PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Pangan merupakan esensial dalam ekonomi terutama di saat pandemi Covid-19 seperti saat ini. Untuk itu, semua pihak harus mendorong gerakan ketahanan pangan agar seluruh masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan harga terjangkau, apalagi jelang memasuki Ramadan.
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi yang diterima Riau Pos, Ahad mengatakan, pada umumnya di Indonesia, saat Ramadan atau menjelang Idulfitri, harga pangan melonjak. "Ini yang perlu diantisipasi agar kebutuhan pangan masyarakat tetap terpenuhi," ujar Menko yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini.
Airlangga mengatakan, untuk mewujudkan ketahanan pangan ini, semua pihak termasuk partai politik penting mendukung upaya-upaya seperti perhatian kepada nilai tambah petani, mendorong orientasi ekspor, pemberian KUR, pengembangan urban farming seperti hydroponic serta food estate yang saat ini sedang dibuat percontohannya.
Food estate sendiri, sekarang dikembangkan dan terdapat di dua lokasi, yaitu Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara. Dia mengharapkan keberhasilannya bisa diimplementasikan di area lainnya sehingga ketahanan pangan dan daya saing Indonesia bisa membaik. "Yang terpenting adalah upaya yang dilakukan harus berorientasi aksi, dan bisa diimplementasikan," ujarnya.
Sementara itu, Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian Unila Bustanul Arifin menyoroti, selama pandemi Covid- 19 bahwa pertanian menjadi bantalan resesi ekonomi bagi Indonesia. "Pertumbuhan sektor pertanian 1,75 persen pada 2020, meskipun lebih rendah dari 3,61 persen tahun 2019, tetapi jauh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi makro yang terkontraksi atau minus 2,07 persen pada 2020," ujarnya.
Untuk itu, dia menambahkan, agar selama pandemi Covid-19 harus terus perlu dikawal dan dikendalikan pemulihan perekonomian nasional. Karena dampaknya pada ketahanan pangan dan kehidupan menjadi serius.(das)
Laporan: EKA GUSMADI PUTRA (Pekanbaru)