Jumat, 12 September 2025
spot_img

BSA Serius Jaga Kondisi Prima Kendaraan Logistik

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyebutkan pertumbuhan bisnis logistik pada 2020 mencapai lebih dari 30 persen. Diperkirakan, sektor ini bertumbuh sekitar Rp40 triliun atau lebih setiap tahunnya. Pertumbuhan ini diikuti pula dengan persaingan yang ketat di industri logistik, yang menuntut para pelaku usaha untuk lebih efisien.

CEO BSA Logistics Thomas Wenas mengatakan, sebagai perusahaan logistik, operasional mereka harus efisien. Apalagi, angkutan logistik mereka banyak mendukung kegiatan ekspor impor yang berlangsung 24 jam sehari. Karena itu, armada yang prima sangat diperlukan.

Thomas menjelaskan, perseroan yang berdiri tahun 1992 ini banyak melayani kegiatan logistik kertas, crude palm oil (CPO), bio diesel, angkutan log, dan pupuk. Angkutannya ada yang di daerah pedalaman dan ada juga yang di perkotaan.

Baca Juga:  Epson Raih Good Design Award 2021

"Dengan intensitas kerja yang padat, kami harus pastikan armada selalu fit, memiliki engine yang andal, dan irit bahan bakar. Sebab, BBM berkontribusi sekitar 30-40 persen dari biaya logistik," paparnya dalam keterangan resmi yang diterima Riau Pos, Ahad (14/11).

Ia mengungkapkan, saat ini BSA Logistics memiliki sekitar 400-an unit armada. Dari jumlah tersebut sekitar 40-50 persen di antaranya dari Isuzu. Thomas mengatakan, Isuzu dipilih karena memiliki mesin yang andal, irit, dukungan suku cadang yang memadai, dan servis yang baik. Sehingga, memudahkan mereka jika memerlukan perawatan dan perbaikan.

Sementara itu, CFO BSA Logistics, Henri S Setiawan menambahkan, untuk mendukung kelancaran operasional perseroan, pihaknya memilih kontrak servis dengan Isuzu. Tujuannya, agar ada armada yang mengalami kerusakan bisa langsung ditangani oleh Isuzu. Perbaikan ini bisa dilakukan di bengkel diler atau pihak Isuzu yang mendatangi unit yang perlu diservis.

Baca Juga:  2019 Anjlok 92,55 Persen, 2020 BTN Optimis Laba Bersih Rp2,5 Triliun

Selain itu, jika terjadi kerusakan di perjalanan dan memerlukan penggantian spare part pun mudah karena banyak toko yang menjual. Bahkan, kalau pun mereka membutuhkan bantuan tenaga mekanik Isuzu, mereka bisa menghubungi lewat telepon dan responsnya selama ini cukup baik.

BSA Logistics ini beroperasi di sejumlah kota di antaranya Jakarta, Surabaya, Lampung, Pekanbaru, Dumai, Medan, Palembang, dan juga di Kalimantan. Support yang prima dari penyedia armada angkutan ini sangat penting untuk menjaga kelancaran operasional perusahaan logistik.(egp)

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyebutkan pertumbuhan bisnis logistik pada 2020 mencapai lebih dari 30 persen. Diperkirakan, sektor ini bertumbuh sekitar Rp40 triliun atau lebih setiap tahunnya. Pertumbuhan ini diikuti pula dengan persaingan yang ketat di industri logistik, yang menuntut para pelaku usaha untuk lebih efisien.

CEO BSA Logistics Thomas Wenas mengatakan, sebagai perusahaan logistik, operasional mereka harus efisien. Apalagi, angkutan logistik mereka banyak mendukung kegiatan ekspor impor yang berlangsung 24 jam sehari. Karena itu, armada yang prima sangat diperlukan.

Thomas menjelaskan, perseroan yang berdiri tahun 1992 ini banyak melayani kegiatan logistik kertas, crude palm oil (CPO), bio diesel, angkutan log, dan pupuk. Angkutannya ada yang di daerah pedalaman dan ada juga yang di perkotaan.

Baca Juga:  PLN UP3 Pekanbaru Lakukan Pemeliharaan Jaringan, Berikut Lokasi Terdampak

"Dengan intensitas kerja yang padat, kami harus pastikan armada selalu fit, memiliki engine yang andal, dan irit bahan bakar. Sebab, BBM berkontribusi sekitar 30-40 persen dari biaya logistik," paparnya dalam keterangan resmi yang diterima Riau Pos, Ahad (14/11).

Ia mengungkapkan, saat ini BSA Logistics memiliki sekitar 400-an unit armada. Dari jumlah tersebut sekitar 40-50 persen di antaranya dari Isuzu. Thomas mengatakan, Isuzu dipilih karena memiliki mesin yang andal, irit, dukungan suku cadang yang memadai, dan servis yang baik. Sehingga, memudahkan mereka jika memerlukan perawatan dan perbaikan.

- Advertisement -

Sementara itu, CFO BSA Logistics, Henri S Setiawan menambahkan, untuk mendukung kelancaran operasional perseroan, pihaknya memilih kontrak servis dengan Isuzu. Tujuannya, agar ada armada yang mengalami kerusakan bisa langsung ditangani oleh Isuzu. Perbaikan ini bisa dilakukan di bengkel diler atau pihak Isuzu yang mendatangi unit yang perlu diservis.

Baca Juga:  Bank Bukopin dan KB Kookmin Bank Mulai Proses Transformasi

Selain itu, jika terjadi kerusakan di perjalanan dan memerlukan penggantian spare part pun mudah karena banyak toko yang menjual. Bahkan, kalau pun mereka membutuhkan bantuan tenaga mekanik Isuzu, mereka bisa menghubungi lewat telepon dan responsnya selama ini cukup baik.

- Advertisement -

BSA Logistics ini beroperasi di sejumlah kota di antaranya Jakarta, Surabaya, Lampung, Pekanbaru, Dumai, Medan, Palembang, dan juga di Kalimantan. Support yang prima dari penyedia armada angkutan ini sangat penting untuk menjaga kelancaran operasional perusahaan logistik.(egp)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyebutkan pertumbuhan bisnis logistik pada 2020 mencapai lebih dari 30 persen. Diperkirakan, sektor ini bertumbuh sekitar Rp40 triliun atau lebih setiap tahunnya. Pertumbuhan ini diikuti pula dengan persaingan yang ketat di industri logistik, yang menuntut para pelaku usaha untuk lebih efisien.

CEO BSA Logistics Thomas Wenas mengatakan, sebagai perusahaan logistik, operasional mereka harus efisien. Apalagi, angkutan logistik mereka banyak mendukung kegiatan ekspor impor yang berlangsung 24 jam sehari. Karena itu, armada yang prima sangat diperlukan.

Thomas menjelaskan, perseroan yang berdiri tahun 1992 ini banyak melayani kegiatan logistik kertas, crude palm oil (CPO), bio diesel, angkutan log, dan pupuk. Angkutannya ada yang di daerah pedalaman dan ada juga yang di perkotaan.

Baca Juga:  AirAsia Luncurkan Livery Sustainable ASEAN

"Dengan intensitas kerja yang padat, kami harus pastikan armada selalu fit, memiliki engine yang andal, dan irit bahan bakar. Sebab, BBM berkontribusi sekitar 30-40 persen dari biaya logistik," paparnya dalam keterangan resmi yang diterima Riau Pos, Ahad (14/11).

Ia mengungkapkan, saat ini BSA Logistics memiliki sekitar 400-an unit armada. Dari jumlah tersebut sekitar 40-50 persen di antaranya dari Isuzu. Thomas mengatakan, Isuzu dipilih karena memiliki mesin yang andal, irit, dukungan suku cadang yang memadai, dan servis yang baik. Sehingga, memudahkan mereka jika memerlukan perawatan dan perbaikan.

Sementara itu, CFO BSA Logistics, Henri S Setiawan menambahkan, untuk mendukung kelancaran operasional perseroan, pihaknya memilih kontrak servis dengan Isuzu. Tujuannya, agar ada armada yang mengalami kerusakan bisa langsung ditangani oleh Isuzu. Perbaikan ini bisa dilakukan di bengkel diler atau pihak Isuzu yang mendatangi unit yang perlu diservis.

Baca Juga:  Bunga Bank Kecil, Koperasi Kalah Saing

Selain itu, jika terjadi kerusakan di perjalanan dan memerlukan penggantian spare part pun mudah karena banyak toko yang menjual. Bahkan, kalau pun mereka membutuhkan bantuan tenaga mekanik Isuzu, mereka bisa menghubungi lewat telepon dan responsnya selama ini cukup baik.

BSA Logistics ini beroperasi di sejumlah kota di antaranya Jakarta, Surabaya, Lampung, Pekanbaru, Dumai, Medan, Palembang, dan juga di Kalimantan. Support yang prima dari penyedia armada angkutan ini sangat penting untuk menjaga kelancaran operasional perusahaan logistik.(egp)

 

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari