Rabu, 3 Juli 2024

Kemenko Perekonomian: Pemerintah Akan Beri BLT kepada Masyarakat Kurang Mampu

JAKARTA (RIAUPOS.CO)-Presiden Joko Widodo telah menggulirkan stimulasi lanjutan untuk meningkatkan daya beli masyarakat disaat menghadapi pandemik virus corona atau Covid-19.

Stimulasi lanjutan tersebut merupakan satu dari dua yang paling utama sedang dilakukan oleh Presiden Jokowi disaat Covid-19 mewabah di Indonesia. “Ada beberapa stimulus lanjutan yang barang kali cukup penting yang ingin kami sampaikan,” ucap Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono saat konferensi pers di Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta, Kamis (26/3)

. “Pertama dari sisi tujuan, saat ini Bapak Presiden ingin fokus menjaga 2 hal. Yang pertama adalah daya beli masyarakat dan sektor korporasi,” katanya. Khusus meningkatkan daya beli masyarakat, pemerintah kata Susiwijono akan menggelontorkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada 40 persen rumah tangga termiskin atau sekitar 29,3 juta. 

“Dari 29,3 juta atau 40 persen rumah tangga termiskin tadi yang sudah ada datanya yang valid ada di Kemensos adalah yang terkait dengan penerima BPNT, Bantuan Pangan Non Tunai atau kita sering mengenal sebagai program sembako itu ada 15,2 juta,” jelasnya. 

“Nah yang 14,1 juta kita sedang hitung kembali sampai nanti digulirkan yang 15,2 juta kita kompilasi terus data yang 14,1 juta. itu yang terkait dengan daya beli melalui BLT untuk masyarakat termiskin,” sambungnya. 

Selain itu kata Susiwijono, pemerintah juga akan memberikan BLT terhadap kelompok komunitas yang paling terdampak Covid-19 adalah di DKI Jakarta dan sekitarnya. Lalu siapa saja kelompok komunitas yang terdampak akan mendapatkan BLT? BLT akan diberikan pada kriteria tersebut diantaranya pekerja sektor informal seperti pemilik warung kecil, toko-toko kecil, pedagang pasar dan lainnya. 

“Datanya dari mana? Kami mencoba koordinasi dengan pemerintah daerah terutama Pemda DKI kemudian nanti beberapa asosiasi yang di pasar,” katanya. Kedua, yang dari kriteria paling terdampak Covid-19 yang akan mendapatkan BLT ialah para pelaku usaha transportasi online seperti Gojek, Grab dan pelaku usaha transportasi online lainnya. 

“Kami sudah diskusi dan minta data dari Gojek, Grab dan juga sebenarnya beberapa yang terkait dengan transportasi online lain dan pekerja informal harian yang lainnya,” terangnya.
Sumber Rmol.id
Editor: Deslina


Baca Juga:  Masyarakat Bisa Tukarkan 100 Lembar UPK 75 Ribu

JAKARTA (RIAUPOS.CO)-Presiden Joko Widodo telah menggulirkan stimulasi lanjutan untuk meningkatkan daya beli masyarakat disaat menghadapi pandemik virus corona atau Covid-19.

Stimulasi lanjutan tersebut merupakan satu dari dua yang paling utama sedang dilakukan oleh Presiden Jokowi disaat Covid-19 mewabah di Indonesia. “Ada beberapa stimulus lanjutan yang barang kali cukup penting yang ingin kami sampaikan,” ucap Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono saat konferensi pers di Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jakarta, Kamis (26/3)

. “Pertama dari sisi tujuan, saat ini Bapak Presiden ingin fokus menjaga 2 hal. Yang pertama adalah daya beli masyarakat dan sektor korporasi,” katanya. Khusus meningkatkan daya beli masyarakat, pemerintah kata Susiwijono akan menggelontorkan bantuan langsung tunai (BLT) kepada 40 persen rumah tangga termiskin atau sekitar 29,3 juta. 

“Dari 29,3 juta atau 40 persen rumah tangga termiskin tadi yang sudah ada datanya yang valid ada di Kemensos adalah yang terkait dengan penerima BPNT, Bantuan Pangan Non Tunai atau kita sering mengenal sebagai program sembako itu ada 15,2 juta,” jelasnya. 

“Nah yang 14,1 juta kita sedang hitung kembali sampai nanti digulirkan yang 15,2 juta kita kompilasi terus data yang 14,1 juta. itu yang terkait dengan daya beli melalui BLT untuk masyarakat termiskin,” sambungnya. 

Selain itu kata Susiwijono, pemerintah juga akan memberikan BLT terhadap kelompok komunitas yang paling terdampak Covid-19 adalah di DKI Jakarta dan sekitarnya. Lalu siapa saja kelompok komunitas yang terdampak akan mendapatkan BLT? BLT akan diberikan pada kriteria tersebut diantaranya pekerja sektor informal seperti pemilik warung kecil, toko-toko kecil, pedagang pasar dan lainnya. 

“Datanya dari mana? Kami mencoba koordinasi dengan pemerintah daerah terutama Pemda DKI kemudian nanti beberapa asosiasi yang di pasar,” katanya. Kedua, yang dari kriteria paling terdampak Covid-19 yang akan mendapatkan BLT ialah para pelaku usaha transportasi online seperti Gojek, Grab dan pelaku usaha transportasi online lainnya. 

“Kami sudah diskusi dan minta data dari Gojek, Grab dan juga sebenarnya beberapa yang terkait dengan transportasi online lain dan pekerja informal harian yang lainnya,” terangnya.
Sumber Rmol.id
Editor: Deslina


Baca Juga:  Warga Padang Beruntung Raih Hadiah Hujan MODENA
Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari