Drone Rusia Membakar Depot Bahan Bakar Ukraina

KHARKIV (RIAUPOS.CO) – Drone Rusia menyerang depot bahan bakar di Kharkiv, Ukraina, dan menewaskan sekitar tujuh orang dari dua keluarga.

Dilansir dari nytimes.com, Ahad (11/2), kepala departemen kejahatan perang kepolisian regional Kharkiv, Oleksandr Kobylev menyatakan bahwa Rusia menyerang dengan drone Shahed yang dipasok Iran. Bahan bakar yang terbakar mengalir ke pekarangan rumah-rumah, sehingga setidaknya 15 rumah terbakar.

- Advertisement -

Selain tujuh orang meninggal dunia, tiga orang terluka dalam kebakaran tersebut, namun lebih dari 50 orang lainnya berhasil menyelamatkan diri tanpa cedera. Pada hari Sabtu (10/2), jalanan tertutup lumpur hitam lengket, bercampur dengan sisa bahan bakar yang hangus.

Petugas pemadam kebakaran sedang menggali sisa-sisa rumah yang terbakar, untuk mencari mayat seorang anak. Selain itu, beberapa anggota keluarga yang tewas dalam kebakaran yang disebabkan oleh serangan pesawat tak berawak Rusia.

- Advertisement -

Api kecil masih menyala di depot bahan bakar yang terletak di atas bukit, namun kerusakan terparah terjadi di bagian bawah lereng, di mana banyak rumah-rumah yang hancur. Total tujuh orang tewas ketika pesawat tak berawak Rusia menyerang depot bahan bakar pada Jumat (9/2) malam.

Di mana, serangan tersebut merupakan salah satu serangan paling berbahaya di Kharkiv, kota di timur laut yang telah mengalami serangkaian serangan rudal dalam beberapa pekan terakhir.

Bahan bakar yang terbakar mengalir ke jalan dari depot yang hancur, menyebabkan deretan rumah terbakar begitu cepat sehingga dua keluarga terbakar hidup-hidup di rumah mereka.

Kepala penyelidik polisi di Kharkiv, Serhii Bolvinov menyatakan bahwa keluarga yang menjadi korban tersebut, telah disandera oleh api di dalam rumah mereka sendiri.

Serhii Bolvinov menegaskan bahwa, setelah petugas pemadam kebakaran dan penyelidik menggali puing-puing yang membara selama berjam-jam, jasad semua korban telah ditemukan.

Semua korban mengalami luka bakar yang sangat parah. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan DNA untuk mendapatkan kesimpulan akhir.(jpg)

KHARKIV (RIAUPOS.CO) – Drone Rusia menyerang depot bahan bakar di Kharkiv, Ukraina, dan menewaskan sekitar tujuh orang dari dua keluarga.

Dilansir dari nytimes.com, Ahad (11/2), kepala departemen kejahatan perang kepolisian regional Kharkiv, Oleksandr Kobylev menyatakan bahwa Rusia menyerang dengan drone Shahed yang dipasok Iran. Bahan bakar yang terbakar mengalir ke pekarangan rumah-rumah, sehingga setidaknya 15 rumah terbakar.

Selain tujuh orang meninggal dunia, tiga orang terluka dalam kebakaran tersebut, namun lebih dari 50 orang lainnya berhasil menyelamatkan diri tanpa cedera. Pada hari Sabtu (10/2), jalanan tertutup lumpur hitam lengket, bercampur dengan sisa bahan bakar yang hangus.

Petugas pemadam kebakaran sedang menggali sisa-sisa rumah yang terbakar, untuk mencari mayat seorang anak. Selain itu, beberapa anggota keluarga yang tewas dalam kebakaran yang disebabkan oleh serangan pesawat tak berawak Rusia.

Api kecil masih menyala di depot bahan bakar yang terletak di atas bukit, namun kerusakan terparah terjadi di bagian bawah lereng, di mana banyak rumah-rumah yang hancur. Total tujuh orang tewas ketika pesawat tak berawak Rusia menyerang depot bahan bakar pada Jumat (9/2) malam.

Di mana, serangan tersebut merupakan salah satu serangan paling berbahaya di Kharkiv, kota di timur laut yang telah mengalami serangkaian serangan rudal dalam beberapa pekan terakhir.

Bahan bakar yang terbakar mengalir ke jalan dari depot yang hancur, menyebabkan deretan rumah terbakar begitu cepat sehingga dua keluarga terbakar hidup-hidup di rumah mereka.

Kepala penyelidik polisi di Kharkiv, Serhii Bolvinov menyatakan bahwa keluarga yang menjadi korban tersebut, telah disandera oleh api di dalam rumah mereka sendiri.

Serhii Bolvinov menegaskan bahwa, setelah petugas pemadam kebakaran dan penyelidik menggali puing-puing yang membara selama berjam-jam, jasad semua korban telah ditemukan.

Semua korban mengalami luka bakar yang sangat parah. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan DNA untuk mendapatkan kesimpulan akhir.(jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya