JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Banyaknya model baru kendaraan roda empat semakin banyak pilihan masyarakat untuk menentukan pilihan. Namun tidak semua masyarakat bisa memiliki mobil baru karena kondisi keuangan terbatas. Solusi utama adalah membeli mobil bekas yang sesuai dengan "isi kantong".
Kehadiran model-model kendaraan baru tidak membuat penjualan mobil bekas melempem. Sebaliknya, penjualan mobil seken di Indonesia terus tumbuh.
Sebagai gambaran, penjualan mobil bekas di Indonesia mencapai 2 juta unit per tahun, sedangkan mobil baru sekitar 1,15 juta unit. Saat ini, jumlah populasi kendaraan berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) sekitar 17 juta unit.
Nah, bagi keluarga baru yang masih minim pengeluaran serta jumlah anggota keluarga dan ingin "naik kelas" pasti akan memilih mobil bekas yang murah. Mobil Low Cost Green Car (LCGC) menjadi alternatif pilihan karena harganya murah. Namun jangan sampai salah memilih meskipun kita membeli mobil bekas.
Biasanya mencari mobil bekas yang diidamkan, calon konsumen bisa langsung berkunjung ke diler mobil bekas atau lewat online. Ada beragam merek dan model yang ditawarkan disana, tapi sebaiknya lebih teliti sebelum memutuskan untuk membawanya pulang.
Banyak pilihan mobil LCGC dari berbagai merek. Ada baiknya tentukan satu merek mobil yang ingin Anda miliki, tujuannya untuk mempermudah pencarian. Seperti biasa, sebelum membeli mobil bekas, sebaiknya lakukan pemeriksaan meliputi bagian body, kaki-kaki, interior, dan lainnya.
Untuk mobil LCGC bekas ada bagian yang secara khusus harus benar-benar diperhatikan, supaya Anda tidak menyesal dikemudian hari. Dalam hal ini Anda sebagai pembeli jangan sungkan untuk meminta rekam jejak servis kendaraan kepada penjual. Ini penting sebagai langkah awal untuk mengetahui kondisi mesin.
Kenapa ini harus dilakukan, arena mesin mobil LCGC cukup rentan. Karena mesin tiga silinder itu rentan panas sebab blowernya hanya satu. Bila kipasnya mati bisa mebuat mesin cepat panas.
Disarankan tidak membeli mobil LCGC tahun tua, karena selain angka kilometer di odometer sudah tinggi, kinerja mesin mobil juga dapat dipastikan mulai berkurang, sehingga harus menjalani perbaikan.
Kalau kilometer tinggi mesin harus overhaul, artinya mesin harus diperbaiki, harus turun mesin dan servis besar, kalau orang Agen Pemegang Merek (APM) bilang itu kalau LCGC sudah servis besar berarti tidak maksimal lagi kinerjanya, karena LCGC merupakan mobil rentan, bukan mobil dengan spesifikasi tinggi. Penggunannya pun disarankan hanya dalam kota saja.
Bila ingin membeli mobil LCGC bekas, carilah yang tergolong masih muda. Mobil LCGC bekas tahun produksi 2015 masih bisa dikatakan layak untuk dipinang. Tapi kembali lagi perhatikan angka kilometer di odometer, jangan sampai melebihi angka 60 ribu kilometer.
Bila melebihi 60 kilometer harus dicek semua masih berjalan normal atau tidak. Pemakaian 20 ribuan sampai 30 ribuan kilometer mobil sudah harus turun mesin. Intinya mencari mobil bekas dengan buget terbatas harus bersabar, teliti semua jangan sampai menyesal kemudian.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi