Sabtu, 27 Juli 2024

PLN Buka Kolaborasi Wujudkan Transisi Energi di Indonesia

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – PT PLN (Persero) menggelar forum diskusi dan kolaborasi bisnis Road to PLN Investment Days 2024 yang diadakan pada Rabu (6/3) di Hotel Mulia, Jakarta. Agenda yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan mulai dari sektor pemerintahan, bisnis, perbankan, akademisi, hingga investor dalam dan luar negeri merupakan upaya membangun kolaborasi dalam mengakselerasi transisi energi bersih di tanah air.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman P Hutajulu menyampaikan, pemerintah berkomitmen untuk terus melakukan transisi energi dengan mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT).

- Advertisement -

”Kita sudah meratifikasi Paris Agreement, menetapkan NDC (Nationally Determined Contribution). Ke depan pembangkit listrik fosil kita kurangi dengan catatan, listrik tetap cukup, andal dan terjangkau,” kata Jisman.

Baca Juga:  Mitsubishi Optimis Capai Target Penjualan 100 Ribu Unit

Untuk itu, kata Jisman, pemerintah akan menggenjot bauran EBT sebagai pengganti energi fosil dalam mencapai target pengurangan emisi karbon sebesar 32 persen di tahun 2030. Namun, Jisman mencatat setidaknya ada tiga tantangan besar yang harus dipecahkan dalam agenda besar transisi energi.

Pertama mismatch antara sumber EBT yang mayoritas berada di Sumatra, Kalimantan, dan Papua dengan pusat beban di Jawa. Kedua, Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki tantangan tersendiri untuk membangun jaringan listrik yang mampu menyuplai hingga wilayah terpencil. Ketiga, adanya intermitensi pada pembangkit EBT seperti surya dan bayu sehingga membuat listrik tidak stabil.

- Advertisement -

Menurutnya, tantangan tersebut tidak bisa dilakukan oleh pemerintah atau PLN sendiri, namun harus dilakukan melalui kolaborasi.

Baca Juga:  Lebih Baik Pekerja Diberi Hak Pilih Dicairkan atau Diendapkan

”Kami sebagai pemerintah mengajak semua pihak berkolaborasi, dalam artinya saling menguntungkan. Dari acara ini harus ada masukan-masukan yang sangat prinsip kepada pemerintah,” jelas Jisman.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, PLN mengakui bahwa transisi energi tidak bisa dijalankan sendiri. Sebagai katalisator transisi energi, PLN harus membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencari solusi dari tantangan yang ada. Melalui forum diskusi 2024, nantinya PLN ingin menyampaikan rencana pengembangan kelistrikan ke depan dan menangkap aspirasi dari para pemangku kepentingan. Nantinya saat PLN Investment Days 2024 digelar, PLN siap memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak dalam mengembangkan infrastruktur kelistrikan di Indonesia. (egp/adv)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – PT PLN (Persero) menggelar forum diskusi dan kolaborasi bisnis Road to PLN Investment Days 2024 yang diadakan pada Rabu (6/3) di Hotel Mulia, Jakarta. Agenda yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan mulai dari sektor pemerintahan, bisnis, perbankan, akademisi, hingga investor dalam dan luar negeri merupakan upaya membangun kolaborasi dalam mengakselerasi transisi energi bersih di tanah air.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman P Hutajulu menyampaikan, pemerintah berkomitmen untuk terus melakukan transisi energi dengan mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT).

”Kita sudah meratifikasi Paris Agreement, menetapkan NDC (Nationally Determined Contribution). Ke depan pembangkit listrik fosil kita kurangi dengan catatan, listrik tetap cukup, andal dan terjangkau,” kata Jisman.

Baca Juga:  Tarif Listrik Tidak Naik

Untuk itu, kata Jisman, pemerintah akan menggenjot bauran EBT sebagai pengganti energi fosil dalam mencapai target pengurangan emisi karbon sebesar 32 persen di tahun 2030. Namun, Jisman mencatat setidaknya ada tiga tantangan besar yang harus dipecahkan dalam agenda besar transisi energi.

Pertama mismatch antara sumber EBT yang mayoritas berada di Sumatra, Kalimantan, dan Papua dengan pusat beban di Jawa. Kedua, Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki tantangan tersendiri untuk membangun jaringan listrik yang mampu menyuplai hingga wilayah terpencil. Ketiga, adanya intermitensi pada pembangkit EBT seperti surya dan bayu sehingga membuat listrik tidak stabil.

Menurutnya, tantangan tersebut tidak bisa dilakukan oleh pemerintah atau PLN sendiri, namun harus dilakukan melalui kolaborasi.

Baca Juga:  PLN Jadikan Tiang Listrik SPKLU

”Kami sebagai pemerintah mengajak semua pihak berkolaborasi, dalam artinya saling menguntungkan. Dari acara ini harus ada masukan-masukan yang sangat prinsip kepada pemerintah,” jelas Jisman.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, PLN mengakui bahwa transisi energi tidak bisa dijalankan sendiri. Sebagai katalisator transisi energi, PLN harus membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencari solusi dari tantangan yang ada. Melalui forum diskusi 2024, nantinya PLN ingin menyampaikan rencana pengembangan kelistrikan ke depan dan menangkap aspirasi dari para pemangku kepentingan. Nantinya saat PLN Investment Days 2024 digelar, PLN siap memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak dalam mengembangkan infrastruktur kelistrikan di Indonesia. (egp/adv)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari