JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Bank Indonesia (BI) dan Reserve Bank of India (RBI) menyepakati kerja sama sistem pembayaran, keuangan digital, anti pencucian uang, dan pendanaan terorisme. Dua bank sentral tersebut menandatangani memorandum of understanding (MoU) di sela-sela pertemuan 3rd Finance Minister and Central Bank Governor (FMCBG) G20, Sabtu (16/7).
Perjanjian tersebut akan dilaksanakan melalui dialog kebijakan, kerjasama teknis, pertukaran informasi dan inisiasi bersama. Sekaligus memberikan landasan yang baik untuk mendorong pemahaman bersama mengembangkan sistem pembayaran yang efisien dan memperluas konektivitas pembayaran lintas batas.
Inisiatif-inisiatif tersebut akan dilaksanakan melalui interaksi reguler membahas perkembangan, masalah ekonomi, dan keuangan terkini. Lalu, kolaborasi teknis melalui pelatihan dan menjajaki konektivitas sistem pembayaran ritel lintas batas.
Gubernur Perry Warjiyo menekankan, kesepakatan ini menjadi tonggak penting dalam hubungan antara BI dan RBI.“Sudah lama sejak kedua bank sentral bekerja sama, dan MoU ini akan menegaskan kolaborasi yang lebih solid di masa depan. Ke depan, saya yakin bahwa hubungan yang sangat baik ini akan menghasilkan capaian yang bermanfaat bagi kedua bank sentral dan masyarakat kedua negara,” katanya.
Gubernur RBI Shaktikanta Das mengapresiasi keramahan dan kehangatan Indonesia dalam menyelenggarakan pertemuan 3rd FMCBG G20. Menurut dia, kerja sama di berbagai bidang sangat penting. Mengingat, kesamaan tujuan dan tantangan yang kedua bank sentral hadapi. “MoU ini merupakan satu langkah maju dalam mengimplementasi upaya bersama ke dalam bentuk yang formal,” ungkapnya.
Das berharap, hubungan bilateral kedua bank sentral akan lebih solid. Mampu memfasilitasi upaya dalam mencapai sistem keuangan yang mudah diakses, inklusif, dan aman.(jpg)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Bank Indonesia (BI) dan Reserve Bank of India (RBI) menyepakati kerja sama sistem pembayaran, keuangan digital, anti pencucian uang, dan pendanaan terorisme. Dua bank sentral tersebut menandatangani memorandum of understanding (MoU) di sela-sela pertemuan 3rd Finance Minister and Central Bank Governor (FMCBG) G20, Sabtu (16/7).
Perjanjian tersebut akan dilaksanakan melalui dialog kebijakan, kerjasama teknis, pertukaran informasi dan inisiasi bersama. Sekaligus memberikan landasan yang baik untuk mendorong pemahaman bersama mengembangkan sistem pembayaran yang efisien dan memperluas konektivitas pembayaran lintas batas.
- Advertisement -
Inisiatif-inisiatif tersebut akan dilaksanakan melalui interaksi reguler membahas perkembangan, masalah ekonomi, dan keuangan terkini. Lalu, kolaborasi teknis melalui pelatihan dan menjajaki konektivitas sistem pembayaran ritel lintas batas.
Gubernur Perry Warjiyo menekankan, kesepakatan ini menjadi tonggak penting dalam hubungan antara BI dan RBI.“Sudah lama sejak kedua bank sentral bekerja sama, dan MoU ini akan menegaskan kolaborasi yang lebih solid di masa depan. Ke depan, saya yakin bahwa hubungan yang sangat baik ini akan menghasilkan capaian yang bermanfaat bagi kedua bank sentral dan masyarakat kedua negara,” katanya.
- Advertisement -
Gubernur RBI Shaktikanta Das mengapresiasi keramahan dan kehangatan Indonesia dalam menyelenggarakan pertemuan 3rd FMCBG G20. Menurut dia, kerja sama di berbagai bidang sangat penting. Mengingat, kesamaan tujuan dan tantangan yang kedua bank sentral hadapi. “MoU ini merupakan satu langkah maju dalam mengimplementasi upaya bersama ke dalam bentuk yang formal,” ungkapnya.
Das berharap, hubungan bilateral kedua bank sentral akan lebih solid. Mampu memfasilitasi upaya dalam mencapai sistem keuangan yang mudah diakses, inklusif, dan aman.(jpg)