JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Pasar modal Indonesia menyambut positif pelaksanaan pesta demokrasi yang berlangsung Rabu (14/2). Indeks harga saham gabungan (IHSG) menghijau pasca pencoblosan pemilu. Naik 93,53 poin atau 1,3 persen ke posisi 7.303,281.
Analis pasar modal Hans Kwee menyatakan, tren pergerakan IHSG setiap setelah pemilu selalu naik. Pasar saham selalu positif menyambut pemimpin baru. ’’Ketika indikasi (quick count) ada pemenang, pasar saham selalu merespons positif hasil pemilu. Mengurangi risiko ketidakpastian dalam negeri sehingga sebagian besar saham naik,” ungkapnya kepada JPG, Kamis (15/2).
Menurut dia, pelaku pasar modal berpandangan netral terhadap ketiga pasangan calon presiden dan wakil presiden. Yang menjadi perhatian adalah pemilu yang damai. Tidak ada pergolakan dan bisa diterima semua pihak.
Sejumlah hasil quick count pemilu mengindikasikan pelaksanaan pemilu berlangsung satu putaran. Hal itu menjadi sentimen positif pasar modal. Artinya, periode wait and see tidak terlalu lama dan bisnis lekas bergerak. ’’Selain itu, risiko politik dalam negeri berkurang. Sehingga ini dicap positif oleh pasar. Investor lebih berani menempatkan dananya ke instrumen yang agresif,” ungkap Hans.
Hingga perdagangan bursa berakhir, terdapat 348 saham menguat, 201 saham melemah, dan 227 saham stagnan. Transaksi bursa sebanyak Rp15,7 triliun dari 20,9 miliar saham yang diperdagangkan.
Head of Research Mirae Asset Sekuritas Indonesia Robertus Hardy menuturkan, minat investasi publik terhadap instrumen pasar modal semakin meningkat. Itu seiring dengan prediksi pelonggaran kebijakan suku bunga global dan nasional. Ditambah, munculnya indikasi kejelasan hasil Pemilu 2024.
Sebab, persentase salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden sangat mendominasi. Bahkan lebih dari 51 persen. ’’Sudah ada kejelasan hasil (data quick count) pemilu. Kami masih memprediksi nilai wajar IHSG akan berada pada level 8.100,” ungkapnya.(han/dio/jpg)