Senin, 7 April 2025
spot_img

Peningkatan Aktivitas Konsumsi Dorong Inflasi Riau

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Berdasarkan rilis data inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Oktober 2021 Riau mencatat inflasi sebesar 0,32 persen (mtm), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi yang terjadi pada September 2021 sebesar 0,19 persen (mtm). Meningkatnya tekanan inflasi tersebut sejalan dengan perkiraan Bank Indonesia sebelumnya.

Dengan perkembangan ini, inflasi tahunan Riau mencapai 2 persen (yoy). Meski lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional yang tercatat 1,66 persen (yoy), inflasi Riau tersebut masih dalam rentang yang rendah dan terkendali.

"Inflasi Oktober 2021 didorong oleh kenaikan harga komoditas kelompok bahan makanan terutama cabai merah dan minyak goreng. Kenaikan harga cabai merah ditengarai sebagai dampak dari produksi yang terbatas seiring curah hujan yang tinggi pada wilayah produsen," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Riau M Cahyaningtyas, Kamis (4/11).

Baca Juga:  Smartfren Kukuhkan Diri sebagai Raja Paket Internet Unlimited

Sementara itu, ia juga menyebutkan meningkatnya harga minyak goreng didorong oleh harga CPO sebagai bahan baku minyak goreng, yang terus mengalami peningkatan. Secara umum, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi terbesar dengan andil inflasi sebesar 0,22 persen terhadap inflasi bulanan Riau.

Lebih lanjut, meningkatnya harga CPO didorong oleh peningkatan aktivitas konsumsi secara global. Hal ini terindikasi dari penjualan domestik di beberapa negara yang mulai menunjukkan pertumbuhan positif, seperti retail sales Amerika Serikat yang tumbuh 13,1 persen(yoy) pada September 2021.

"Permintaan terhadap produk yang berbahan baku sawit pun mengalami peningkatan. Di sisi lain, bahan baku substitusinya seperti kedelai dan biji bunga matahari mengalami penurunan produksi selama beberapa periode terakhir," ungkapnya.

Baca Juga:  Semester I 2021, PT BRK Raih Laba Rp262 M

Kondisi ini berdampak pada peningkatan ekspor CPO Riau, yang semakin memperkuat kondisi pemulihan ekonomi di Riau. Ini menjadi salah satu faktor penyebab membaiknya daya beli masyarakat, yang tercermin dari indeks penghasilan konsumen dan konsumsi barang tahan lama yang memicu peningkatan konsumsi rumah tangga.(anf)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Berdasarkan rilis data inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Oktober 2021 Riau mencatat inflasi sebesar 0,32 persen (mtm), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi yang terjadi pada September 2021 sebesar 0,19 persen (mtm). Meningkatnya tekanan inflasi tersebut sejalan dengan perkiraan Bank Indonesia sebelumnya.

Dengan perkembangan ini, inflasi tahunan Riau mencapai 2 persen (yoy). Meski lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional yang tercatat 1,66 persen (yoy), inflasi Riau tersebut masih dalam rentang yang rendah dan terkendali.

"Inflasi Oktober 2021 didorong oleh kenaikan harga komoditas kelompok bahan makanan terutama cabai merah dan minyak goreng. Kenaikan harga cabai merah ditengarai sebagai dampak dari produksi yang terbatas seiring curah hujan yang tinggi pada wilayah produsen," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Riau M Cahyaningtyas, Kamis (4/11).

Baca Juga:  Keselamatan Mitsubishi Eclipse Cross Peroleh Skor Tertinggi

Sementara itu, ia juga menyebutkan meningkatnya harga minyak goreng didorong oleh harga CPO sebagai bahan baku minyak goreng, yang terus mengalami peningkatan. Secara umum, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi terbesar dengan andil inflasi sebesar 0,22 persen terhadap inflasi bulanan Riau.

Lebih lanjut, meningkatnya harga CPO didorong oleh peningkatan aktivitas konsumsi secara global. Hal ini terindikasi dari penjualan domestik di beberapa negara yang mulai menunjukkan pertumbuhan positif, seperti retail sales Amerika Serikat yang tumbuh 13,1 persen(yoy) pada September 2021.

"Permintaan terhadap produk yang berbahan baku sawit pun mengalami peningkatan. Di sisi lain, bahan baku substitusinya seperti kedelai dan biji bunga matahari mengalami penurunan produksi selama beberapa periode terakhir," ungkapnya.

Baca Juga:  Wali Kota Apresiasi Kodim Dumai

Kondisi ini berdampak pada peningkatan ekspor CPO Riau, yang semakin memperkuat kondisi pemulihan ekonomi di Riau. Ini menjadi salah satu faktor penyebab membaiknya daya beli masyarakat, yang tercermin dari indeks penghasilan konsumen dan konsumsi barang tahan lama yang memicu peningkatan konsumsi rumah tangga.(anf)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Peningkatan Aktivitas Konsumsi Dorong Inflasi Riau

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Berdasarkan rilis data inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Oktober 2021 Riau mencatat inflasi sebesar 0,32 persen (mtm), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi yang terjadi pada September 2021 sebesar 0,19 persen (mtm). Meningkatnya tekanan inflasi tersebut sejalan dengan perkiraan Bank Indonesia sebelumnya.

Dengan perkembangan ini, inflasi tahunan Riau mencapai 2 persen (yoy). Meski lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional yang tercatat 1,66 persen (yoy), inflasi Riau tersebut masih dalam rentang yang rendah dan terkendali.

"Inflasi Oktober 2021 didorong oleh kenaikan harga komoditas kelompok bahan makanan terutama cabai merah dan minyak goreng. Kenaikan harga cabai merah ditengarai sebagai dampak dari produksi yang terbatas seiring curah hujan yang tinggi pada wilayah produsen," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Riau M Cahyaningtyas, Kamis (4/11).

Baca Juga:  Grand Opening "KOPAO, Kedai Kopi Autentik"

Sementara itu, ia juga menyebutkan meningkatnya harga minyak goreng didorong oleh harga CPO sebagai bahan baku minyak goreng, yang terus mengalami peningkatan. Secara umum, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi terbesar dengan andil inflasi sebesar 0,22 persen terhadap inflasi bulanan Riau.

Lebih lanjut, meningkatnya harga CPO didorong oleh peningkatan aktivitas konsumsi secara global. Hal ini terindikasi dari penjualan domestik di beberapa negara yang mulai menunjukkan pertumbuhan positif, seperti retail sales Amerika Serikat yang tumbuh 13,1 persen(yoy) pada September 2021.

"Permintaan terhadap produk yang berbahan baku sawit pun mengalami peningkatan. Di sisi lain, bahan baku substitusinya seperti kedelai dan biji bunga matahari mengalami penurunan produksi selama beberapa periode terakhir," ungkapnya.

Baca Juga:  Keselamatan Mitsubishi Eclipse Cross Peroleh Skor Tertinggi

Kondisi ini berdampak pada peningkatan ekspor CPO Riau, yang semakin memperkuat kondisi pemulihan ekonomi di Riau. Ini menjadi salah satu faktor penyebab membaiknya daya beli masyarakat, yang tercermin dari indeks penghasilan konsumen dan konsumsi barang tahan lama yang memicu peningkatan konsumsi rumah tangga.(anf)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Berdasarkan rilis data inflasi oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Oktober 2021 Riau mencatat inflasi sebesar 0,32 persen (mtm), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi yang terjadi pada September 2021 sebesar 0,19 persen (mtm). Meningkatnya tekanan inflasi tersebut sejalan dengan perkiraan Bank Indonesia sebelumnya.

Dengan perkembangan ini, inflasi tahunan Riau mencapai 2 persen (yoy). Meski lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional yang tercatat 1,66 persen (yoy), inflasi Riau tersebut masih dalam rentang yang rendah dan terkendali.

"Inflasi Oktober 2021 didorong oleh kenaikan harga komoditas kelompok bahan makanan terutama cabai merah dan minyak goreng. Kenaikan harga cabai merah ditengarai sebagai dampak dari produksi yang terbatas seiring curah hujan yang tinggi pada wilayah produsen," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Riau M Cahyaningtyas, Kamis (4/11).

Baca Juga:  Grand Opening "KOPAO, Kedai Kopi Autentik"

Sementara itu, ia juga menyebutkan meningkatnya harga minyak goreng didorong oleh harga CPO sebagai bahan baku minyak goreng, yang terus mengalami peningkatan. Secara umum, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi terbesar dengan andil inflasi sebesar 0,22 persen terhadap inflasi bulanan Riau.

Lebih lanjut, meningkatnya harga CPO didorong oleh peningkatan aktivitas konsumsi secara global. Hal ini terindikasi dari penjualan domestik di beberapa negara yang mulai menunjukkan pertumbuhan positif, seperti retail sales Amerika Serikat yang tumbuh 13,1 persen(yoy) pada September 2021.

"Permintaan terhadap produk yang berbahan baku sawit pun mengalami peningkatan. Di sisi lain, bahan baku substitusinya seperti kedelai dan biji bunga matahari mengalami penurunan produksi selama beberapa periode terakhir," ungkapnya.

Baca Juga:  Setelah AS dan Korsel, Italia Usut Dugaan Monopoli Iklan Google

Kondisi ini berdampak pada peningkatan ekspor CPO Riau, yang semakin memperkuat kondisi pemulihan ekonomi di Riau. Ini menjadi salah satu faktor penyebab membaiknya daya beli masyarakat, yang tercermin dari indeks penghasilan konsumen dan konsumsi barang tahan lama yang memicu peningkatan konsumsi rumah tangga.(anf)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari