Kamis, 20 Maret 2025
spot_img

Inilah Pola Grafik Crypto yang Harus Dipahami

RIAUPOS.CO – Salah satu aspek terpenting dalam futures trading pada aset crypto adalah memahami waktu yang tepat untuk melakukan pembelian dan penjualan aset. Salah satu metode yang umum digunakan untuk memahami hal ini adalah dengan melakukan analisa teknis.

Secara sederhana, jika kamu ingin trading Bitcoin, maka analisa teknis dengan cara membaca grafik bitcoin hari ini. Proses ini dilakukan agar kamu bisa mengidentifikasi tren yang sedang berlangsung, meramalkan harga dalam jangka pendek, dan menentukan waktu yang tepat untuk melakukan transaksi.

Mengidentifikasi pola pada grafik candlestick menjadi salah satu elemen vital dalam analisa teknis. Pola-pola ini dapat memberikan informasi berharga. Dilansir dari pintu terdapat 5 pola grafik crypto yang harus kamu pahami, diantaranya adalah:

Apa itu Pola Grafik Crypto?

Pola grafik harga adalah sekumpulan titik-titik harga yang membentuk sebuah wujud dan diidentifikasi dengan garis tren. Dalam pergerakan harga jangka panjang, perubahan antara tren naik dan turun menciptakan berbagai jenis pola harga yang dapat dikenali.

Pola-pola yang ada di grafik crypto umumnya memiliki bentuk yang sudah dikenal, seperti segitiga, persegi, bendera, atau nama-nama seperti head & shoulders. Pola ini muncul ketika pelaku pasar melakukan pembelian dan penjualan pada level tertentu.

Para investor dan trader sering memanfaatkan berbagai pola harga untuk menganalisa pergerakan saat ini dan juga untuk memprediksi gerakan pasar di masa depan. Mengenali dan mendeteksi pola pada grafik harga adalah bagian penting dari analisa teknis.

Pengetahuan tentang identifikasi dan analisis pola harga sudah ada sejak perdagangan dimulai. Oleh karena itu, pola-pola yang dibahas di bawah ini sudah ada selama puluhan tahun, seiring dengan dimulainya perdagangan Forex dan saham.

5 Jenis Pola Grafik Crypto

  1. Pola Rising dan Falling Wedge

Rising dan falling wedge (baji) adalah pola yang dapat mengindikasikan kemungkinan terjadinya trend reversal maupun continuation. Namun, secara umum, pola-pola ini lebih sering memberikan sinyal untuk pembalikan.

Kamu dapat menggambar pola ini dengan menggunakan dua garis tren yang membentuk konvergensi, baik ke atas maupun ke bawah, sesuai dengan tren yang sedang berlangsung. Pola rising wedge merupakan salah satu bentuk grafik harga yang digunakan untuk memprediksi peningkatan harga.

Dalam rising wedge, meski harga suatu aset terus naik, volume perdagangan akan mengalami penurunan. Pada ilustrasi di atas, terlihat bahwa volume transaksi menunjukkan kecenderungan menurun hingga bagian akhir wedge.

Baca Juga:  Tourism Malaysia Medan Hadirkan Beragam Produk Wisata dan Berobat

Setelah itu, harga mungkin mengalami penurunan dalam jangka pendek tetapi akan melanjutkan kecenderungan naik. Sebaliknya, falling wedge terbentuk di area harga yang terus menurun dan menciptakan titik tertinggi yang semakin rendah sampai mencapai titik breakout atau penurunan yang drastis

  1. Head dan Shoulder serta Inverse Head dan Shoulder

Head & Shoulder (kepala dan pundak) adalah salah satu pola grafik harga yang tergolong sebagai pola pembalikan. Salah satu karakteristik menarik dari pola ini adalah dapat memberikan sinyal bearish atau bullish tergantung arah pembentukannya.

Head & Shoulder yang membentuk puncak ke atas menunjukkan adanya tren pembalikan bearish, sementara Inverse Head & Shoulder terbentuk ke arah bawah, menandakan pola pembalikan yang bullish.

