PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor yang terdampak negatif dalam masa pandemi. Meskipun demikian, di sisi lain banyak para pelaku UMKM yang memanfaatkan teknologi digital sehingga keterlibatan UMKM dalam pasar digital makin meningkat. Pemerintah telah mengeluarkan bantuan insentif fiskal bagi UMKM dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), termasuk dukungan berupa pelatihan melalui Program Kartu Prakerja.
Pada tahun 2020, realisasi dukungan untuk UMKM telah mencapai Rp112,26 Triliun. Dengan mempertimbangkan fluktuasi pertumbuhan ekonomi dan guna mendukung UMKM untuk terus berkembang, alokasi anggaran yang disediakan bagi UMKM dan korporasi pada tahun 2021 yakni sebesar Rp171,77 Triliun.
Dalam rangkaian kunjungannya ke Kabupaten Klaten, Sabtu (14/8), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu langsung dengan para pelaku UMKM yang tergabung dalam Dekranasda Klaten untuk memastikan usaha mereka tetap berjalan di masa pandemi. Dekranasda merupakan lembaga yang mewadahi karya-karya dari pengrajin di Klaten. Pada kesempatan tersebut Menko Airlangga juga mendengarkan aspirasi para pelaku usaha yang ingin terus didukung oleh Pemerintah dalam bentuk peralatan dan izin BPOM agar usahanya terus berkembang.
“Untuk dukungan peralatan, Kementerian Perindustrian pasti akan membantu,” kata Menko Airlangga yang didampingi oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang pada kesempatan kunjungan kali ini.
Sebagai informasi, Dekranasda Klaten saat ini tengah dalam proses konsolidasi UMKM semua kluster dan sudah membuat outlet bersama. Sebagian besar pelaku UMKM banyak yang menghasilkan produk dengan kualitas tinggi. Kehadiran Menko Airlangga membawa optimisme tersendiri bagi para pelaku usaha yang memiliki semangat tinggi untuk terus mengembangkan usahanya dalam upaya menembus pasar global.
Selanjutnya pada kesempatan yang sama, Menko Airlangga juga melepas ekspor telur tetas hasil dari UMKM di Kabupaten Klaten. Apresiasi diberikan kepada pengusaha karena telah berhasil mengembangkan usahanya hingga mengekspor telur tetas ke negara Myanmar dan Vietnam.
“Biasanya kita yang impor dari Myanmar, sekarang sudah berhasil ekspor telur tetas ke Myanmar dan Vietnam. Saya mengapresiasi karena ini jarang. Kita harus dorong dan harus terus bertambah ekspornya. Agustus 66.000 butir, September 99.000 butir serta November dan Desember 145.000 butir,” tutur Menko Airlangga.
Pada kesempatan yang berbeda, Menko Airlangga mengatakan bahwa industri unggas rakyat memiliki kontribusi nyata bagi sektor perekonomian dengan menyerap tenaga kerja sekitar 2 juta orang. Pemerintah mendorong industri perunggasan dan mendorong program-program percontohan. Komitmen Pemerintah demi kesejahteraan peternak terus dilakukan melalui pengembangan korporasi perunggasan untuk meningkatkan kinerja industri unggas rakyat.
Ayam dan telur merupakan salah satu solusi untuk persoalan kebutuhan gizi yang dapat meningkatkan imunitas tubuh terutama dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini. Telur memiliki banyak manfaat untuk kesehatan karena merupakan sumber protein yang baik dan kaya akan zat gizi. Tidak hanya mudah diolah, tetapi juga mudah dijangkau. Tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, industri unggas khususnya ayam dan telur juga mampu menjadi penggerak perekonomian masyarakat.(egp)