni lalu di kebun raya kampus Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, oleh Bupati Kampar, Hambali SH MBA MH, menekankan sangat penting kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat terus terjalin dalam mengatasi masalah lingkungan yang terjadi.
Kebun Raya Universitas Pahlawan juga didoakan terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi lingkungan kita. Dari sini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam memerangi krisis iklim serta mendorong inovasi dan prinsip keadilan dalam pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Kampar.
Dalam peringatan ini juga ditandai dengan penanaman 1.000 pohon yang dipusatkan di kebun raya kampus bersempena dengan hari Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Rabu (26/6).
Pihak kampus Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai terus berupaya menyelamatkan lingkungan. Belum lama ini juga sudah melakukan penanaman pohon kelor. Bersempena Hari Lingkungan Hidup Sedunia 1.000 pohon ditanam di kebun raya kampus.
Hadir saat penanaman 1.000 ini, Pj Bupati Kampar Hambali, Rektor Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Prof Dr Amir Lutfi. Ini ditandai menanam pohon durian yang dilakukan Pj Bupati Kampar Hambali dan Rektor Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai.
“Untuk penyelamatan lingkungan sangat penting keterlibatan dan partisipasi seluruh pihak, salah satunya dengan cara generasi restorasi yakni upaya untuk menyelaraskan dengan alam, membangun komunitas yang tangguh dan berkembang serta hidup berdampingan secara harmonis dengan lingkungan,’’ jelas Hambali.
Hambali menjelaskan, Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini diperingati berdasarkan pada keputusan majelis umum PBB pada tahun 1972 saat Konferensi Stockholm. Peringatannya dilaksanakan secara mendunia serta pusat peringatannya dimandatkan kepada satu negara yang ditunjuk. Untuk tahun 2024 ini kerajaan Arab Saudi menjadi tuan rumah.
Disampaikan Hambali, Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 difokuskan pada kegiatan pemulihan lahan, pengendalian desertifikasi, dan ketahanan terhadap kekeringan. Presidensi G20 sudah menghasilkan adopsi Global Land Restoration Initiative yang sangat penting mengingat bahwa dunia menghadapi triple planetary crisis yang semakin intens, yakni krisis perubahan iklim, krisis kerusakan alam dan kehilangan biodiversitas, serta krisis polusi dan limbah.
Hambali Berharap dengan penanaman ini menjadi tonggak bagi semua dalam penyelamatan alam untuk generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. Dengan Peringatan Hari Lingkungan Hidup ini ada keseimbangan dalam penyelesaian krisis iklim dengan inovasi dan prinsip keadilan.
“Kami sangat mengapresiasi Prof Amir Lutfi disamping Rektor UP juga merupakan tokoh serta mativator bagi kita, penuh semangat dan inovasi – inovasi, bahkan UP ini merupakan universitas yang pertama di Indonesia yang memiliki kebun raya,” jelas Hambali.
Hambali menyebutkan, alam yang hijau dan asri akan memberikan kesehatan tersendiri, kegiatan ini merupakan terobosan yang sangat bagus, berada di alam dengan cuaca yang sejuk.
Hambali mengucapkan terima kasih kepada DLH Kampar, tokoh dan insan peduli alam, Forkopimda Kampar, LSM, komunitas, pengusaha, mantan para kadis DLH Kampar, camat, kepala desa serta organisasi dalam penyelamatan lingkungan maupun Kementerian LHK yang telah meberikan bantuan bibit dalam penyelematan alam ini.
“Saat ini dunia menghadapi krisis perubahan iklim, perubahan alam serta adanya polusi, kami sangat mendukung kegiatan ini, dan kami minta kepada seluruh OPD terkait dapat mendukung kebun raya dalam penyelematan lingkungan,” imbau Hambali.
Hambali meminta tanam pohon yang sudah besar mulai dari sekarang, jangan mudah untuk menebang karena butuh waktu yang lama untuk berkembang lagi dan ini akan merugikan sendiri.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Yuricho Efril SSTP menyampaikan, bersempena Peringatan Hari Lingkungan Hidup ini melakukan penanaman sebanyak 1.000 pohon di Kebun Raya Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Bangkinang dikarenakan punya nilai lebih dan pastinya memotivasi.
“Kita Laksanakan di sini karena Kepedulian Universitas Pahlawan Tuanku Tambusan Bangkinang terhadap penyelematan lingkungan kami sangat mengapresiasi terutama yang berada di komplek Kebun Raya Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai,” jelas Yuricho Efril.
Yuricho menekankan, tentang bagaimana komitmen bersama dalam menjaga kelestarian, tumbuh-tumbuhan dan hewan di dalamnya.
“Kita melaksanakan kegiatan di Universitas Pahlawan ini atas dukungan dari kampus yang sangat peduli dalam penyelamatan dan kelestarian serta pembudidayaan alam,’’ jelas Yuricho Efril.
Yuricho Efril menjelaskan, ada beberapa pohon produktif yang ditanam di Kebun Raya Universitas Pahlawan ini diantaranya Alpukat, Matoa, Tranbesi, Petai, Sirsak, Nangka, Rambutan, dan Gmelina.
Jaga Alam dari Kerusakan Alam
Sementara itu Rektor Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai Prof Dr Amir Lutfi menyampaikan peringatan hari Lingkungan Hidup Sedunia ini diadakan di Kebun Raya Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai ini sangat membanggakan bagi semua.
“Lingkungan ini Kebun Raya Universitas Pahlawan bertekad untuk menjaga alam dari kerusakan alam dan ini merupakan satu-satunya universitas yang memiliki kebun raya yang dapat dimanfaatkan bagi penelitian dan edukatif,” jelas Amir Lutfi.
Amir Lutfi menyebutkan dukungan Pemkab Kampar dan seluruh elemen masyarakat sangat penting untuk menjaga alam sebagai sumber kehidupan dan sumber mata air, berkomitmen agar hutan tetap terpelihara dengan baik.
’’Ucapan terima kasih kepada Pemkab Kampar atas support yang luar biasa, semoga program penyelamatan lingkungan dapat kita lakukan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan kita hingga anak cucu yang akan datang,’’ jelas Amir Lutfi.
Kebun Raya UP ini juga diharapkannya menjadi model keberhasilan dalam upaya konservasi tumbuhan langka dan pengembangan teknologi hijau di Indonesia. Kebun Raya Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai seluas 152 hektare. Sementara untuk tahapan selanjutnya mempersiapkan cadangan seluas 771 hektare merupakan program yang digariskan oleh Perpres dalam bentuk kebun raya.(gus)
Laporan Komarudin, Kampar