Benjolan di tiroid sering kali menimbulkan kekhawatiran. Pertanyaannya, apakah benjolan tersebut berbahaya atau hanya kondisi yang tidak perlu dikhawatirkan?
Dalam dunia medis, benjolan tiroid dikenal sebagai nodul tiroid, yaitu pembengkakan pada sebagian atau seluruh bagian kelenjar tiroid yang terletak di leher, tepat di bawah jakun. Meskipun kelenjar ini hanya seberat 15 hingga 25 gram dan berbentuk seperti kupu-kupu, perannya sangat penting dalam mengatur metabolisme tubuh.
Nodul tiroid dapat terjadi pada siapa saja, baik pria maupun wanita, dan sebagian besar kasus bersifat jinak. Statistik menunjukkan bahwa sekitar 90–95 persen benjolan tiroid tidak bersifat ganas. Namun, sekitar 5 persen sisanya dapat berkembang menjadi kanker tiroid, sehingga pemeriksaan medis tetap diperlukan.
Kapan Benjolan Tiroid Harus Diperiksa?
Jika benjolan menunjukkan tanda-tanda membesar, mengganggu produksi hormon, atau menyebabkan gejala seperti nyeri dan kesulitan menelan, maka perlu diperiksa lebih lanjut oleh dokter spesialis.
Untuk mengetahui apakah benjolan di tiroid bersifat jinak atau ganas, dokter biasanya menyarankan tindakan biopsi. Biopsi tiroid dapat dilakukan tanpa operasi, yaitu melalui prosedur fine needle aspiration biopsy (FNAB) atau core needle biopsy. Tujuannya adalah untuk mengambil sampel jaringan dari benjolan guna diperiksa di laboratorium. Dari hasil biopsi ini, dokter dapat menentukan apakah pasien memerlukan operasi atau cukup dengan observasi rutin.
Kista Tiroid dan Cara Mengatasinya
Selain benjolan padat, kelenjar tiroid juga bisa mengalami pembentukan kista, yaitu benjolan yang berisi cairan. Kista tiroid bisa berupa kista simpel atau kista kompleks.
– Kista simpel biasanya hanya berisi cairan dan berasal dari degenerasi benjolan padat (adenoma).
– Kista kompleks memiliki komponen padat dan cair sehingga memerlukan pengamatan lebih lanjut.
Dalam banyak kasus, kista tiroid tidak menimbulkan gangguan hormon dan cukup ditangani dengan aspirasi (penyedotan cairan), lalu dievaluasi secara berkala dengan USG tiroid. Jika kista terus berulang meskipun sudah dilakukan aspirasi, dokter dapat merekomendasikan penyuntikan etanol untuk mencegah pengisian ulang cairan. Namun, jika ukuran kista cukup besar hingga mengganggu penampilan atau strukturnya bersekat dan tidak bisa disedot dengan cara biasa, maka operasi mungkin diperlukan.
Pemeriksaan dan Pencegahan
Penting untuk memahami bahwa benjolan atau kista tiroid bisa membesar dalam waktu cepat atau lambat. Namun, kecepatan pembesaran bukanlah penentu apakah benjolan tersebut ganas atau tidak, sehingga pemeriksaan biopsi tetap menjadi standar utama untuk menentukan jenis dan penanganan benjolan tiroid.
Dari sisi pencegahan, gaya hidup dan pola makan sehat memainkan peran penting. Menghindari konsumsi makanan olahan, junk food, dan makanan tinggi gula sangat dianjurkan. Selain itu, membatasi asupan makanan goitrogenik seperti kol mentah dan kedelai olahan dapat membantu menjaga kesehatan kelenjar tiroid.
Pemeriksaan berkala sangat disarankan, terutama jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan gangguan tiroid. Jika Anda merasakan adanya benjolan di leher, perubahan berat badan yang tidak wajar, suara serak, atau kesulitan menelan, segera konsultasikan ke dokter spesialis penyakit dalam atau endokrin.
Layanan Pemeriksaan Tiroid di RS Awal Bros
Deteksi dini dan pengobatan yang tepat dapat mencegah kondisi berkembang menjadi lebih serius. RS Awal Bros menyediakan layanan pemeriksaan tiroid menyeluruh, mulai dari konsultasi dokter spesialis, USG tiroid, hingga tindakan biopsi tanpa operasi.
Jangan menunggu gejala semakin berat. Untuk informasi lebih lanjut atau membuat janji dengan dokter, silakan kunjungi www.awalbros.com atau hubungi call center di 1500 088. Anda juga bisa menggunakan aplikasi Halo Awal Bros untuk mempermudah pendaftaran dan melihat jadwal dokter.