JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Selama pandemi Covid-19 setiap orang diminta untuk membatasi diri ke luar rumah. Hal ini demi mencegah penularan virus Korona. Namun, situasi dan kondisi itu sebetulnya agak menyulitkan batas gerak seseorang yang selingkuh dari pasangannya.
Meskpiun, ada beberapa fakta yang menyebutkan bahwa pasangan selingkuh justru memilih untuk mempertahankan hubungan gelapnya itu, dibanding memutuskan perselingkuhan mereka karena alasan pandemi Covid-19.
Dilansir dari CTVNews.ca,penyelidik swasta di Toronto, Kanada, yang biasa ditugaskan untuk menggali dan membongkar bukti hubungan di luar nikah mengungkapkan, perselingkuhan masih tetap bisa dilakukan meskipun di masa pandemi.
Dalam beberapa kasus, kecurigaan muncul setelah salah satu pasangan memperhatikan partnernya yang kerap membuat-buat alasan aneh untuk meninggalkan rumah, meskipun telah dilakukan tindakan penguncian pada awal-awal pandemi. Dalam.kasus lain, pasangan yang sudah bercerai mulai percaya bahwa mantan mereka mungkin melanggar langkah-langkah kesehatan selama di luar dan bisa membahayakan anak-anak mereka saat jam berkunjung.
Pemilik jasa investigasi pribadi alias detektif swasta yang berbasis di Toronto, Adrianne Fekete mengatakan, bisnisnya mengalami lonjakan 30 persen pada klien pada bulan April setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Covid-19 sebagai pandemi, dan permintaan tetap stabil sejak saat itu. Menurutnya tampaknya Covid-19 tidak banyak membantu menghalangi orang-orang yang sudah melakukan hubungan rahasia atau hubungan terlarang.
“Pandemi hanya membuatnya lebih rumit dan justru lebih menantang, dan lebih menarik bagi mereka,” kata Fekete kepada CTVNews.ca dalam sebuah wawancara.
“Dengan pasangan yang terkurung di rumah bersama, lebih mudah untuk melihat ketika sesuatu tampak mencurigakan,” menurut presiden dan CEO Haywood Hunt and Associates Inc., Trevor Haywood, sebuah firma investigasi swasta di Toronto yang juga mencatat peningkatan klien.
“Seseorang bisa melihat tanda-tandanya, kecurigaan pada pasangan,” kata Haywood kepada CTVNews.ca.
“Mereka lebih sering menyembunyikan ponsel mereka. Dan pasangannya bertanya, ‘Jika panggilan itu terkait dengan pekerjaan, mengapa tidak mengangkat teleponnya?'” jelasnya.
Fekete dan suaminya mengelola tim yang terdiri dari 28 mantan detektif dan petugas polisi. Inti dari bisnis mereka adalah berurusan dengan masalah hukum keluarga, seperti pasangan yang bercerai yang berselisih tentang perawatan anak.
Selain selingkuh, polisi di seluruh Kanada memperhatikan laporan tentang kekerasan dalam rumah tangga dalam empat bulan pertama pandemi. Bahkan, menurut Fekete, timnya juga menawarkan keamanan untuk memberikan bantuan bagi seseorang yang terjebak di rumah dengan pasangan yang kasar dan sedang mencari jalan keluar.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman