Kamis, 21 November 2024

Warga Harapkan Aparat Antisipasi Penimbunan

- Advertisement -

Assalamualaikum Pak Kapolres Inhu.. Apa saja langkah Polisi mengantisipasi tidak terjadinya penimbunan stok beras yang berakibat harga mahal.

081371067XXX

- Advertisement -

RENGAT (RIAUPOS.CO) – Di tengah kenaikan harga beras yang tinggi warga berharap aparat keamanan melakukan antisipasi di lapangan agar tidak terjadi penimbunan stok yang berakibat harga terus naik. Hal itu segera direspon oleh Polres Indragiri Hulu (Inhu) dari tim Tipidter Satreskrim. Tim mendatangi gudang Bulog Rengat. Hal itu dilakukan untuk memastikan ketersediaan beras di daerah itu.

Pengecekan tersebut dipimpin Kanit Tipidter Satreskrim Polres, Ipda Allan Kenneth Yohanes Marbun STrK bersama sejumlah anggotanya. Pantauan di lapangan, masih terdapat stok beras yang memadai.

Kapolres Inhu, AKBP Dody Wirawijaya, SIK melalui Kasubsi Penmas Polres Inhu, Aiptu Misran mengatakan, saat pengecekan tersebut juga meminta data ketersediaan beras. “Tinjauan ini dibuktikan dengan data beras dan kebutuhan masyarakat,” ujar Misran, Rabu (28/2).

- Advertisement -

Dari turun lapangan itu diperoleh data beras dengan rincian, untuk beras medium bantuan pangan, stok digudang sebanyak 227.800 kilogram. Kemudian beras medium SPHP, jumlah stok 18.200 kilogram.

“Dengan demikian, persediaan beras untuk kebutuhan masyarakat Inhu, terutama untuk bulan Ramadan dinilai mencukupi,” ungkap Misran. Turun lapangan ini, untuk memastikan tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi dengan menaikkan atau melakukan penimbunan. Ketika diketahui ada pihak-pihak yang bermain, Polres Inhu akan menindak tegas.

Baca Juga:  Warga Harapkan Layanan Persalinan Puskesmas 24 Jam

Dalam pada itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Inhu menyatakan bahwa, harga beras masih tergolong stabil. Bahkan, stok beras hingga puasa Ramadan dan hari raya Idul Fitri mendatang, masih tergolong cukup.

Hanya saja di awal akhir bulan ini, harga cabai merah keriting melambung naik. Dimana, pada pekan ini harga cabai merah kering mencapai Rp 100 ribu per kilogram atau naik Rp 10 ribu dibanding pekan kemarin.

Tidak hanya cabai merah keriting, harga bawang merah pada pekan ini juga terjadi kenaikan harga. Untuk satu kilogram bawang merah mencapai Rp 40 ribu atau naik Rp 5 ribu dibanding pekan kemarin.

Di pasar rakyat Kota Rengat, untuk komoditi telur ayam ras atau boiler juga terjadi kenaikan harga. Pada pekan lalu, telur ayam boiler Rp 27.700 naik menjadi Rp 28.200 per kilogram.

Baca Juga:  [SALAH] Tarik Tunai di ATM Menggunakan KTP

Kadisperindag Inhu, H Ergusfian SSos melalui Kabid Pengembangan Perdagangan, Nurizal Murza Indra SSos MSi mengatakan bahwa pasokan beras masih aman dan lancar serta belum ada kenaikan harga. Dimana , harga beras rata-rata Rp16 ribu per kilogram.

“Berdasarkan pantauan yang dilakukan, stok beras hingga puasa dan hari raya Idulfitri mendatang masih tergolong cukup,” ujar Nurizal Murza Indra, Senin (26/2). Beras yang dijual di pasaran sebutnya, berasal dari Sumatera Barat (Sumbar), Jambi dan Lampung. Selain itu juga ada beras lokal seperti dari Kabupaten Inhu dan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Sehingga stok beras dipasaran masih banyak dan cukup.

Memang katanya, untuk sejumlah komoditi lainnya seperti cabai dan bawang merah serta telur ayam boiler terpantau naik harga di awal pekan ini. Kenaikan harga komoditi tersebut naik dibandingkan pekan lalu, disebabkan oleh berkurangnya pasokan dari daerah asal yakni Sumbar.

Selain itu juga disebabkan, oleh terganggunya masa tanam akibat curah hujan masih tinggi. “Untuk komoditi lainnya masih stabil dan semoga untuk komoditi lainnya yang mengalami naik harga segara stabil,” harapnya.(kas)

Assalamualaikum Pak Kapolres Inhu.. Apa saja langkah Polisi mengantisipasi tidak terjadinya penimbunan stok beras yang berakibat harga mahal.

081371067XXX

- Advertisement -

RENGAT (RIAUPOS.CO) – Di tengah kenaikan harga beras yang tinggi warga berharap aparat keamanan melakukan antisipasi di lapangan agar tidak terjadi penimbunan stok yang berakibat harga terus naik. Hal itu segera direspon oleh Polres Indragiri Hulu (Inhu) dari tim Tipidter Satreskrim. Tim mendatangi gudang Bulog Rengat. Hal itu dilakukan untuk memastikan ketersediaan beras di daerah itu.

Pengecekan tersebut dipimpin Kanit Tipidter Satreskrim Polres, Ipda Allan Kenneth Yohanes Marbun STrK bersama sejumlah anggotanya. Pantauan di lapangan, masih terdapat stok beras yang memadai.

- Advertisement -

Kapolres Inhu, AKBP Dody Wirawijaya, SIK melalui Kasubsi Penmas Polres Inhu, Aiptu Misran mengatakan, saat pengecekan tersebut juga meminta data ketersediaan beras. “Tinjauan ini dibuktikan dengan data beras dan kebutuhan masyarakat,” ujar Misran, Rabu (28/2).

Dari turun lapangan itu diperoleh data beras dengan rincian, untuk beras medium bantuan pangan, stok digudang sebanyak 227.800 kilogram. Kemudian beras medium SPHP, jumlah stok 18.200 kilogram.

“Dengan demikian, persediaan beras untuk kebutuhan masyarakat Inhu, terutama untuk bulan Ramadan dinilai mencukupi,” ungkap Misran. Turun lapangan ini, untuk memastikan tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi dengan menaikkan atau melakukan penimbunan. Ketika diketahui ada pihak-pihak yang bermain, Polres Inhu akan menindak tegas.

Baca Juga:  Warga Kuala Kampar Dambakan Jaringan Listrik

Dalam pada itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Inhu menyatakan bahwa, harga beras masih tergolong stabil. Bahkan, stok beras hingga puasa Ramadan dan hari raya Idul Fitri mendatang, masih tergolong cukup.

Hanya saja di awal akhir bulan ini, harga cabai merah keriting melambung naik. Dimana, pada pekan ini harga cabai merah kering mencapai Rp 100 ribu per kilogram atau naik Rp 10 ribu dibanding pekan kemarin.

Tidak hanya cabai merah keriting, harga bawang merah pada pekan ini juga terjadi kenaikan harga. Untuk satu kilogram bawang merah mencapai Rp 40 ribu atau naik Rp 5 ribu dibanding pekan kemarin.

Di pasar rakyat Kota Rengat, untuk komoditi telur ayam ras atau boiler juga terjadi kenaikan harga. Pada pekan lalu, telur ayam boiler Rp 27.700 naik menjadi Rp 28.200 per kilogram.

Baca Juga:  Warga Tanyakan Kapan Bantuan Beras Dibagikan

Kadisperindag Inhu, H Ergusfian SSos melalui Kabid Pengembangan Perdagangan, Nurizal Murza Indra SSos MSi mengatakan bahwa pasokan beras masih aman dan lancar serta belum ada kenaikan harga. Dimana , harga beras rata-rata Rp16 ribu per kilogram.

“Berdasarkan pantauan yang dilakukan, stok beras hingga puasa dan hari raya Idulfitri mendatang masih tergolong cukup,” ujar Nurizal Murza Indra, Senin (26/2). Beras yang dijual di pasaran sebutnya, berasal dari Sumatera Barat (Sumbar), Jambi dan Lampung. Selain itu juga ada beras lokal seperti dari Kabupaten Inhu dan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Sehingga stok beras dipasaran masih banyak dan cukup.

Memang katanya, untuk sejumlah komoditi lainnya seperti cabai dan bawang merah serta telur ayam boiler terpantau naik harga di awal pekan ini. Kenaikan harga komoditi tersebut naik dibandingkan pekan lalu, disebabkan oleh berkurangnya pasokan dari daerah asal yakni Sumbar.

Selain itu juga disebabkan, oleh terganggunya masa tanam akibat curah hujan masih tinggi. “Untuk komoditi lainnya masih stabil dan semoga untuk komoditi lainnya yang mengalami naik harga segara stabil,” harapnya.(kas)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari