Rabu, 9 April 2025

Virus Corona Terus Melemahkan Rupiah

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Perdagangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan melemah. Hal ini seiring dengan kecemasan terhadap perkembangan virus corona yang merenggut kematian diatas 800 orang.

โ€œPasar kembali mengkhawatirkan perkembangan virus corona dengan pertambahan jumlah kematian mencapai di atas 800 orang yang melebihi jumlah kematian akibat SARS,โ€ kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada Jawapos.com, Senin (10/2).

Kecemasan tersebut, menurutnya, dapat memicu pelemahan aset berisiko, termasuk rupiah. Mengutip yahoofinance, posisi rupiah saat ini menguat Rp13.643 terhadap dolar AS.

โ€œHari ini dolar terhadap rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp13.620-13.720,โ€ tuturnya.

Pihaknya merekomendasikan para investor untuk beralih pada investasi aset aman seperti emas. โ€œHarga emas sebagai aset aman, terlihat sudah bergerak naik sejak pembukaan pagi ini,โ€ ucapnya.

Baca Juga:  Erupsi Merapi, Bandara Adi Sutjipto dan Adi Soemarmo Beroperasi Normal

Mengutip laman Reuters, di pasar spot, harga emas naik 0,15 persen ke level 1.572,6 per ons dolar AS. Namun emas spot turun 1,3 persen secara mingguan, di jalur pelemahan mingguan terburuk sejak awal November tahun lalu. Sementara itu harga emas pasar berjangka naik 0,1 persen ke harga 1.571,90 per ons dolar AS.

Sebagai informasi, wabah virus corona terus meluas dan makin mengkhawatirkan. Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok menyatakan 813 orang meninggal akibat virus asal Wuhan tersebut. Jumlah korban meninggal 813 orang meninggal itu sebagaimana dilaporkan South China Morning Post, Ahad (9/2). Sementara untuk jumlah yang terinfeksi mencapai 37.552 orang secara global.

Baca Juga:  Cuma Rp100 Ribu, Bisa Berbuka di Pinggir Kolam Renang Grand Suka

Sementara dilansir Channel News Asia, lebih dari 2.600 kasus baru. Hari ini, Komisi Kesehatan Nasional China menyatakan, ada 89 kematian baru akibat virus tersebut. Paling parah terjadi di provinsi Hubei. Total korban meninggal akibat virus korona mencapai 813 orang.

Jumlah kasus kematian akibat virus korona lebih tinggi dan bahaya daripada jumlah kematian yang disebabkan oleh virus Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS). Untuk SARS menewaskan 774 orang pada 2002-2003 silam.

Tiongkok telah berjuang untuk menahan virus saat ini meskipun telah mengisolasi 56 juta orang di Hubei. Virus ini telah menyebar luas ke 20 negara, bahkan lebih. Hal itu mendorong banyak negara melarang penerbangan menuju maupun dari China.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Perdagangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan melemah. Hal ini seiring dengan kecemasan terhadap perkembangan virus corona yang merenggut kematian diatas 800 orang.

โ€œPasar kembali mengkhawatirkan perkembangan virus corona dengan pertambahan jumlah kematian mencapai di atas 800 orang yang melebihi jumlah kematian akibat SARS,โ€ kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada Jawapos.com, Senin (10/2).

Kecemasan tersebut, menurutnya, dapat memicu pelemahan aset berisiko, termasuk rupiah. Mengutip yahoofinance, posisi rupiah saat ini menguat Rp13.643 terhadap dolar AS.

โ€œHari ini dolar terhadap rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp13.620-13.720,โ€ tuturnya.

Pihaknya merekomendasikan para investor untuk beralih pada investasi aset aman seperti emas. โ€œHarga emas sebagai aset aman, terlihat sudah bergerak naik sejak pembukaan pagi ini,โ€ ucapnya.

Baca Juga:  BBPOM Ajak Daftarkan Izin Edar

Mengutip laman Reuters, di pasar spot, harga emas naik 0,15 persen ke level 1.572,6 per ons dolar AS. Namun emas spot turun 1,3 persen secara mingguan, di jalur pelemahan mingguan terburuk sejak awal November tahun lalu. Sementara itu harga emas pasar berjangka naik 0,1 persen ke harga 1.571,90 per ons dolar AS.

Sebagai informasi, wabah virus corona terus meluas dan makin mengkhawatirkan. Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok menyatakan 813 orang meninggal akibat virus asal Wuhan tersebut. Jumlah korban meninggal 813 orang meninggal itu sebagaimana dilaporkan South China Morning Post, Ahad (9/2). Sementara untuk jumlah yang terinfeksi mencapai 37.552 orang secara global.

Baca Juga:  Perpalz Goes to Sumatra Tiba di Pekanbaru

Sementara dilansir Channel News Asia, lebih dari 2.600 kasus baru. Hari ini, Komisi Kesehatan Nasional China menyatakan, ada 89 kematian baru akibat virus tersebut. Paling parah terjadi di provinsi Hubei. Total korban meninggal akibat virus korona mencapai 813 orang.

Jumlah kasus kematian akibat virus korona lebih tinggi dan bahaya daripada jumlah kematian yang disebabkan oleh virus Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS). Untuk SARS menewaskan 774 orang pada 2002-2003 silam.

Tiongkok telah berjuang untuk menahan virus saat ini meskipun telah mengisolasi 56 juta orang di Hubei. Virus ini telah menyebar luas ke 20 negara, bahkan lebih. Hal itu mendorong banyak negara melarang penerbangan menuju maupun dari China.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Virus Corona Terus Melemahkan Rupiah

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Perdagangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan melemah. Hal ini seiring dengan kecemasan terhadap perkembangan virus corona yang merenggut kematian diatas 800 orang.

โ€œPasar kembali mengkhawatirkan perkembangan virus corona dengan pertambahan jumlah kematian mencapai di atas 800 orang yang melebihi jumlah kematian akibat SARS,โ€ kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada Jawapos.com, Senin (10/2).

Kecemasan tersebut, menurutnya, dapat memicu pelemahan aset berisiko, termasuk rupiah. Mengutip yahoofinance, posisi rupiah saat ini menguat Rp13.643 terhadap dolar AS.

โ€œHari ini dolar terhadap rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp13.620-13.720,โ€ tuturnya.

Pihaknya merekomendasikan para investor untuk beralih pada investasi aset aman seperti emas. โ€œHarga emas sebagai aset aman, terlihat sudah bergerak naik sejak pembukaan pagi ini,โ€ ucapnya.

Baca Juga:  Erupsi Merapi, Bandara Adi Sutjipto dan Adi Soemarmo Beroperasi Normal

Mengutip laman Reuters, di pasar spot, harga emas naik 0,15 persen ke level 1.572,6 per ons dolar AS. Namun emas spot turun 1,3 persen secara mingguan, di jalur pelemahan mingguan terburuk sejak awal November tahun lalu. Sementara itu harga emas pasar berjangka naik 0,1 persen ke harga 1.571,90 per ons dolar AS.

Sebagai informasi, wabah virus corona terus meluas dan makin mengkhawatirkan. Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok menyatakan 813 orang meninggal akibat virus asal Wuhan tersebut. Jumlah korban meninggal 813 orang meninggal itu sebagaimana dilaporkan South China Morning Post, Ahad (9/2). Sementara untuk jumlah yang terinfeksi mencapai 37.552 orang secara global.

Baca Juga:  BBPOM Ajak Daftarkan Izin Edar

Sementara dilansir Channel News Asia, lebih dari 2.600 kasus baru. Hari ini, Komisi Kesehatan Nasional China menyatakan, ada 89 kematian baru akibat virus tersebut. Paling parah terjadi di provinsi Hubei. Total korban meninggal akibat virus korona mencapai 813 orang.

Jumlah kasus kematian akibat virus korona lebih tinggi dan bahaya daripada jumlah kematian yang disebabkan oleh virus Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS). Untuk SARS menewaskan 774 orang pada 2002-2003 silam.

Tiongkok telah berjuang untuk menahan virus saat ini meskipun telah mengisolasi 56 juta orang di Hubei. Virus ini telah menyebar luas ke 20 negara, bahkan lebih. Hal itu mendorong banyak negara melarang penerbangan menuju maupun dari China.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) โ€“ Perdagangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan melemah. Hal ini seiring dengan kecemasan terhadap perkembangan virus corona yang merenggut kematian diatas 800 orang.

โ€œPasar kembali mengkhawatirkan perkembangan virus corona dengan pertambahan jumlah kematian mencapai di atas 800 orang yang melebihi jumlah kematian akibat SARS,โ€ kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada Jawapos.com, Senin (10/2).

Kecemasan tersebut, menurutnya, dapat memicu pelemahan aset berisiko, termasuk rupiah. Mengutip yahoofinance, posisi rupiah saat ini menguat Rp13.643 terhadap dolar AS.

โ€œHari ini dolar terhadap rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp13.620-13.720,โ€ tuturnya.

Pihaknya merekomendasikan para investor untuk beralih pada investasi aset aman seperti emas. โ€œHarga emas sebagai aset aman, terlihat sudah bergerak naik sejak pembukaan pagi ini,โ€ ucapnya.

Baca Juga:  Perpalz Goes to Sumatra Tiba di Pekanbaru

Mengutip laman Reuters, di pasar spot, harga emas naik 0,15 persen ke level 1.572,6 per ons dolar AS. Namun emas spot turun 1,3 persen secara mingguan, di jalur pelemahan mingguan terburuk sejak awal November tahun lalu. Sementara itu harga emas pasar berjangka naik 0,1 persen ke harga 1.571,90 per ons dolar AS.

Sebagai informasi, wabah virus corona terus meluas dan makin mengkhawatirkan. Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok menyatakan 813 orang meninggal akibat virus asal Wuhan tersebut. Jumlah korban meninggal 813 orang meninggal itu sebagaimana dilaporkan South China Morning Post, Ahad (9/2). Sementara untuk jumlah yang terinfeksi mencapai 37.552 orang secara global.

Baca Juga:  BBPOM Ajak Daftarkan Izin Edar

Sementara dilansir Channel News Asia, lebih dari 2.600 kasus baru. Hari ini, Komisi Kesehatan Nasional China menyatakan, ada 89 kematian baru akibat virus tersebut. Paling parah terjadi di provinsi Hubei. Total korban meninggal akibat virus korona mencapai 813 orang.

Jumlah kasus kematian akibat virus korona lebih tinggi dan bahaya daripada jumlah kematian yang disebabkan oleh virus Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS). Untuk SARS menewaskan 774 orang pada 2002-2003 silam.

Tiongkok telah berjuang untuk menahan virus saat ini meskipun telah mengisolasi 56 juta orang di Hubei. Virus ini telah menyebar luas ke 20 negara, bahkan lebih. Hal itu mendorong banyak negara melarang penerbangan menuju maupun dari China.

Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari