Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Industri Asuransi Diproyeksikan Bakal Tumbuh Positif

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sektor indutri asuransi diperkirakan akan terus tumbuh hingga akhir tahun. Bahkan, pada tahun yang akan datang, pemerintah memproyeksikan pertumbuhan akan tumbuh positif diiringi edukasi asuransi ke masyarakat.

“Di 2020 kita optimis asuransi akan tumbuh lebih baik dari 2019. Akhir tahun overall kita bisa tumbuh 7-8 persen,” terang Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank Otoritas Jasa Keuangan (IKNB 2A OJK), Ahmad Nasrullah di acara Insurance Outlook 2020 di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (21/11).

Hal ini bukan tanpa acuan, pasalnya naik turunnya industri asuransi dipengaruhi oleh ekonomi global, salah satunya adalah perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Selain itu, target inflasi Indonesia pada 2020 yang sebesar 3,1 persen lebih rendah dibandingkan tahun ini akan membantu pertumbuhan industri tersebut.

Baca Juga:  Perdagangan Bursa Pendek, Investor Berhati-Hati

“Industri asuransi tidak terlepas dari global sama kondisi outlook ekonomi Indonesia, kalau lihat hasil kemarin, ada beberapa di sisi APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara) itu memberikan sinyal positif seperti target inflasi cuma 3,1 persen lebih rendah dari target tahun sebelumnya, lalu target pertumbuhan juga masih sama 5,3 persen dan hubungan antara china dan amerika, ini kita harapkan bagus,” katanya.

Namun, dengan adanya kasus yang menimpa PT Asuransi Jiwasraya (Persero), dikhawatirkan masyarakat mulai enggan untuk menggunakan produk asuransi. Dengan begitu, ia mengharapkan pemerintah serta pelaku usaha dapat memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya asuransi.

“Jujur, literasi dan kesadaran masyarakat akan asuransi tidak besar, kita menjual asuransi harus pakai gimmick, premi kan kebanyakan dari produk-produk tradisional, jadi bukan asuransi murni, jadi ada kayak tabungannya lah. Sebagian besar kontribusi pendapatan premi kita didorong dari produk-produk premi yang ada unsur investasinya,” jelasnya.

Baca Juga:  Whiz Hotel Pekanbaru Jualan Kopi Ikhlas

Seiring upaya penyehatan perusahaan yang dilakukan pemegam saham di perusahan pelat merah tersebut. Hal ini tentunya diharapkan dapat memperbaiki serta menumbukan industri asuransi pada tahun 2020. “Mudah-mudahan di 2020, ini bisa menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat akan produk-produk tradisional kita dan produk link,” tutupnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Sektor indutri asuransi diperkirakan akan terus tumbuh hingga akhir tahun. Bahkan, pada tahun yang akan datang, pemerintah memproyeksikan pertumbuhan akan tumbuh positif diiringi edukasi asuransi ke masyarakat.

“Di 2020 kita optimis asuransi akan tumbuh lebih baik dari 2019. Akhir tahun overall kita bisa tumbuh 7-8 persen,” terang Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank Otoritas Jasa Keuangan (IKNB 2A OJK), Ahmad Nasrullah di acara Insurance Outlook 2020 di Hotel Le Meridien, Jakarta, Kamis (21/11).

- Advertisement -

Hal ini bukan tanpa acuan, pasalnya naik turunnya industri asuransi dipengaruhi oleh ekonomi global, salah satunya adalah perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Selain itu, target inflasi Indonesia pada 2020 yang sebesar 3,1 persen lebih rendah dibandingkan tahun ini akan membantu pertumbuhan industri tersebut.

Baca Juga:  Pemprov Riau Siap Terapkan Sistem Ekonomi Syariah

“Industri asuransi tidak terlepas dari global sama kondisi outlook ekonomi Indonesia, kalau lihat hasil kemarin, ada beberapa di sisi APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara) itu memberikan sinyal positif seperti target inflasi cuma 3,1 persen lebih rendah dari target tahun sebelumnya, lalu target pertumbuhan juga masih sama 5,3 persen dan hubungan antara china dan amerika, ini kita harapkan bagus,” katanya.

- Advertisement -

Namun, dengan adanya kasus yang menimpa PT Asuransi Jiwasraya (Persero), dikhawatirkan masyarakat mulai enggan untuk menggunakan produk asuransi. Dengan begitu, ia mengharapkan pemerintah serta pelaku usaha dapat memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya asuransi.

“Jujur, literasi dan kesadaran masyarakat akan asuransi tidak besar, kita menjual asuransi harus pakai gimmick, premi kan kebanyakan dari produk-produk tradisional, jadi bukan asuransi murni, jadi ada kayak tabungannya lah. Sebagian besar kontribusi pendapatan premi kita didorong dari produk-produk premi yang ada unsur investasinya,” jelasnya.

Baca Juga:  PLN Luncurkan Promo Superdahsyat Tambah Daya Hanya Rp202.100

Seiring upaya penyehatan perusahaan yang dilakukan pemegam saham di perusahan pelat merah tersebut. Hal ini tentunya diharapkan dapat memperbaiki serta menumbukan industri asuransi pada tahun 2020. “Mudah-mudahan di 2020, ini bisa menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat akan produk-produk tradisional kita dan produk link,” tutupnya.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari