Senin, 8 Juli 2024

Tiga Bank Syariah BUMN Dimerger, Diharapkan Optimalkan Ekonomi Syariah

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Tiga bank syariah anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan dimerger diharapkan mampu memiliki mesin, skala ekonomi, dan jangkauan pasar yang lebih besar. Hal ini untuk mengoptimalkan potensi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Wakil Direktur PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Catur Budi Harto menuturkan, gabungan kekuatan dari tiga bank syariah ini dapat memiliki spektrum layanan syariah yang lebih lengkap dalam satu atap. Melalui integrasi ini, Bank Syariah Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) akan memiliki engine, economic scale dan market reach yang lebih besar. 

- Advertisement -

"Tentunya dengan engine dan otot yang lebih kuat dan besar itu kita bisa mengoptimalkan potensi ekonomi dan keuangan syariah secara sustainable," ujarnya di Jakarta, Selasa (13/10/2020) lalu.

Bagi nasabah, nantinya bisa menikmati semacam one-roof syariah financial service solution untuk berbagai kebutuhan dan segmen, mulai dari usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), retail dan commercial, wholesale syariah, hingga corporate dan investment.

Direktur Hubungan Kelembagaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Sis Apik Wijayanto mengungkapkan, bank syariah nasional masih memiliki ruang yang sangat besar untuk berkembang karena market share yang masih relatif kecil. Meski Indonesia negara dengan populasi umat Islam terbesar, market share keuangan syariah di Indonesia saat ini relatif kecil, yakni 9,68 persen per Juli 2020.

- Advertisement -
Baca Juga:  Apple Gelar Program Perbaikan Layar IPhone 11 yang Bermasalah

"Jika dilihat dari penetrasi pasar, bank syariah nasional memiliki room for growth yang masih luar biasa besar. Dengan pembentukan satu bank syariah yang solid, kuat dan besar, maka akan menjadi bank syariah terbesar di Indonesia dan Top-10 syariah bank secara global,” tutur Sis Apik.

Sementara itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung merger tiga bank syariah anak usaha milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bank yang akan dimerger tersebut, yakni PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS), PT Bank BNI Syariah (BNIS) dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM).

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, mengatakan, upaya merger dan akuisisi di industri perbankan nasional akan meningkatkan efisiensi dan daya saing. Hal ini sesuai tujuan OJK untuk membangun industri perbankan yang sehat dan memiliki daya saing.

Baca Juga:  MMKSI Tebar Kegembiraan selama Ramadan

Diharapkan merger tersebut juga bisa memberikan kualitas layanan yang lebih baik serta memberikan kontribusi terbaik dalam pembangunan ekonomi.

"Untuk itu, OJK telah menerima informasi awal dan akan memfasilitasi dengan berbagai kebijakan dan ketentuan agar aksi korporasi ini berjalan sesuai dengan tahapan waktu yg direncanakan," kata Wimboh. 

Penggabungan tiga bank syariah anak usaha BUMN ini juga sejalan dengan upaya Indonesia menjadi sentra pengembangan keuangan syariah. Saat ini, peringkat Indonesia berada di posisi empat besar dalam pengembangan industri keuangan syariah berdasarkan Islamic Finance Development Indicator.

Sumber: Antara/News/JawPos/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Tiga bank syariah anak usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan dimerger diharapkan mampu memiliki mesin, skala ekonomi, dan jangkauan pasar yang lebih besar. Hal ini untuk mengoptimalkan potensi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

Wakil Direktur PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Catur Budi Harto menuturkan, gabungan kekuatan dari tiga bank syariah ini dapat memiliki spektrum layanan syariah yang lebih lengkap dalam satu atap. Melalui integrasi ini, Bank Syariah Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) akan memiliki engine, economic scale dan market reach yang lebih besar. 

"Tentunya dengan engine dan otot yang lebih kuat dan besar itu kita bisa mengoptimalkan potensi ekonomi dan keuangan syariah secara sustainable," ujarnya di Jakarta, Selasa (13/10/2020) lalu.

Bagi nasabah, nantinya bisa menikmati semacam one-roof syariah financial service solution untuk berbagai kebutuhan dan segmen, mulai dari usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), retail dan commercial, wholesale syariah, hingga corporate dan investment.

Direktur Hubungan Kelembagaan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI Sis Apik Wijayanto mengungkapkan, bank syariah nasional masih memiliki ruang yang sangat besar untuk berkembang karena market share yang masih relatif kecil. Meski Indonesia negara dengan populasi umat Islam terbesar, market share keuangan syariah di Indonesia saat ini relatif kecil, yakni 9,68 persen per Juli 2020.

Baca Juga:  New Pajero Sport Resmi Mengaspal di Indonesia

"Jika dilihat dari penetrasi pasar, bank syariah nasional memiliki room for growth yang masih luar biasa besar. Dengan pembentukan satu bank syariah yang solid, kuat dan besar, maka akan menjadi bank syariah terbesar di Indonesia dan Top-10 syariah bank secara global,” tutur Sis Apik.

Sementara itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung merger tiga bank syariah anak usaha milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Bank yang akan dimerger tersebut, yakni PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS), PT Bank BNI Syariah (BNIS) dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM).

Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, mengatakan, upaya merger dan akuisisi di industri perbankan nasional akan meningkatkan efisiensi dan daya saing. Hal ini sesuai tujuan OJK untuk membangun industri perbankan yang sehat dan memiliki daya saing.

Baca Juga:  Ragam Program Menarik Sambut HUT Ke-14 Mal SKA

Diharapkan merger tersebut juga bisa memberikan kualitas layanan yang lebih baik serta memberikan kontribusi terbaik dalam pembangunan ekonomi.

"Untuk itu, OJK telah menerima informasi awal dan akan memfasilitasi dengan berbagai kebijakan dan ketentuan agar aksi korporasi ini berjalan sesuai dengan tahapan waktu yg direncanakan," kata Wimboh. 

Penggabungan tiga bank syariah anak usaha BUMN ini juga sejalan dengan upaya Indonesia menjadi sentra pengembangan keuangan syariah. Saat ini, peringkat Indonesia berada di posisi empat besar dalam pengembangan industri keuangan syariah berdasarkan Islamic Finance Development Indicator.

Sumber: Antara/News/JawPos/Berbagai Sumber
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari