Selasa, 17 September 2024

Suplai Industri Elektronik Terganggu Virus Corona

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wabah virus corona yang meluas dari Cina ke beberapa negara mengganggu aktivitas perekonomian. Pemerintah pun merespons dengan berbagai stimulus yang saat ini tengah disiapkan.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani menyampaikan, sektor indutri yang paling terasa dampaknya akibat virus corona yaitu sektor industri elektonik. "Terus terang di sektor elektronik, kalau kita lihat kan impor kita 26 persen dari Cina. Dan top three bahan baku untuk elektronik, laptop, dan layar datar itu paling besar," ujarnya di hotel Four Season Jakarta, Kamis (5/3).

Rosan menjelaskan, hal tersebut terlihat dari ketersediaan bahan baku yang makin menipis. Rosan pun menunggu insentif yang dijanjikan pemerintah, yakni berupa kemudahan perizinan dan insentif fiskal.

Baca Juga:  Kuartal Satu Penjualan Nissan dan Mazda Terpuruk

"Kami minta untuk berikan relaksasinya, papar Rosan," ucapnya.

- Advertisement -

Sebagai informasi, pemerintah akan kembali mengeluarkan insentif merespons wabah virus korona yang menggangu perekonomian. Bahkan anggaran yang disiapkan bisa melebihi dari insentif yang telah diberikan sebelumnya, yakni mencapai Rp 10,3 triliun. Beberapa insentif antara lain kemudahaan perizinan untuk impor bahan baku di industri manufaktur serta dukungan untuk mendorong ekspor.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Wabah virus corona yang meluas dari Cina ke beberapa negara mengganggu aktivitas perekonomian. Pemerintah pun merespons dengan berbagai stimulus yang saat ini tengah disiapkan.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani menyampaikan, sektor indutri yang paling terasa dampaknya akibat virus corona yaitu sektor industri elektonik. "Terus terang di sektor elektronik, kalau kita lihat kan impor kita 26 persen dari Cina. Dan top three bahan baku untuk elektronik, laptop, dan layar datar itu paling besar," ujarnya di hotel Four Season Jakarta, Kamis (5/3).

Rosan menjelaskan, hal tersebut terlihat dari ketersediaan bahan baku yang makin menipis. Rosan pun menunggu insentif yang dijanjikan pemerintah, yakni berupa kemudahan perizinan dan insentif fiskal.

Baca Juga:  7 Bulan Pandemi, Pelaku Usaha Terus Bangkit

"Kami minta untuk berikan relaksasinya, papar Rosan," ucapnya.

Sebagai informasi, pemerintah akan kembali mengeluarkan insentif merespons wabah virus korona yang menggangu perekonomian. Bahkan anggaran yang disiapkan bisa melebihi dari insentif yang telah diberikan sebelumnya, yakni mencapai Rp 10,3 triliun. Beberapa insentif antara lain kemudahaan perizinan untuk impor bahan baku di industri manufaktur serta dukungan untuk mendorong ekspor.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari