LAMPUNG (RIAUPOS.CO) — Dalam merayakan Hari Peduli Sampah Nasional, Coca-Cola Amatil mengadakan kegiatan Amatil Clean Up Day, program edukasi untuk membangun kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dari permasalahan sampah, Ahad (28/2/2021).
Aksi ambil dan pilah sampah tersebut dilaksanakan di Pasar Rakyat Universitas Lampung dan digelar secara virtual melalui aplikasi Zoom.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung Syahruddin Putera SSos MM dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini dilakukan dalam upaya memperkuat partisipasi publik untuk menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi melalui gerakan memilah sampah, serta memperkuat komitmen dan peran aktif produsen dan pelaku usaha lainnya dalam implementasi bisnis hijau (green business) dengan menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi.
"Ratusan peserta yang berada di lebih dari 48 lokasi, baik di dirumah, tempat wisata, perkantoran, perguruan tinggi dan sekolah di kabupaten/kota, provinsi bahkan dari negara yang berbeda, seperti: Singapura, Jepang dan negara lainnya tergabung secara virtual untuk meramaikan kegiatan Amatil Clean Up Day," ujarnya.
Kegiatan Amatil Clean Up Day kali ini berkolaborasi bersama Lampung Investment & Tourism Board yang melibatkan dunia usaha dalam bidang pariwisata ,perhotelan, UMKM, aktivis lingkungan hidup, perguruan tinggi, dan sekolah turut menyebarkan semangat kepedulian terhadap lingkungan hidup.
Dalam kesempatan tersebut, Founder Bank Sampah Sahabat Gajah, Teddy Purwoko, turut memberikan demo workshop pembuatan Eco Bricks didampingi oleh Ketua Lampung Sustainability Forum, Dr Saptarini, memberikan inspirasi upaya mengurangi sampah plastik melalui pemilahan dan pembuatan Eco Bricks.
Yayan Sopian, selaku Corporate Affairs Regional Coca-Cola Amatil Indonesia, menyatakan dukungan Coca-Cola Amatil Indonesia sebagai perwakilan industri dan bagian dari masyarakat menyampaikan pentingnya membangun kolaborasi bersama berbagai pemangku kepentingan untuk mengatasi persoalan sampah, karena hal tersebut tidak dapat dilakukan sendiri, tetapi butuh keterlibatan dari seluruh komponen masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah demi lingkungan dan masa depan yang lebih baik.(rls)
Editor: Arif Oktafian/Eka G Putra