Selasa, 17 Juni 2025

Diduga Dua Anak Diracun sebelum si Ibu Bunuh Diri

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Insiden seorang ibu yang gantung diri dengan diduga melakukan pembunuhan terhadap dua anaknya masih terus diselidiki polisi. Rumah duka yang berada di Jalan Palembang, Kelurahan Sialang Rampai, Kecamatan Tenayan Raya, pun telah dipasang garis polisi pada Selasa (17/11) pagi.

Di sana tampak dari Satreskrim Polresta Pekanbaru, Unit Reskrim Polsek Tenayan Raya, dan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Riau pun turun ke lokasi. Ini merupakan kedua kalinya setelah kejadian pada Senin (16/11) sore.

Kapolresta Pekanbaru Kombespol Nandang Mu’min Wijaya melalui Kapolsek Tenayan Raya Kompol M Hanafi mengatakan, perkembangan kasus ini setelah diperiksa suami korban PN (28) yaitu karena perselisihan rumah yang dihuni akan dijual.

Baca Juga:  Tersangka Penganiayaan Driver Ojol Mengaku Dipengaruhi Narkoba

"Ini baru penjelasan sepihak dari suami. Katanya, rumah itu akan dijual untuk usaha. Namun, sang istri tidak terima. Namun ini masih kami dalami," ucapnya.

Kapolsek menambahkan, suami korban bekerja sebagai karyawan swasta di sparepart mobil. Nah, untuk itu sang suami ingin mencoba untuk menambah ekonomi. 

"Untuk keperluan kalau ekonomi mereka sekarang cukup. Tidak kekurangan. Sekarang suaminya ikut mengantarkan jenazah ke kampung. Nanti kami dalami lagi," paparnya.

Ditanya hasil otopsi kapan keluar? Hanafi menyebut, agar secepatnya. "Kami maunya secepatnya. Semoga saja segera keluar hasilnya. Yang jelas berbagai upaya kepolisian seperti olah TKP dan melakukan otopsi telah dilakukan," paparnya.

Terpisah, Kasatreskrim Polresta Pekanbaru AKP Juper Lumban Toruan menyebut, kuat dugaan dua orang balita tersebut diracun karena saat ditemukan korban mengeluarkan buih busa dari mulutnya. "Dugaan sementara diracun. Namun, untuk hasil pastinya kami menunggu hasil identifikasi dari Rumah Sakit Bhayangkara," katanya. 

Baca Juga:  Menghina Jokowi Tak Lulus UGM, Pria Ini Ditangkap Polisi

Sementara itu pengamat kriminologi Syahrul Akmal mengatakan bahwa di dalam kriminolog itu terdapat anomi atau rumitnya masalah yang dialami seseorang. Kemudian, tidak mempunyai jalan keluar.

"Dengan begitu mereka akan menampung sistem adaptasi untuk menyelesaikan. Salah satunya yang paling radikal adalah mengakhiri dari kehidupan itu. Artinya, orang bunuh diri mengalami hal seperti itu," ungkapnya.(sof)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Insiden seorang ibu yang gantung diri dengan diduga melakukan pembunuhan terhadap dua anaknya masih terus diselidiki polisi. Rumah duka yang berada di Jalan Palembang, Kelurahan Sialang Rampai, Kecamatan Tenayan Raya, pun telah dipasang garis polisi pada Selasa (17/11) pagi.

Di sana tampak dari Satreskrim Polresta Pekanbaru, Unit Reskrim Polsek Tenayan Raya, dan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Riau pun turun ke lokasi. Ini merupakan kedua kalinya setelah kejadian pada Senin (16/11) sore.

Kapolresta Pekanbaru Kombespol Nandang Mu’min Wijaya melalui Kapolsek Tenayan Raya Kompol M Hanafi mengatakan, perkembangan kasus ini setelah diperiksa suami korban PN (28) yaitu karena perselisihan rumah yang dihuni akan dijual.

Baca Juga:  Wali Kota Bekasi Ditangkap KPK, Begini Kondisi Rumah Pribadinya

"Ini baru penjelasan sepihak dari suami. Katanya, rumah itu akan dijual untuk usaha. Namun, sang istri tidak terima. Namun ini masih kami dalami," ucapnya.

Kapolsek menambahkan, suami korban bekerja sebagai karyawan swasta di sparepart mobil. Nah, untuk itu sang suami ingin mencoba untuk menambah ekonomi. 

"Untuk keperluan kalau ekonomi mereka sekarang cukup. Tidak kekurangan. Sekarang suaminya ikut mengantarkan jenazah ke kampung. Nanti kami dalami lagi," paparnya.

Ditanya hasil otopsi kapan keluar? Hanafi menyebut, agar secepatnya. "Kami maunya secepatnya. Semoga saja segera keluar hasilnya. Yang jelas berbagai upaya kepolisian seperti olah TKP dan melakukan otopsi telah dilakukan," paparnya.

Terpisah, Kasatreskrim Polresta Pekanbaru AKP Juper Lumban Toruan menyebut, kuat dugaan dua orang balita tersebut diracun karena saat ditemukan korban mengeluarkan buih busa dari mulutnya. "Dugaan sementara diracun. Namun, untuk hasil pastinya kami menunggu hasil identifikasi dari Rumah Sakit Bhayangkara," katanya. 

Baca Juga:  Ada 1.841 Kasus Pidana Sepanjang 2020, Ini Pesan Kapolresta Pekanbaru

Sementara itu pengamat kriminologi Syahrul Akmal mengatakan bahwa di dalam kriminolog itu terdapat anomi atau rumitnya masalah yang dialami seseorang. Kemudian, tidak mempunyai jalan keluar.

"Dengan begitu mereka akan menampung sistem adaptasi untuk menyelesaikan. Salah satunya yang paling radikal adalah mengakhiri dari kehidupan itu. Artinya, orang bunuh diri mengalami hal seperti itu," ungkapnya.(sof)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Insiden seorang ibu yang gantung diri dengan diduga melakukan pembunuhan terhadap dua anaknya masih terus diselidiki polisi. Rumah duka yang berada di Jalan Palembang, Kelurahan Sialang Rampai, Kecamatan Tenayan Raya, pun telah dipasang garis polisi pada Selasa (17/11) pagi.

Di sana tampak dari Satreskrim Polresta Pekanbaru, Unit Reskrim Polsek Tenayan Raya, dan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Riau pun turun ke lokasi. Ini merupakan kedua kalinya setelah kejadian pada Senin (16/11) sore.

Kapolresta Pekanbaru Kombespol Nandang Mu’min Wijaya melalui Kapolsek Tenayan Raya Kompol M Hanafi mengatakan, perkembangan kasus ini setelah diperiksa suami korban PN (28) yaitu karena perselisihan rumah yang dihuni akan dijual.

Baca Juga:  Pelaku Bongkar Ruko di Jalan Cempaka Ditangkap, Ternyata Positif Sabu

"Ini baru penjelasan sepihak dari suami. Katanya, rumah itu akan dijual untuk usaha. Namun, sang istri tidak terima. Namun ini masih kami dalami," ucapnya.

Kapolsek menambahkan, suami korban bekerja sebagai karyawan swasta di sparepart mobil. Nah, untuk itu sang suami ingin mencoba untuk menambah ekonomi. 

"Untuk keperluan kalau ekonomi mereka sekarang cukup. Tidak kekurangan. Sekarang suaminya ikut mengantarkan jenazah ke kampung. Nanti kami dalami lagi," paparnya.

Ditanya hasil otopsi kapan keluar? Hanafi menyebut, agar secepatnya. "Kami maunya secepatnya. Semoga saja segera keluar hasilnya. Yang jelas berbagai upaya kepolisian seperti olah TKP dan melakukan otopsi telah dilakukan," paparnya.

Terpisah, Kasatreskrim Polresta Pekanbaru AKP Juper Lumban Toruan menyebut, kuat dugaan dua orang balita tersebut diracun karena saat ditemukan korban mengeluarkan buih busa dari mulutnya. "Dugaan sementara diracun. Namun, untuk hasil pastinya kami menunggu hasil identifikasi dari Rumah Sakit Bhayangkara," katanya. 

Baca Juga:  Sepekan, 9 Pencuri Motor Diringkus

Sementara itu pengamat kriminologi Syahrul Akmal mengatakan bahwa di dalam kriminolog itu terdapat anomi atau rumitnya masalah yang dialami seseorang. Kemudian, tidak mempunyai jalan keluar.

"Dengan begitu mereka akan menampung sistem adaptasi untuk menyelesaikan. Salah satunya yang paling radikal adalah mengakhiri dari kehidupan itu. Artinya, orang bunuh diri mengalami hal seperti itu," ungkapnya.(sof)

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari