JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) masih melemah seiring dengan belum adanya sentimen positif yang membantu tenaga rupiah. Mengutip YahooFinance, saat ini posisi rupiah berada di level 15.010.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, saat ini investasi aset-aset berisiko masih tertekan. Bahkan semalam Wall Street jatuh dalam lebih dari 12 persen.
“Kekhawatiran pasar terhadap penyebaran wabah korona masih tinggi,” ujarnya kepada JawaPos.com, Selasa (17/3).
Di sisi lain, pagi ini Indeks Nikkei bergerak positif. S&P Futures juga demikian.
“Mungkin berita persiapan stimulus dari pemerintah AS membantu mengangkat sentimen sebagian pelaku pasar,” terangnya.
Ariston menyampaikan, pemerintah AS masih bernegosiasi dengan Senat untuk menggelontorkan paket stimulus yang lebih besar. Pemerintah Selandia Baru juga merilis stimulus NZD12,1 miliar pagi ini. Bank Sentral Australia juga mempersiapkan stimulus moneter lanjutan.
Pihaknya memperkirakan, rupiah masih berpotensi tertekan karena kekhawatiran penyebaran virus corona. Namun sentimen stimulus AS bisa membantu menahan pelemahan rupiah.
“Potensi rupiah saat ini rentang Rp14.800-Rp15.100,” ujarnya.
Sumber: Jawapos.com
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) masih melemah seiring dengan belum adanya sentimen positif yang membantu tenaga rupiah. Mengutip YahooFinance, saat ini posisi rupiah berada di level 15.010.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, saat ini investasi aset-aset berisiko masih tertekan. Bahkan semalam Wall Street jatuh dalam lebih dari 12 persen.
- Advertisement -
“Kekhawatiran pasar terhadap penyebaran wabah korona masih tinggi,” ujarnya kepada JawaPos.com, Selasa (17/3).
Di sisi lain, pagi ini Indeks Nikkei bergerak positif. S&P Futures juga demikian.
- Advertisement -
“Mungkin berita persiapan stimulus dari pemerintah AS membantu mengangkat sentimen sebagian pelaku pasar,” terangnya.
Ariston menyampaikan, pemerintah AS masih bernegosiasi dengan Senat untuk menggelontorkan paket stimulus yang lebih besar. Pemerintah Selandia Baru juga merilis stimulus NZD12,1 miliar pagi ini. Bank Sentral Australia juga mempersiapkan stimulus moneter lanjutan.
Pihaknya memperkirakan, rupiah masih berpotensi tertekan karena kekhawatiran penyebaran virus corona. Namun sentimen stimulus AS bisa membantu menahan pelemahan rupiah.
“Potensi rupiah saat ini rentang Rp14.800-Rp15.100,” ujarnya.
Sumber: Jawapos.com