JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Saat remaja, seseorang umumnya mengalami fase mencari jati diri. Karena itu, berteman dalam kelompok atau genk akan terasa lebih menyenangkan. Kualitas pertemanan akan lebih bertambah ketika beranjak dewasa di usia kuliah dan kerja. Namun saat usia sudah memasuki masa paruh baya, biasanya akan banyak menghadapi tantangan.
"Ada tantangan untuk berteman pada orang dewasa karena kelompok ini sering kali berada di puncak kehidupan mereka membangun karier dan keluarga," kata Psikolog Kehidupan Dr Jaime Kulaga PhD LMCH seperti dilansir dari Best Life Online, Ahad (15/12).
"Usia paruh baya sibuk mengurus anak, memiliki jadwal kerja sendiri. Dan beberapa orang usia paruh baya juga sibuk mengurus orang tua mereka, jadi akan sulit untuk sibuk dengan urusan sosial," tambahnya.
Menurut para peneliti di Duke University dan University of Arizona, orang dewasa Amerika terbukti mengalami kekurangan jumlah teman pada 2004 dibandingkan dengan periode yang sama dalam dua dekade sebelumnya. Lebih buruk lagi, hasil jajak pendapat Gallup mengungkapkan bahwa 16 persen usia paruh baya di Amerika hanya memiliki satu atau dua teman. Bahkan ada 2 persen yang tidak memiliki teman sama sekali.
Nah untuk tetap bisa menjalin pertemanan di usia senja, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, di antaranya,
1. Tetap tersenyum. Salah satu cara termudah agar lebih terbuka bagi semua orang adalah dengan tersenyum. Seperti yang diungkapkan oleh ahli ilmu saraf UCLA, Marco Lacobon dalam wawancara dengan Scientific American, tersenyum kepada orang lain dapat mengaktifkan aktivitas otak pada orang lain, mendorong respon senyum yang sama. Jadi, ketika mencoba mencari teman baru, berusahalah untuk menjaga ekspresi yang menyenangkan di wajah.
2. Bergabung dengan kelompok menyenangkan. Cobalah bergabung dengan tim yang membuat Anda tertawa dan bersenang-senang. Menambahkan humor ke dalam hidupmu baik untuk jiwa. Rencanakan kegiatan sosial secara berkala.
3. Hubungi teman-teman lama. Selain mencoba membangun pertemanan baru dari awal, lakukan yang terbaik untuk berhubungan kembali dengan anggota lingkaran sosial saat dulu. Kontak lagi dengan teman dekat Anda saat dulu.
4. Bergabunglah dengan media sosial. Menurut laporan tahun 2019 dari Pew Research Center, 69 persen orang dewasa Amerika antara usia 50 dan 64 menggunakan media sosial untuk berteman pada Februari 2019. Angka itu naik dari hanya 4 persen pada Maret 2005. Namun tetap selektif dalam berteman.
5. Berpikir positif. Salah satu alasan terbesar mengapa orang-orang kesulitan berteman setelah berusia 50 tahun adalah karena stigma masyarakat yang membuat Anda kesepian. Daripada memikirkan stigma orang lain, tetaplah berpikir positif.
6. Berteman di kelas olahraga. Suka bersepeda, menari, kardio, hip-hop, atau yoga? Kelas kebugaran adalah cara yang bagus untuk bertemu orang baru. Di akhir kelas, jangan takut untuk memulai percakapan dengan sesama peserta.
7. Coba kelas olahraga baru. Jika sudah ikut satu kelas olahraga, cobalah mencari kelas olahraga yang baru. Sehingga jejaring teman yang baru akan lebih banyak.
8. Bergabunglah dengan klub membaca. Klub membaca tidak hanya memberi Anda kesempatan untuk bersosialisasi, tetapi juga memberi kesempatan untuk melenturkan otak. Penelitian oleh Rush University Medical Center menunjukkan bahwa stimulasi mental seperti membaca dapat mengurangi kecemasan dan menurunkan risiko terkena demensia di kemudian hari.
9. Berteman dengan orang tua teman anak-anak. Jika memiliki anak, ternyata bisa menjadi sumber dalam hal menyalurkan kebutuhan bersosialisasi. Fungsi sekolah bisa memberikan anak teman yang baru, begitu juga bagi orang tuanya. Semua ibu bisa bersosialisasi sementara anak-anak mereka sibuk belajar.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi