Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Ekspor Sawit ke Cina Anjlok 82 Persen

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wabah virus corona mengganggu perekonomian Cina dan negara-negara yang bermitra dagang dengannya, tak terkecuali Indonesia. Ekspor nonmigas khususnya komoditas kelapa sawit ke Negeri Tirai Bambu itu diproyeksikan terjun bebas bulan ini.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpor (SYL) memproyeksikan, ekspor kelapa sawit ke Cina hingga akhir Februari 2020 hanya mencapai 84 ribu ton. Angka ini turun 77,27 persen dibandingkan periode sama 2019 yang mencapai 371 ribu ton. Menurut SYL, penurunan ekspor ini dikarenakan penyebaran virus corona.

"Ekspor kelapa sawit yang selama ini ini memberi kontribusi terbesar, pada Februari 2020 ini, realisasinya hanya 84 ribu ton. Pada periode yang sama tahun 2019 mencapai 371 ribu ton," kata SYL dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi IV DPR Jakarta, Senin (17/2).

Baca Juga:  Ketua DPR Serukan Langkah Ini pada Pemerintah Antisipasi Perang Dagang

Sementara itu dibandingkan Januari 2020, realisasi ekspor kelapa sawit ke Cina pada Februari terhempas 82,56 persen. Pada Januari 2020, ekspornya mencapai 483 ribu ton, atau naik 3 persen dibandingkan Januari 2019 yang sebesar 469 ribu ton.

Oleh karena itu, Kementan berupaya untuk mengantisipasi penurunan ekspor pertanian ke Cina dengan mencari dan memanfaatkan pasar potensial lainnya. "Seperti ke India, Timur Tengah, dan Rusia," kata SYL.

Di samping kelapa sawit, komoditas yang mengalami penurunan ekspor ke Cina yakni kelapa. Ekspor kelapa pada Februari 2020 diproyeksikan hanya 23 ribu ton, atau turun 4,71 persen dibandingkan Januari 2020 yang sebesar 24 ribu ton.(jpg)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wabah virus corona mengganggu perekonomian Cina dan negara-negara yang bermitra dagang dengannya, tak terkecuali Indonesia. Ekspor nonmigas khususnya komoditas kelapa sawit ke Negeri Tirai Bambu itu diproyeksikan terjun bebas bulan ini.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpor (SYL) memproyeksikan, ekspor kelapa sawit ke Cina hingga akhir Februari 2020 hanya mencapai 84 ribu ton. Angka ini turun 77,27 persen dibandingkan periode sama 2019 yang mencapai 371 ribu ton. Menurut SYL, penurunan ekspor ini dikarenakan penyebaran virus corona.

- Advertisement -

"Ekspor kelapa sawit yang selama ini ini memberi kontribusi terbesar, pada Februari 2020 ini, realisasinya hanya 84 ribu ton. Pada periode yang sama tahun 2019 mencapai 371 ribu ton," kata SYL dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi IV DPR Jakarta, Senin (17/2).

Baca Juga:  Telkomsel Teruskan Dukungan untuk Penyaluran Program Bantuan Kuota Data

Sementara itu dibandingkan Januari 2020, realisasi ekspor kelapa sawit ke Cina pada Februari terhempas 82,56 persen. Pada Januari 2020, ekspornya mencapai 483 ribu ton, atau naik 3 persen dibandingkan Januari 2019 yang sebesar 469 ribu ton.

- Advertisement -

Oleh karena itu, Kementan berupaya untuk mengantisipasi penurunan ekspor pertanian ke Cina dengan mencari dan memanfaatkan pasar potensial lainnya. "Seperti ke India, Timur Tengah, dan Rusia," kata SYL.

Di samping kelapa sawit, komoditas yang mengalami penurunan ekspor ke Cina yakni kelapa. Ekspor kelapa pada Februari 2020 diproyeksikan hanya 23 ribu ton, atau turun 4,71 persen dibandingkan Januari 2020 yang sebesar 24 ribu ton.(jpg)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari