Proses pemungutan suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di tempat pemungutan suara (TPS) telah selesai. Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) menjadi salah satu pemegang kesuksesan pesta demokrasi satu kali lima tahun ini.
Laporan JOKO SUSILO, Kota
Pagi masih terasa sejuk, mentari di langit tertutup awan mendung. Semilir angin berhembus sesekali menambah dingin. Pagi-pagi sekali, sebelum pukul 07.00 WIB, Rabu (14/2) kemarin, Ria sudah berada di tempat pemungutan suara (TPS). Ia salah satu dari beberapa petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 51.
TPS itu adalah tempat Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru, Muflihun SSTP MAP bersama istri menyoblos pada Pemilu 2024. TPS berada tidak jauh dari kediaman pribadi dari Muflihun.
Tepatnya berada di Jalan Banda Aceh, Gang Kencana VI, RT 04 RW 15, Kelurahan Tangkerang Utara, Kecamatan Bukit Raya, Kota Pekanbaru, Rabu (14/2).
Ria bersama petugas KPPS yang lainnya, memang datang lebih awal untuk memastikan penyelenggaraan pemungutan suara sudah siap sebelum warga datang ke TPS menyalurkan pilihannya.
”Kami datang lebih awal untuk memastikan TPS sudah siap,” ungkapnya yang duduk di kursi yang disiapkan.
Setiap petugas punya tugas dan tanggung jawabnya sendiri-sendiri. Seperti mempersiapkan surat suara, mencatat jumlah pemilih, membantu pemilih memasuki bilik suara,mengarahkan pemilih mencelupkan jari tangan ke tinta dan lainnya.
Petugas di TPS tersebut mengenakan pakaian batik. TPS dibangun di atas lapangan bola voli warga setempat. Tenda dibangun cukup besar yang berukuran sekitar 10 x 8 meter.
Berkarpet merah dengan tenda yang dihiasi kelambu berwarna kombinasi merah dan putih. Kehadiran Sura Sulu, sepasang maskot Pemilu 2024 menambah meriah suasana di TPS.
Menjadi petugas KPPS tidak semudah yang dilihat, hanya duduk mempersiapkan penyelenggaraan pemilu dengan sukses saja.
”Sebelum hari H ini kami sudah pelatihan, bimbingan dan lainnya. Cukup menguras tenaga juga. Apalagi sekarang di hari H ini, sudah pukul 16.00 WIB, perhitungan untuk Pilpres saja belum selesaikan,” tambah Ria yang terlihat sibuk bertugas tersebut.
Ria menulis dan mencatat setiap kertas surat suara yang sudah dibacakan oleh petugas lainnya. Memastikan jumlah kertas suara yang dicoblos jumlahnya sama dengan yang masuk di kotak.
Sudah berlalu sekitar sembilan jam perhitungan surat suara untuk Pilpres akhirnya dituntaskan. Ini baru satu kotak suara. Masih ada empat kotak suara lagi yang belum dihitung yakni kotak surat suara DPR provinsi, DPR kota DPR RI dan DPD.
Sebelum perhitungan surat suara diselesaikan, turun hujan dengan itensitas sederas-derasnya. Sebelumnya diawali dengan suara guntur beberapa kali. Meski rasa lelah terlihat di wajah Ria, namun tugas tersebut harus bisa diselesaikan meski sudah hampir menjelang waktu Subuh.
Untungnya ada makanan dan minuman yang diantar warga untuk para petugas di TPS tersebut. ”Lanjut terus tadi malam sampai lewat tengah malam baru selesai, sekarang tinggal ngantuknya ne, lelah dan capek,” tambah Ria lagi saat kembali ditemui Kamis (15/2).
Kondisi serupa yang terlihat di TPS 34 di kelurahan yang sama. Para petugas di TPS memang terlihat cukup kelelahan karena harus menghitung surat suara lima kotak tersebut, rata-rata berjalan hingga lewat tengah malam bahkan ada yang menjelang Subuh.
”Mengitung sampai larut malam, sambil mengantuk ya ditahankan, namanya tugas negara,” tambah petugas KPPS di TPS 34 ini yang mengaku bernama Eni.
Meski dengan tugas yang cukup memberatkan, mereka bersyukur karena masih diberikan kesehatan.
Sementara Pemko Pekanbaru sendiri mengaku sudah menyiapkan ambulan dan petugas kesehatan, untuk memberikan pelayanan kesehatan jika ada petugas dan pengawas di TPS yang kelelahan atau sakit.
”Termasuk juga kita siapkan ambulan, damkar, kita siapkan. Kita tak tahu yang namanya alam, kita antisipasi petugas yang tiba-tiba sakit, mungkin karena panas ada yang tumbang atau yang terlalu capek, kita siapkan juga ambulan, dan dokter di tiap-tiap kecamatan,” ujar Pj Wako Pekanbaru Muflihun.***