Pola head & shoulder dimulai ketika sebuah aset mencapai titik tertinggi (pundak kiri), kemudian mengalami penurunan dan membentuk titik tertinggi kedua yang lebih tinggi. Setelah itu, harga aset kembali turun dan menciptakan titik tertinggi terakhir menyerupai titik tertinggi sebelumnya.

Ketika diamati, ketiga titik tertinggi ini membentuk tiga puncak, di mana puncak tengah lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya, menyerupai kepala dengan pundak kiri dan kanan. Elemen terpenting dalam pola ini adalah neckline, yang merupakan garis lurus yang berfungsi sebagai dasar saat harga turun.

Sebaliknya, inverse head & shoulder menciptakan tiga puncak yang mengarah ke bawah. Ini merupakan sinyal bahwa tren bullish akan muncul, di mana harga akan berbalik dan mulai meningkat. Sama seperti pola head & shoulder biasa, konfirmasi untuk pola ini perlu menunggu sampai harga melampaui garis neckline yang telah ditentukan.

  1. Pola Grafik Cup dan Handle

Cup and handle pola grafik crypto termasuk dalam kategori pola bullish reversal, di mana tren yang menurun mulai berbalik arah dan harga mengalami peningkatan.  Seperti namanya, pola ini terbentuk dengan bentuk U yang menyerupai cangkir dilengkapi dengan gagang yang kecil.

Proses ini dimulai ketika aset mengalami penurunan harga yang signifikan, diikuti oleh pemulihan harga yang membentuk lengkung U dan kembali ke level semula. Setelah itu, ia membentuk lengkung kecil yang berfungsi sebagai gagang diikuti dengan harga yang berhasil menembus ke atas, menunjukkan terjadinya breakout dan persetujuan tren pembalikan.

Untuk akurasi yang lebih tinggi, pola ini sebaiknya dianalisis pada grafik harga harian agar tidak terganggu dengan fluktuasi yang ada di grafik per jam.

  1. Triple & Double Top and Bottom
Baca Juga:  RS Awal Bros Akan Luncurkan Alarm Center

Pola dasar ganda dan puncak ganda adalah pola yang menunjukkan pembalikan tren. Pola-pola ini membentuk bentuk huruf M dan W, sehingga keduanya mudah dikenali hanya berdasarkan level support dan resistance.

Keduanya terbentuk ketika suatu aset gagal untuk menembus level resistance atau support dan kemudian mengalami perubahan tren. Puncak ganda menjadi indikator pembalikan yang bearish, sedangkan dasar ganda menunjukkan pembalikan bullish.

Pada pola puncak ganda, harga aset pertama-tama mencoba untuk menembus level resistance, turun kembali ke level sebelumnya, dan kemudian mencoba menembus harga tersebut tetapi gagal.

Dua upaya untuk memecahkan level resistance ini membentuk dua puncak yang serupa dan kemudian memicu penurunan harga yang menyelesaikan pembalikan bearish. Sebaliknya, pola dasar ganda merupakan usaha yang gagal untuk menembus level support dan malah berfungsi sebagai pemicu.

Setelah dua upaya gagal untuk menembus level support, pola dasar ganda membuat grafik harga berbalik arah dan mengalami kenaikan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk mengkonfirmasi kedua pola di atas adalah apakah harga dapat menembus level support dan resistance yang ada.

  1. Segitiga Ascending dan Descending

Pola ascending dan descending terbentuk sebagai pola kelanjutan dari tren yang sedang berlangsung, tetapi juga bisa menjadi sinyal terjadinya pembalikan tren. Penting untuk memperhatikan pergerakan harga aset pada akhir bentuk segitiga untuk menentukan apakah pola tersebut adalah kelanjutan atau pembalikan.

Pola segitiga menaik dimulai dengan pergerakan tajam ke bawah hingga harga mencapai area konsolidasi. Pada fase ini, harga secara stabil berfluktuasi, menghasilkan titik rendah yang lebih tinggi dan setidaknya dua puncak yang setara.

Pola segitiga menurun umumnya terbentuk selama tren bearish di mana harga terus menurun dan menghasilkan beberapa puncak harga yang semakin rendah, sebelum akhirnya menembus level support di akhir pola ini.

Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.

Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.

RIAUPOS.CO – Salah satu aspek terpenting dalam futures trading pada aset crypto adalah memahami waktu yang tepat untuk melakukan pembelian dan penjualan aset. Salah satu metode yang umum digunakan untuk memahami hal ini adalah dengan melakukan analisa teknis.

Secara sederhana, jika kamu ingin trading Bitcoin, maka analisa teknis dengan cara membaca grafik bitcoin hari ini. Proses ini dilakukan agar kamu bisa mengidentifikasi tren yang sedang berlangsung, meramalkan harga dalam jangka pendek, dan menentukan waktu yang tepat untuk melakukan transaksi.

Mengidentifikasi pola pada grafik candlestick menjadi salah satu elemen vital dalam analisa teknis. Pola-pola ini dapat memberikan informasi berharga. Dilansir dari pintu terdapat 5 pola grafik crypto yang harus kamu pahami, diantaranya adalah:

Apa itu Pola Grafik Crypto?

Pola grafik harga adalah sekumpulan titik-titik harga yang membentuk sebuah wujud dan diidentifikasi dengan garis tren. Dalam pergerakan harga jangka panjang, perubahan antara tren naik dan turun menciptakan berbagai jenis pola harga yang dapat dikenali.

Pola-pola yang ada di grafik crypto umumnya memiliki bentuk yang sudah dikenal, seperti segitiga, persegi, bendera, atau nama-nama seperti head & shoulders. Pola ini muncul ketika pelaku pasar melakukan pembelian dan penjualan pada level tertentu.

Para investor dan trader sering memanfaatkan berbagai pola harga untuk menganalisa pergerakan saat ini dan juga untuk memprediksi gerakan pasar di masa depan. Mengenali dan mendeteksi pola pada grafik harga adalah bagian penting dari analisa teknis.

Pengetahuan tentang identifikasi dan analisis pola harga sudah ada sejak perdagangan dimulai. Oleh karena itu, pola-pola yang dibahas di bawah ini sudah ada selama puluhan tahun, seiring dengan dimulainya perdagangan Forex dan saham.

5 Jenis Pola Grafik Crypto

  1. Pola Rising dan Falling Wedge

Rising dan falling wedge (baji) adalah pola yang dapat mengindikasikan kemungkinan terjadinya trend reversal maupun continuation. Namun, secara umum, pola-pola ini lebih sering memberikan sinyal untuk pembalikan.

Kamu dapat menggambar pola ini dengan menggunakan dua garis tren yang membentuk konvergensi, baik ke atas maupun ke bawah, sesuai dengan tren yang sedang berlangsung. Pola rising wedge merupakan salah satu bentuk grafik harga yang digunakan untuk memprediksi peningkatan harga.

Dalam rising wedge, meski harga suatu aset terus naik, volume perdagangan akan mengalami penurunan. Pada ilustrasi di atas, terlihat bahwa volume transaksi menunjukkan kecenderungan menurun hingga bagian akhir wedge.

Baca Juga:  CEO Realme Bocorkan Spesifikasi Realme 6 Series

Setelah itu, harga mungkin mengalami penurunan dalam jangka pendek tetapi akan melanjutkan kecenderungan naik. Sebaliknya, falling wedge terbentuk di area harga yang terus menurun dan menciptakan titik tertinggi yang semakin rendah sampai mencapai titik breakout atau penurunan yang drastis

  1. Head dan Shoulder serta Inverse Head dan Shoulder

Head & Shoulder (kepala dan pundak) adalah salah satu pola grafik harga yang tergolong sebagai pola pembalikan. Salah satu karakteristik menarik dari pola ini adalah dapat memberikan sinyal bearish atau bullish tergantung arah pembentukannya.

Head & Shoulder yang membentuk puncak ke atas menunjukkan adanya tren pembalikan bearish, sementara Inverse Head & Shoulder terbentuk ke arah bawah, menandakan pola pembalikan yang bullish.

Pola head & shoulder dimulai ketika sebuah aset mencapai titik tertinggi (pundak kiri), kemudian mengalami penurunan dan membentuk titik tertinggi kedua yang lebih tinggi. Setelah itu, harga aset kembali turun dan menciptakan titik tertinggi terakhir menyerupai titik tertinggi sebelumnya.

Ketika diamati, ketiga titik tertinggi ini membentuk tiga puncak, di mana puncak tengah lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya, menyerupai kepala dengan pundak kiri dan kanan. Elemen terpenting dalam pola ini adalah neckline, yang merupakan garis lurus yang berfungsi sebagai dasar saat harga turun.

Sebaliknya, inverse head & shoulder menciptakan tiga puncak yang mengarah ke bawah. Ini merupakan sinyal bahwa tren bullish akan muncul, di mana harga akan berbalik dan mulai meningkat. Sama seperti pola head & shoulder biasa, konfirmasi untuk pola ini perlu menunggu sampai harga melampaui garis neckline yang telah ditentukan.

  1. Pola Grafik Cup dan Handle

Cup and handle pola grafik crypto termasuk dalam kategori pola bullish reversal, di mana tren yang menurun mulai berbalik arah dan harga mengalami peningkatan.  Seperti namanya, pola ini terbentuk dengan bentuk U yang menyerupai cangkir dilengkapi dengan gagang yang kecil.

Proses ini dimulai ketika aset mengalami penurunan harga yang signifikan, diikuti oleh pemulihan harga yang membentuk lengkung U dan kembali ke level semula. Setelah itu, ia membentuk lengkung kecil yang berfungsi sebagai gagang diikuti dengan harga yang berhasil menembus ke atas, menunjukkan terjadinya breakout dan persetujuan tren pembalikan.

Untuk akurasi yang lebih tinggi, pola ini sebaiknya dianalisis pada grafik harga harian agar tidak terganggu dengan fluktuasi yang ada di grafik per jam.

  1. Triple & Double Top and Bottom
Baca Juga:  Harga Minyak Fluktuatif, Masyarakat Diminta Hemat BBM

Pola dasar ganda dan puncak ganda adalah pola yang menunjukkan pembalikan tren. Pola-pola ini membentuk bentuk huruf M dan W, sehingga keduanya mudah dikenali hanya berdasarkan level support dan resistance.

Keduanya terbentuk ketika suatu aset gagal untuk menembus level resistance atau support dan kemudian mengalami perubahan tren. Puncak ganda menjadi indikator pembalikan yang bearish, sedangkan dasar ganda menunjukkan pembalikan bullish.

Pada pola puncak ganda, harga aset pertama-tama mencoba untuk menembus level resistance, turun kembali ke level sebelumnya, dan kemudian mencoba menembus harga tersebut tetapi gagal.

Dua upaya untuk memecahkan level resistance ini membentuk dua puncak yang serupa dan kemudian memicu penurunan harga yang menyelesaikan pembalikan bearish. Sebaliknya, pola dasar ganda merupakan usaha yang gagal untuk menembus level support dan malah berfungsi sebagai pemicu.

Setelah dua upaya gagal untuk menembus level support, pola dasar ganda membuat grafik harga berbalik arah dan mengalami kenaikan. Salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk mengkonfirmasi kedua pola di atas adalah apakah harga dapat menembus level support dan resistance yang ada.

  1. Segitiga Ascending dan Descending

Pola ascending dan descending terbentuk sebagai pola kelanjutan dari tren yang sedang berlangsung, tetapi juga bisa menjadi sinyal terjadinya pembalikan tren. Penting untuk memperhatikan pergerakan harga aset pada akhir bentuk segitiga untuk menentukan apakah pola tersebut adalah kelanjutan atau pembalikan.

Pola segitiga menaik dimulai dengan pergerakan tajam ke bawah hingga harga mencapai area konsolidasi. Pada fase ini, harga secara stabil berfluktuasi, menghasilkan titik rendah yang lebih tinggi dan setidaknya dua puncak yang setara.

Pola segitiga menurun umumnya terbentuk selama tren bearish di mana harga terus menurun dan menghasilkan beberapa puncak harga yang semakin rendah, sebelum akhirnya menembus level support di akhir pola ini.

Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.

Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari