PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Badan Pusat Statistik (BPS) Riau mencatat nilai ekspor Riau pada November 2021 sebesar US$1,65 miliar atau mengalami penurunan sebesar 9,66 persen dibanding ekspor Bulan Oktober 2021 sebesar US$1,82 miliar.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau Misfaruddin. Ia mengatakan penurunan ini disebabkan oleh turunnya ekspor non migas sebesar 11,57 persen, meskipun ekspor migas mengalami kenaikan sebesar 26,04
persen."Ekspor non migas dari US$ 1,73 miliar pada bulan Oktober 2021 turun menjadi US$ 1,53 miliar pada bulan November 2021, sebaliknya ekspor migas dari US$ 92,75 juta pada bulan Oktober 2021 naik menjadi US$ 116,90 juta pada bulan November 2021," ujar Misfaruddin, Sabtu (18/12).
Dijelaskannya, dari 10 golongan barang, ekspor non migas terbesar bulan November 2021 dibanding Oktober 2021, empat golongan mengalami penurunan, yang terbesar antara lain yaitu lemak & minyak hewan/nabati sebesar US$239,74 juta, ampas dan sisa industri makanan US$24,04 juta, serta kertas dan karton US$2,78 juta.
"Sedangkan yang mengalami kenaikan antara lain berbagai produk kimia sebesar US$39,82 juta, bahan kimia organik US$16,35 juta, dan bubur kayu (pulp) US$3,54 juta," sebutnya.
Sementara itu, selama Januari – November 2021, nilai ekspor Riau mengalami kenaikan sebesar 45,74 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang disebabkan oleh naiknya ekspor migas dan ekspor non migas masing-masing sebesar 268,01 persen dan 37,43 persen."Kenaikan ekspor migas disebabkan oleh naiknya ekspor minyak mentah dan ekspor industri pengolahan hasil minyak masing-masing sebesar 554,97 persen dan 84,21 persen," jelasnya.
Selama Januari – November 2021, ekspor 10 golongan barang utama non migas memberikan kontribusi sebesar 99,25 persen terhadap total ekspor non migas."Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang utama non migas tersebut mengalami kenaikan sebesar 38,10 persen terhadap periode yang sama tahun 2020," pungkasnya.(anf)