NEW DELHI (RIAUPOS.CO) — Importir minyak sawit di India sepakat untuk berhenti membeli produk dari Malaysia. Keputusan ini dibuat setelah adanya anjuran dari pemerintah agar mengalihkan transaksi dari negara tersebut.
Hubungan kedua negara tersebut memang merenggang setelah PM Mahathir Mohamad secara terbuka mengkritik India terkait amendemen UU Kewarganegaraan yang mendiskriminasi imigran muslim.
“Secara resmi tidak ada pelarangan terhadap minyak sawit mentah impor dari Malaysia, namun tidak ada yang membeli dari sana lagi sejak ada peringatan pemerintah,” ujar salah seorang narasumber kepada Reuters, Senin (13/1).
Langkah India itu juga akan memberikan keuntungan bagi Indonesia yang saat ini menyandang status sebagai eksportir minyak sawit mentah terbesar di dunia.
Para importir minyak sawit kini telah mengalihkan hampir seluruh pembelian ke Indonesia, meski harus membayar harga lebih mahal USD 10 per ton.
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal
NEW DELHI (RIAUPOS.CO) — Importir minyak sawit di India sepakat untuk berhenti membeli produk dari Malaysia. Keputusan ini dibuat setelah adanya anjuran dari pemerintah agar mengalihkan transaksi dari negara tersebut.
Hubungan kedua negara tersebut memang merenggang setelah PM Mahathir Mohamad secara terbuka mengkritik India terkait amendemen UU Kewarganegaraan yang mendiskriminasi imigran muslim.
- Advertisement -
“Secara resmi tidak ada pelarangan terhadap minyak sawit mentah impor dari Malaysia, namun tidak ada yang membeli dari sana lagi sejak ada peringatan pemerintah,” ujar salah seorang narasumber kepada Reuters, Senin (13/1).
Langkah India itu juga akan memberikan keuntungan bagi Indonesia yang saat ini menyandang status sebagai eksportir minyak sawit mentah terbesar di dunia.
- Advertisement -
Para importir minyak sawit kini telah mengalihkan hampir seluruh pembelian ke Indonesia, meski harus membayar harga lebih mahal USD 10 per ton.
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal