Riau Alami Inflasi 0,32 Persen di Oktober

(RIAUPOS.CO) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Oktober 2021, Riau mengalami inflasi sebesar 0,32 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,33. Hal ini membuat inflasi Tahun Kalender (Januari – Oktober) 2021 sebesar 1,11 persen dan inflasi tahun ke tahun (Oktober 2020 – Oktober 2021) sebesar 2,00 persen.

"Dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami Inflasi yaitu, Kota Pekanbaru sebesar 0,29 persen, Kota Dumai sebesar 0,46 persen dan Kota Tembilahan sebesar 0,38 persen,” ujar Kepala BPS Riau Misfaruddin, Sabtu (6/11).

- Advertisement -

Misfaruddin menjelaskan, inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sepuluh indeks kelompok pengeluaran. Yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,72 persen, diikuti oleh kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,28 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,23 persen.

Selanjutnya kelompok transportasi dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga masing-masing sebesar 0,19 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,11 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,10 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan masing-masing sebesar 0,07 persen dan kelompok penyediaan makan dan minuman/restoran sebesar 0,03 persen. "Sedangkan satu kelompok lainnya yaitu kelompok kesehatan mengalami deflasi sebesar 0,02 persen,” tuturnya.

- Advertisement -

Adapun komoditas yang memberikan andil peningkatan harga pada Oktober 2021, antara lain cabai merah, minyak goreng, udang basah, mangga, ayam hidup, sampo, besi beton, bensin, pemeliharaan/service, bahan bakar rumah tangga, daging ayam ras, air kemasan, rokok kretek filter, dan rokok putih.

"Sementara komoditas yang memberikan andil penurunan harga, antara lain beras, ikan serai, jengkol, tomat, kentang, petai, bawang merah, telur ayam ras, bayam, emas perhiasan, ketimun, ikan gabus, daun bawang dan tarif kendaraan roda 4 online,” ungkapnya.

Dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 19 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Bungo sebesar 0,78 persen, diikuti oleh Kota Jambi sebesar 0,65 persen dan Kota Meulaboh sebesar 0,62 persen."Sementara itu deflasi terjadi di 5 kota, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 0,44 persen, diikuti Kota Pematang Siantar sebesar 0,36 persen dan Kota Gunungsitoli sebesar 0,07 persen,” pungkasnya.(nda)

 

Laporan MUJAWAROH ANNAFI, Pekanbaru

 

(RIAUPOS.CO) – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Oktober 2021, Riau mengalami inflasi sebesar 0,32 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,33. Hal ini membuat inflasi Tahun Kalender (Januari – Oktober) 2021 sebesar 1,11 persen dan inflasi tahun ke tahun (Oktober 2020 – Oktober 2021) sebesar 2,00 persen.

"Dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami Inflasi yaitu, Kota Pekanbaru sebesar 0,29 persen, Kota Dumai sebesar 0,46 persen dan Kota Tembilahan sebesar 0,38 persen,” ujar Kepala BPS Riau Misfaruddin, Sabtu (6/11).

Misfaruddin menjelaskan, inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sepuluh indeks kelompok pengeluaran. Yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,72 persen, diikuti oleh kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,28 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,23 persen.

Selanjutnya kelompok transportasi dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga masing-masing sebesar 0,19 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,11 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,10 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan masing-masing sebesar 0,07 persen dan kelompok penyediaan makan dan minuman/restoran sebesar 0,03 persen. "Sedangkan satu kelompok lainnya yaitu kelompok kesehatan mengalami deflasi sebesar 0,02 persen,” tuturnya.

Adapun komoditas yang memberikan andil peningkatan harga pada Oktober 2021, antara lain cabai merah, minyak goreng, udang basah, mangga, ayam hidup, sampo, besi beton, bensin, pemeliharaan/service, bahan bakar rumah tangga, daging ayam ras, air kemasan, rokok kretek filter, dan rokok putih.

"Sementara komoditas yang memberikan andil penurunan harga, antara lain beras, ikan serai, jengkol, tomat, kentang, petai, bawang merah, telur ayam ras, bayam, emas perhiasan, ketimun, ikan gabus, daun bawang dan tarif kendaraan roda 4 online,” ungkapnya.

Dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, 19 kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Bungo sebesar 0,78 persen, diikuti oleh Kota Jambi sebesar 0,65 persen dan Kota Meulaboh sebesar 0,62 persen."Sementara itu deflasi terjadi di 5 kota, dengan deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan sebesar 0,44 persen, diikuti Kota Pematang Siantar sebesar 0,36 persen dan Kota Gunungsitoli sebesar 0,07 persen,” pungkasnya.(nda)

 

Laporan MUJAWAROH ANNAFI, Pekanbaru

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya